Pov pak jamal
Sejak aku berpisah dengan bu faizah kelakuan fifi semakin menjadi hampit setiap hari jika berpapasan denganku dia selalu bilang i love you lebih tepatnya berbisik , tidak jarang ketika kumengajar dikelas setiap kali kumenatapnya di pasti bilang i love u walau tanpa suara aku sudah bisa mengerti apa yang dia ucapkan.ada rasa risih dan melukai harga diriku tapi ada sedikit rasa terhibur dibalik semua tingkah laku yang dia tujukan padaku.
Hampir tiap hari fifi melakukan itu tak terasa 2 bulan lebih fifi melakukannya .aku takut teman seprofesiku mengetahuinya sehingga bisa merendahkan harga diriku.
Jadi kuputuskan untuk memanggilnya dengan harapan fifi akan menghentikan semua aksinya.
"Kamu tau kenapa saya panggil kemari"tanyaku
"Nggak pak"
"Kenapa kamu melakukan itu pada saya " tanyaku to the point
"Ngelakuin apa pak"
"Ngelakuin itu"
"Itu apa"
Aku benar benar frustasi ketika fifi yang tak kunjung mengerti apa yang ku maksud
"bilang i love you kesaya"tanyaku akhirnya
" kan saya cinta ke pak jamal makanya saya bilang i love you kalau say benci ya bilangnya i hate you"
"Saya nggak cinta sama kamu fi jadi hentikan semua kegilaanmu".ucapku sambil menahan amarah.
Aku benar benar nggak mengerti ternyata dia menaggapinya dengan santai padahal kelakuannya itu merendahkan harga diriku.
"Tapi saya cinta sama bapak"
"Terserah....saya nggak peduli, pokoknya sekali lagi kamu melakukan itu saya akan menghukummu"ancamku karena sudah tak sanggup lagi menghadapi fifi.
"Baiklah kalau itu yang bapak mau saya tidak akan melakukannya lagi"ucap fifi lirih.Kulihat detik itu juga senyum mulai hilang di wajahny.mungkin dia kecewa denganku tapi aku rasa ini adalah hal terbaik bagi kami berdua disamping aku tak mencintainya aku juga tak ingin fifi berharap terlalu banyak padaku.
Esok nya tiada lagi godaan fifi sambil bilang i love you karena saat kami berpapasan dia hanya diam sambil menunduk .seharusnya aku senang dengan perubahannya .karena hari hariku menjadi tenang ya seharusnya tenang tapi nyatanya saking tenangnya hatiku mulai terasa hampa.
Kadang aku sengaja berpapasan dengannya untuk melihat reaksinya ternyata masih sama diam membisu tanpa melihatku.
Aku tak menyangka bahwa reaksinya akan seperti ini ekspetasiku fifi masih tersenyum seperti biasa tanpa bilang i love you.tapi ini sungguh membuat hatiku terasa sesak kala melihat di terus menunduk sesekali mengusap air mata kala aku mengajar di kelas tak sekalipun dia menatap ku.
Aku kehilangan fifi yang ceria dan centil, apa mungkin aku merindukannya...ya allah benarkah aku merindukannya bahkan karena merindukan godaan fifi aku melupakan sakit hatiku karena di tinggal bu faizah.
Hari ini ku mengajar di kelas fifi alangkah terkejutnya ketika ku melihat fifi tak lagi duduk di depan ku kucari seisi ruangan mencari keberadaannya ternyata dia duduk paling pojok dekat jendela terlihat begitu lusuh sambil menatap keluar jendela .ingin rasanya aku menghampirinya dan mengatakan jadilah fifi yang dulu yang selalu tersenyum ceria.
"pak jamal fifi sakit"ujar indah teman sebangku fifi
apa fifi sakit buru buru aku menghampirinya karena kawatir.
"sakit apa"
"perut pak"jawab indah
"ya sudah bawa ke uks biar istirahat"
"baik pak"
Kulihat indah memapah fifi berdiri lalu berjalan melewatiku sedang fifi sembunyi dibalik badan indah seakan berusaha menghindariku.sakit hatiku melihat sikapnya sekecewa itukah dia padaku.
Setelah jam pelajaranku usai cepat cepat kulangkahkan kakiku ke uks melihat keadaan fifi karena semenjak fifi pergi ke uks perasaanku gelisah ingin melihat keadaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
i love you ustadz [tamat]
RomanceCinta memang tak pandang usia , tak pandang kasta , begitupun dengan fifi sejak pertama kali bertemu sang ustadz fifi langsung jatuh cinta tapi sayang sang ustadz sudah mencintai bu faizah teman mengajarnya .akankah fifi bisa menggapai cintanya...