Pt.17 ●Walk to remember him●

8.4K 1.6K 92
                                    

Seattle, 27 Januari 

"Aku ingin bertanya sesuatu padamu" Ucap Jaemin sambil meletakkan garpunya keatas meja

Jeno mengernyit, ia menatap Jaemin dengan tatapan teduh, Menunggu Jaemin mengatakan sesuatu dari bibirnya. "Suatu teka-teki dari sebuah novel horor yang kubaca kemarin"

"Baiklah, apa itu sayang" Ucap Jeno, dia beranjak dari tempatnya menuju Jaemin dan meraih Jaemin untuk mengikutinya pergi ke sofa ruang tengah. 

Jaemin terkekeh, sedikit ketakutan jika Jeno sampai tahu sebuah revolver yang bersembunyi dibalik celana Jeansnya.

"Ada seorang pembunuh yang takut kegelapan"

Jeno mengusap puncak kepala Jaemin dengan sayang, ia mulai mengecup leher Jaemin dan menghirup aroma manis yang keluar dari tubuh Jaemin. "Eum.. lalu?" Tanyanya

Jaemin melenguh kecil merasakan sentuhan sensual Jeno yang memabukkan "Dia masuk ke rumahmu, menurutmu dimanakah dia bersembunyi?" Tanya Jaemin

Jeno mengadah, "Di balik tempat tidur?"

"Salah"

"Di dalam lemari?"

"Tidak, dia takut kegelapan Jen"

Jeno nampak mulai berpikir "Didalam kamar mandi?" 

"No"

"Lalu dimana?"

Jaemin mendorong Jeno menjauh darinya, tangannya merogoh kantong celananya mengambil benda besi didalam sana. "Dihadapan--

DOR!

Sebuah peluru kosong menembus bahu kiri Jeno.

"AKh... Apa yang kau lakukan Nana?" Sirat kekecewaan keluar dari mata indah Jeno.

Jaemin menjatuhkan revolvernya dengan berlinang air mata, ia jelas melihat darah mengalir dari bahu Jeno merembes melalui kulit tangannya yang putih bersih. Jaemin ikut terluka

"Maafkan aku Jeno... aku harus pergi" Jaemin beranjak, ia mendekati Jeno yang masih tak bisa berkata apapun padanya.

Jaemin meraih tengkuk Jeno dan mencium bibir ranumnya singkat sebelum ia benar-benar pergi dari hadapan Jeno.

Air matanya mengalir, tangannya meraih jaket boomber Jeno lalu keluar dari rumah itu disambut oleh dua orang pria bertubuh kekar yang Jaemin yakini adalah suruhan Sehun.

"I'll drive the car"

...

Mobil Jaemin berhenti sekitar 20mill dari pintu gerbang masuk ke area mansion Sehun. Ia meraih sebuah kotak beludru merah dari saku jaket Jeno. Ada sebuah cincin disana, dan itu miliknya.

Ada sebuah surat didalam kotak tersebut.

______________________

Hey Nana, aku Jeno.

Sebuah mawar mekar dihamparan pasir, kala itu matahari terbit dari selatan dan berakhir di barat daya. Semua kemustahilan terjadi diantara kami, cinta datang saat kau juga merasakannya.

Aku bersyukur kau berada disini bersamaku, setiap detik yang kulewati tak pernah menjadi suatu penyesalan karena kau ada disini. Aku menyukainya saat kau mencoba menjadi sebuah reminder untukku. Saat aku lelah dengan latihan yang kujalani dan kau ada disampingku dengan omelan dari mulut pedasmu yang membuatku semakin jatuh cinta padamu.

Aku ingin memberimu begitu banyak barang, dan cinta. Demi Tuhan aku ingin memberimu segala yang kupunya karena aku ingin kau menerima semua bentuk rasa cintaku terhadapmu Nana.

Aku tak pernah seperti ini sebelumnya dan kau, bersiaplah untuk menerima lebih banyak rasa dan bentuk nyata dari perasaan membahagiakan yang sedang kurasakan sekarang.

Aku sangat menyukaimu, kau membuatku gila hanya dengan memikirkan bagaimana matamu menatapku.

______________________________

Jaemin terkekeh bersamaan dengan air mata yang masih membanjiri pipinya, matanya memanas, tubuhnya bergetar, ia ingin sekali berbalik dan berlari memeluk Jeno. 

Sial.

Dia jatuh terlalu dalam pada Atlet Hoki Es itu. "Maafkan aku...hiks..." isaknya

Ia kembali menutup kota beludru itu, setelah mengambil cincin emas dari dalamnya dan membuka kaca jendela untuk melempar keluar kotak beludru itu beserta surat didalamnya.

Jaemin ingin menyimpannya dalam kenangan, terlalu sakit jika mengingat ia belum tentu bisa kembali bersama Jeno.

TBC

Sumpah pendek bat😭🤣
Tapi tenang aku bakal double up!

Vote & Comment kalo kamu suka sama cerita ini!

XoXo Nomin❤

[DIBUKUKAN] Criminal, Fetish, And You.✔ [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang