bersamamu

310 18 0
                                    

Rasanya tak sabar ingin cepat cepat selesai belajar kelompok.mengingat pak jamal memintaku untuk menemuinya ada perasaan was was dan eksaited mengingat sudah hampir  dua bulan pak jamal tak pernah memanggilku.aku takut ternyata kejadian tadi siang hanyalah ilusi belaka.bagaimana mungkin pak jamal yang begitu membenciku bilang dia memberiku kesempatan untuk mengisi hatinya.

"Fi kamu udah baikan ya sama pak jamal" tanya nyi qud,
"Entahlah..." jawabku bimbang,
"Kok entahlah gitu sih, bukannya kamu tadi siang udah baikan"
"Iya sih..tapi aku takut itu cuman sesaat"aku meragu
"Nggak mungkinlah pak jamal kayak gitu "ucap nyi qud
"Kali aja pak jamal tadi siang cuman iseng"ucapku pesimis
"Emang kamu yang  sukanya iseng kalau pak jamal nggak mungkin kayak gitu"nyi qud membela pak jamal
" benar juga ya..."ucapku sambil mengangguk angguk tanda setuju dengan apa yang di ucapkan nyi qud.

Dengan penuh tanda tanya aku melangkah menuju kantor kulihat pak jamal berdiri didepan kantor sedang bicara dengan pak abi .dengan ragu ku hampiri mereka.
"Assalamualaikum"ucapku mengganggu obrolan mereka berdua
"Waalaikum salam" jawab mereka kompak
"Fi buatkan saya kopi dulu terus temuin saya di belakang dapur kantor"perintah pak jamal .
"Emang kenapa kok disuruh kebelakang dapur "tanya pak abi penasaran.
"Mau saya brifing pak"ucap pak jamal
"Lho  biar apa pak di brifing "tanya pak abi bingung tumben tumben pak jamal membrifing santri
"Biar pinter"ucap pak  jamal dengan nahan senyum
"Saya permisi dulu pak abi "pamit pak jamal .

Saat membuat kopi pikiranku melayang layang dan menerka nerka tumben pak jamal ngajak ketemuan di belakang dapur kantor kan biasanya di dalam kantor .jangan....jangan...pak jamal mau ngajak aku kencan..., hii...hi.....
"Kenapa senyum senyum sudah belum kopinya"pak jamal mengagetkanku sejak kapan pak jamal berada disana.
"Heee,..hee ini baru mau nuang air pak "
"Ya sudah cepetan "
"Iya pak nggak sabaran amat"

Setelah selesai membuat kopi dengan hati hati kubawa menuju pak jamal yang sedang duduk di kursi panjang dibawah pohon mangga tempat yang menjadi saksi bisu putusnya pak jamal dan bu faizah .walaupun di belakang dapur  tempat ini bersih ada taman kecil di dekat tembok dapur taman yang di penuhi rumput buatan dan bonsai bunga bogenfil yang berbunga lebat tak lupa 3 lampu taman kecil di setiap sudutnya bikin suasana semakin romantis.

"Ini pak kopinya "kuletakkan kopinya disebelah pak jamal , lalu aku duduk di bawah sambil jongkok mengingat yang kuinjak adalah tanah .
"Jangan disitu fi kamu duduk di sebelah saya saja " ucap pak jamal
"Nggak pak disini saja"tolakku , bagaimanapun juga pak jamal adalah ustadz jadi sopan satun ndan adab harus tetap kujaga .
"Sudah nggak apa apa kamu duduk desebelah saya saja"pinta pak jamal lagi.
Dengan ragu ku duduk di sebelah pak jamal tapi benar benar dipinggir , walaupun selama ini aku kelihatannya agresif dengan pak jamal tapi untuk berinteraksi seperti ini aku benar benar takut...hanya luarnya saja aku nakal tapi hatiku masih polos.

Kulihat pak jamal menuangkan kopinya dipiring kecil diseruputnya sedikit sedikit,
" saya suka dengan kopi buatan kamu rasanya benar benar pas"puji pak jamal
"Kalau pak jamal suka saya mau kok buatin pak jamal kopi tiap hari"
"Oke , mulai besok kamu buatin saya kopi setiap hari"
"Oh, ya seminggu lagi ujian akhir semester kamu sudah siap"
"Belum pak" jawabku lesu
"Lho kok belum siap, kamu lupa persyaratan saya tadi"
"Pak jamal ngasih persyaratan kan baru tadi siang jadi saya masih belum sempat belajar.....tapi bener pak kalau saya bisa masuk 5 besar pak jamal mau jadi pacar saya"
Pakk jamal tak menjawab hanya mengangguk angguk

"Umur kamu sekarang berapa "
"2 minggu lagi 18 pak emang kenapa terlalu muda buat jadi pacar bapak ya..."
"Nggak kok fi ..usia gak masalah buat saya"
"Bener pak"
"Bener fi ..makanya mulai sekarang kamu belajar yang rajin biar bisa bersama saya"
"Kalau pak jamal emang suka ama saya kenapa pakek syarat segala sih pak, langsung di terima aja kan enak gak ribet"
"Saya ingin lihat keseriusan kamu untuk jadi pendamping saya"
"Saya serius pak malah 200  rius pak"ucap ku sambil mengangkat kedu jariku .
"Makanya buktikan"ucap pak jmal santai sambil sesekali menyeruput kopi

"Mulai besok setelah belajar kamu kesini bawa buku pelajarn kamu yang tidak kamu ngerti "
"Beneran pak"ucapku sambil meloncat loncat kegirangan.

Sebenarnya pak jamal sudah suka sama fifi malah cinta tapi pak jamal nggak mau gegabah di tambah lagi seminggu lagi mau ujian akhir pak jamal ingin fifi fokus keujiannya dulu makanya pak jamal meminta persyaratan itu agar fifi semakin giat belajar pak jamal tak ingin calon pendampingnya itu semakin terpuruk di sekolahnya cukup 2 bulan fifi seperti itu.

Esoknya tidak ada waktu luang buat fifi waktunya habis untuk belajar setelah sholat subuh dan mengaji fifi langsung belajar sambil menunggu antrian mandi , ketika istirahat sekolah pun diisi dengan belajar untuk makanan cukup dia titip ke qudsiah .setelah pulang sekolah fifi tidur sebentar sholat ashar sekolah diniah tak lupa fifi membawa buku pelajaran sambil nunggu ustadzah datang diisi dengan belajar waktu yang biasanya digunkan untuk mengobrol gak jelas kini sudah tidak ada.malamnya fifi akn menemui pak jamal dibelakang dapur kantor menayakan pelajaran yang tidak dimengerti jangan lupa sambil membuatkan secangkir kopi terlebih dahulu .

Melihat keseriusan fifi dalam belajar pak jamal yakin fifi akan masuk 5 besar bahkan andaikan fifi gak masuk 5 besar pak jamal tetep akan menerima fifi.

Tak terasa seminggu telah berlalu dan hari ini ujian akan dilaksanakan.

Entah mengapa baru kali ini fifi merasa siap 100 persen dalam menghadapi ujian apa mungkin karena seminggu ini fifi  belajar keras tiada henti.satu persatu soal ujian diisi tidak ada kesulitan yang berarti "kalau gini terus bisa bisa aku masuk 3 besar"batin fifi bayang bayang akan menjadi kekasih pak jamal sudah di depan mata senyuman terus melekat di bibirnya
"Jangan senyum senyum diisi soalnya jangan sampai ada yang salah" suara pak jamal tiba tiba mengagetkanku perasaan pak jamal nggak nunggu diruanganku kok bisa ada disini
"Pak jamal kok disini"tanyaku dengan suara pelan
"Mau memastikan kamu mengisi soal dengan benar apa asal" kata pak jamal dengan suara pelan pula .
Kusodorkan kertas jawabanku
"Apa ada yang salah pak "
Pak jamal meneliti jawabanku dengan seksama kemudian berlalu begitu saja tanpa berkata apa apa.
"Pak...pak jamal"panggilku agak kenceng sontak teman teman sekelas menoleh semua padaku termasuk pak jamal tanpa bicara pak jamal cuman mengangkat jempolnya.aku pun tersenyum puas dengan jempolnya heehe....kayaknya impianku semakin dekat.

Jangan lupa vote dan koment biar semakin semangat nulisnya...

i love you ustadz [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang