syarat menuju sah

342 13 0
                                    

Pak jamal datang dengan membawa rapotku dan juga tropi jantungku berdetak kencang terposana karena pak jamal tampak lebih tampan setelah kuperhatikan ternyata pak jamal habis potong rambut ya allah sungguh berartinya kah diriku ini sehingga pak jamal sudah mempersiapkan semuanya.

"Pak , bu perkenalkan nama saya jamal usdtaznya fifi"pak jamal memperkenalkan diri
"Saya sudah kenal pak jamal kayaknya pak jamalkan yang sering mendampingi yai "
"Iya....ini saya mau memberikan rapot fifi karena bapak kemarin tidak datang"pak jamal menyerahkan buku rapot pada ayah fifi.

"dan ini tropinya karena fifi mendapat rangking 2"

"benarkah"ibu benar benar tak percaya jika aku akan mendapat ringking 2

"bapak ibu saya juga mau ngomong penting"kulihat kegugupan diwajah pak jamal

"ngomong apa pak jamal"ibu menghentikan hiporia atas prestasiku

"saya mau melamar fifi"ucap pak jamal to the point

"apa!melamar, tapi anak saya masih sekolah "ibu terkejut bukan main

"saya tau "pak jamal mengambil nafas sebentar"tapi saya sangat mencintai anak bapak dan saya ingin membuatnya halal ,saya tidak ingin menambah dosa jika ingin berduaan dengan anak bapak"dengan penuh percaya diri pak jamal mencoba meyakinkan kedua orang tuaku
Ayah menatapku "apa kau mencintai pak jamal "ayah bertanya padaku  ku annguk kan kepalaku karena kenyataannya aku memang mencintai pak jamal."keputusan ada ditanganmu nak ayah tidak memaksa"
Aku diam "tapi fifi masih sekolah yah, manja lagi"ibu mencoba menolak
"Saya tetap akan memperbolehkan fifi sekolah soal sifat manjanya insya allah saya bisa memakluminya mengingat usia fifi yang masih muda"pak jamal kembali meyakinkan kedua orang tuaku
"Gimana nak apa kamu mau"ayah kembali bertanya kepadaku .
Aku pun mengangguk "alhamdulillah"ucap pak jamal dan kedua orang tuanya kompak
"Tapi ada syaratnya"otomatis rasa lega mereka terputus gara gara ucapanku
"Apa syaratnya ndok"abi yang dari tadi diam angkat bicara
Kuambil nafas dalam dalam menghalau semua ketakukan berharap ini yang terbaik

"Pertama fifi mau pernikahan ini dirahasiakan fifi nggak mau teman teman fifi menjauhi fifi karena jadi istrinya pak jamal , kedua fifi mau setelah menikah fifi tetap tinggal dikamar pondok bareng teman teman sampi fifi lulus kelas 3 gimana pak jamal boleh nggak"

Pak jamal berfikir sejenak
"Saya akan mengabulkan semua syaratnya asal kamu mau menikah denganku"
Selanjutnya mereka berunding kapan acara akad nikah dilaksanakan orang tua pak jamal mengusulkan lebih cepat lebih baik .
"Saya kemarin sudah minta izin yai untuk menikah dengan fifi dan yai meminta akad nikah dilakukan besok dan untuk pendaftaran ke kua dilakukan nanti setelah fifi lulus itu kalau bapak sama ibu mengizinkan"
"Kalau memang yai sudah menghendaki demikian maka kami akan mengikutinya pak jamal"
"Jangan panggil saya seperti itu pak panggil saja jamal saja bukankah sebentar lagi saya akan menjadi menanatu bapak"pinta pak jamal bada orang tuaku .mungkin merasa sungkan karena posisinya yang akan menjadi anak mantu.
setelah peetimbangan panjang akhirnya kami memutuskan acara akad nikah dilaksanakan 2 hari lagi di dalem yai.

Acaranya sangat tertutup di dalem yai bahkan khodam yai pun tidak ada yang tau itu karena yai setuju dengan persyaratanku.karrna ini hanya akad jadi acara sangat sederhana yang menjadi saksi gus fahim dan gus roni putra yai , yai pun menikahkan kami setelah khodbah nikah yai pun mengakadkan kami tak lama suara pak jamal mengucapkan ijab dengan lantang dengan satu tarikan nafas "SAH"kompak seisi ruangan
"Alhamdulillah"airmataku menetes bahagia dan tak menyangka bahwa aku akan menjadi istri pak jamal padahal mimpiku hanya jadi pacar.

Aku yang sedari tadi duduk dipojokkan menggunakan baju putih dan kerudung segi empat senada memakai make up tipis jauh dari kata pengantin pada umumnya.ibu dan bu nyai menggandengku menuju pak jamal
"Sekarang cium tangan suamimu"ucap bunyai aisyah
Ku cium tangannya sebagai tanda baktiku.

"Selamat sekarang kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri "ucap yai hamdan kemudian yai pun memberikan petuah petuah untuk kami berdua agar rumah tangga kami menjadi sakinah mawaddah warohma .

Setelah acara bunyai aisyah menyuruh kami masuk kekamar gus roni "berhubung pengantin barunya gak punya kamar maka sementara kalian masuk kekamar gus roni dulu ya"
"Oh , ya mal gudang yang ada disebelah kolam ikan kamu bersihkan saja nanti kamu gunakan kamarnya buat kalian berdua "perintah yai
"Iya yai nanti akan saya bersihkan"ucap pak jamal
"Sudah sekarang kalian masuk kamar dulu"perintah nyai aisyah lagi

Kami pun berjalan kekamar gus roni jangan harap kami akan berjalan bergandengan pak jamal di depan dan aku dibelakang.setelah masuk kamar aku langsung duduk ditepi kasur sambil menepuk nepuk pipiku sendiri ingin meyakinkan kalau ini bukan mimpi
"kamu kenapa fi"sambil duduk disebelahku
"Ini bukan mimpikan pak"
"Bukan ini bukan mimpi tapi ini nyata"pak jamal menggenggam tangan ku
"Benarkah"tanyaku
Pak jamal mengangguk spontan kupeluk pak jamal sedang pak jamal kaget akan kelakuan ku karena merasa tidak mendapat respon ku lepas pelukanku "maaf"cicitku
"Ngapain minta maaf sekarang kita sudah sah dan halal"sambil memelukku .kusandarkan kepalaku didadanya nyaman dan suara detak jantung yang tak beraturan sama dengan jantungku.

"Pak sekarang kan liburan panjang kita tetap disini atau pulang pak"
"Kalau berdua jangan panggil pak panggil mas"
"Nggak mau pak saja "
"Kok gitu"
"Kalau panggil mas takut kebablasan bisa bisa pas tidak lagi berdua aku tetep panggil mas kan bisa ketauan sama teman temanku "
"Ya sudah panggil pak aja nggak apa apa dan untuk liburan kamu maunya bagaimana"
"Pulang"cicitku
"Kerumahku apa kerumahmu"
"Gimana kalau 2 minggu dirumahku dan 2 minggu dirumah bapak kan kita libur 1 bulan"
"Baiklah kalau itu maumu "sambil memelukku kembali

Tiba tiba ku ingat akan apa yang biasa dilakukan suami istri
"Pak...."
"Hmmm"
"Untuk malam pertama ....aku takut"ucapku lirih
Pak jamal melepas pelukannya dan menatapku lekat
"Kamu jangan memikirkan itu aku akan menunggu sampai kamu siap"
"Beneran pak"ucapku lega.
Pak jamal mengangguk."gimana kalau sekarang kita keluar saja toh disini kita nggak bisa ngapa Ngapain"ajak pak jamal padahal dia tidak ingin semakin tergoda.
Aku pun menyetujui ajakan pak jamal .dan sekarang disinilah kami berakhir duduk bersama kedua orang tua kami .
"Fi nanti sore ibu sama ayah mau pulang kamu tetep disini atau pulang"
"Aku ikut pulang ayah"cicitku
"Terus suami kamu gimana, masak baru nikah langsung pisah"goda ibu
"Saya juga ikut pulang ke lamongan, umi abi saya pulang kelamongan dulu 2 minggu terus kita akan pulang kepekalongan 2 minggu"pak jamal memberitahu kedua orang tuanya.
"Yo wes kalau kayak gitu umi ngikut aja "
"Kalau gitu umi sama abi pulang nanti sore juga"

Setelah pamit yai untuk pulang akupun berpamitan ke mbak mbak pengurus termasuk mbak dewi
"Mbak dewi aku pamit pulang dulu ya"kupeluk mbak dewi erat
"Iya mbak yu"
"Lho kok kamu sekarang panggilnya mbak yu biasanya kan fifi aja"heran mbak rahma
Mbak dewi cuman cengar cengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

i love you ustadz [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang