"apa!!"ucapku bebarengan dengan mbak dewi.
"maksudnya apa ya bulik" tanya mbak dewi
"Iya maksudnya apa" akupun ikut bertanya
" biar kang mas mu jamal saja yang menjelaskan wi, bulik juga bingung soalnya ini juga mendadak banget"ucap uminya pak jamal
"Kang mas maksudnya apa"mbak dewi langsung bertanya.
"Iya pak jamal ini maksudnya apa"aku ikut ikutan tanya
"Fi sebelumnya saya minta maaf karena nggak ngasih tau kamu dulu sesuai janjiku padamu bahwa aku akan menerimamu kalau kamu mendapat nilai 5 besar sebenarnya itu hanya alasan saja agar kamu lebih fokus kebelajarmu mengenai kamu masuk 5 besar atau tidak saya tetap akan menerimamu"pak jamal diam sejenak".tapi saya nggak mau pacaran saya ingin langsung menikahimu saya nggak ingin menambah dosa "dengan pelan pak jamal mengungkapkan keinginannya.Aku hanya diam mencerna kata kata pak jamal
"Fi apa kamu mau menikah dengan saya" pinta pak jamal tulus
"Tapi saya masih sekolah pak"ucapku bimbang
"Tidak masalah buat saya yang penting kamu mau menikah dengan saya"
"Terus sekolah saya bagaimana"aku bingung.
"Kamu tetap sekolah "
"Boleh saya berfikir dulu pak"aku pun meminta waktu untuk berfikir karena kurasa ini bukan keputusan yang mudah walaupun aku senang pak jamal melamarku yang artinya pak jamal akan jadi milikku seutuhnya tapi soal menikah sungguh jauh dari anganku.
"Besok ku harap kamu sudah memberi jawaban fi" mohon jamal lagi
"Dan kamu wi tolong rahasiakan perkara ini "
"Baik kang mas" .Setelah berbincang bincang sebentar kami undur diri
"Bulik, paklik kami pamit dulu mau keluar"kami mennyium tangan kedua orng tua pak jamal.
"Keluar ngapain wi"tanya pak jamal heran karena ini sudah malam
"Mau cari makan kang mas...lapar"
"Biar saya temani nggak baik malam malam keluyuran diluar"pak jamal mulai posesif.
Pak jamal pun pamit pada orang tuanya untuk mengantar kami.
"Hati hati jaga mantu umi jangan sampai lecet"goda umi
"Pasti itu mi"ucap pak jamal yakinKami bertiga pun berjalan beriringan aku berjalan didepan dengan mbak dewi sedang pak jamal di belakang selama perjalanan kami hanya diam hanyut dengan pikiran masing masing
"Jadi ini alasan kang mas tiap malam manggil fifi kekantor pondok" ucap mbak dewi memecah keheningan.
"Nggak juga sih wi " elak pak jamal"kenapa dari tadi diam saja "pak jamal menatapku merasa khawatir denganku karena aku yang biasanya cerewet diam seribu bahasa
"masih syok pak"ekspresiku linglung
"bukankah ini yang kamu "
aku mengangguk kemudian mengeleng
"pikirkan baik baik apa yang kamu mau tapi yang pasti saya ingin kita terikat dengan ikatan pernikahan karena saya yakin dengan kamu "ucap pak jamal serius
"Apa bapak cinta dengan saya"tanyaku ingin meyakinkan kesungguhan pak jamal.
"Iya saya cinta dengan kamu"kutatap mata pak jamal mencari kejujuran disana dan yang terlihat tatapan penuh cinta .kini ku yakin pak jamal sekarang mencintaiku .kini hanya tinggal hatiku.Selesai membeli 5 bungkus nasi kami pun kembali kekamar kemudian memakan nasi bungkus bersama mbak mbak pengurus yang lain setelah makan kita ngobrol berbagai macam hal untunglah mbak dewi sama sekali tidak menyinggung soal lamaran pak jamal .
Malam kian larut tapi rasa kantuk semakin menjauh dari mataku sedangkan mbak mbak pengurus sudah terlena dengan mimpinya masing masing kucoba memejamkan mataku tapi bayangan pak jamal memintaku menikah terus menari nari di pelupuk mata.aku bingung ada rasa bahagia tapi dilain sisi ada rasa takut gimana nggak takut diusiaku yang mau menginjak 18 harus menikah. bagaimana dengan teman temanku , sekolahku ,aku masih ingin bermain dengan mereka.
Adlan subuh telah berkumandang padahal aku belum tidur bergegas aku kamar mandi untung dikamar pengurus ini ada kamar mandinya jadi aku tak perlu repot repot membangunkan mbak mbak untuk minta antar ke kamar mandi umum.setelah mandi aku keluar disaat keluar ternyata ada mbak dewi yang sedang antri didepan pintu .
"Semalam kamu gak tidur ya fi"
"Kok mbak dewi tau"
"Kamu mikirin soal semalam ya"tebak mbak dewi tepat sasaran
Aku hanya menganggukkan kepala
"Kamu cinta sama kang mas"sambil berbisik ditelingaku takut mbak mbak yang lain mendengar pembicaraan kami
Aku kembali mengangguk.
"Kalau begitu terima saja kasian kang mas kalau harus patah hati lagi"bisik mbak dewi lagi
Ku hanya diam benar kata mbak dewi aku gak mungkin membuat pak jamal patah hati lagi cukup bu faizah saja .Setelah sholat subuh aku mengaji sambil menenangkan pikiranku tak terasa jam menunjukkan pukul 7
"Fi ...yuk kita sarapan "ajak mbak dewi
"Aku nitip aja mbak dewi"
"Bulik mau ketemu "bisik mbak dewi
"Dimana"ku balik berbisik
"Di kamar tamu"
Aku gugup lekas lekas kucopot mukenahku kusambar jilbab instan yang kemarin kupakai.
"Mau kemana wi"tanya mbak zaenab
"Mau cari makan"jawabku asal
"Nitip dong"
"Aduh gimana ya ..bukannya gak mau tapi aku pulangnya agak lama soalnya mau cari buku ditoko depan"mbak dewi memberi alasan padahal mbak dewi mau menemaniku keorangtuanya pak jamal.
"Oh ya udah kalau gitu gak jadi biar aku nanti pergi sendiri""Ayo fi kita berangkat"ajak mbak dewi sambil menggandengku keluar kamar
"Mbak ..."sebenarnya aku ingin bertanya apa ada pak jamal tapi aku takut .
"Ada apa fi"sambil menggenggam tanganku seakan ingin memberiku kekuatan agar tidak takut
"Tenang aja fi bulik sama paklik orangnya baik "mbak dewi mencoba menenangkanku.Sesampainya dikamar tamu kami berdua pun mengucap salam tampak kedua orang pak jamal sedang sarapan tanpa pak jamal mungkin sedang sibuk sama yai .kamipun duduk didepan orang tua pak jamal
"Sudah sarapan ndok"
Aku menggeleng "belum bu eh umi"
"Ini ayo sarapan tadi masmu jamal yang belikan "umi pun memberi ku dan mbak dewi masing masing sebungkus.
"Wajahmu kok lesu banget toh fi "tanya umi khawatir karena melihat wajah calon mantunya yang tampak lesu
"Gimana gak lesu bulek lha wong fifi ini semalam gak tidur"sela mbak dewi
"Iyo to ndok"umi menatapku tak percaya
"Gimana bisa tidur umi kalau kemarin mendadak mau diajak nikah"ucapku lirih
"Lha yo gimana lagi kalau masmu jamal itu udah kebelet pingin nikah sama kamu, takut diambil orang katanya" canda abi
"Sudah sudah bi jangan di godain terus kasian biar mantu umi ini makan dulu biar semangat ....ayo ndok cepat dimakan nasinya"umi menyuruhku makan .
Sesuap demi sesuap nasi bungkus yang ada dihadapnku berpindah diperutku.kenyang sudah perutku.
"Alhamdulillah mantu abi masih doyan makan "abi kembali menggodaku.
Aku hanya tersenyum kulirik jam di dinding sudah menunjukkan jam 8 lebih 15 menit sebentar lagi orang tuaku akan datang .
"Oh, ya ndok katanya orang tuamu hari ini mau datang "tanya umi
"Iya umi , mungkin sebentar lagi "
"Wi nanti kalau orang tuanya fifi datang tolong panggilka kangmasmu jamal yo "
"Iya bulik"Kemudian kamipun ngobrol tentang banyak hal tentang keluargaku dan keluarga pak jamal ternyata pak jamal adalah anak pertama sedang aku anak tunggal ditengah tengak asyiknya obrolan kami tiba tiba ada yang mengucapkan salam
"Assalamualaikum"suarnya sangat familiar ditelingaku setelah kutoleh ternyata benar mereka ayah dan ibuku
"Ibuuuu"ku berlari memeluk ibuku.ibupun memelukku erat
"Maaf baru datang sekarang"ibu mencium wajahku berkali kali
"Nggak apa apa bu"kulepas pelukanku dan beralih memeluk ayah.kutark tangan ibuku ketempat abi dan umi .
"Ibu ...kenalin ini orang tua pak jamal ustadznya fifi"ibu bersalaman dengan umi dan abi begitu juga ayah
"Wi tolong pangilkan kangmasmu"perintah umi pada mbak dewiVote dan koment ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
i love you ustadz [tamat]
RomansaCinta memang tak pandang usia , tak pandang kasta , begitupun dengan fifi sejak pertama kali bertemu sang ustadz fifi langsung jatuh cinta tapi sayang sang ustadz sudah mencintai bu faizah teman mengajarnya .akankah fifi bisa menggapai cintanya...