"mas"panggilku ketika kami berpapasan disekolah
"tumben panggil mas"tanya pak jamal heran
"biar ingat kalau udah punya istri"jawabku ketus sambil melengos meninggalkan pak jamal
pak jamal heran dengan tingkahku yang tak seperti biasanya yang selalu tersenyum genit menggoda .tapi sekarang ketusnya bukan main,buru buru pak jamal mengejarku
"maksudmu apa" pak jamal menghadang langkahku
"nggak apa apa mas cuman mau ngingetin aja kalau sudah punya istri"kubuat suaraku segenit mungkin untuk menyembunyikan rasa cemburuku
"ya ingat lah masak lupa"ucap pak jamal tapi masih heran dengan ucapanku.
"kali aja lupa mas gara gara ketemu mantan"ucapku kembali ketus
"kamu cemburu ya"tanya pak jamal menyelidik.
"pakek nanya lagi ya pastilah cemburu namanya juga cinta"ucapku sewot
"iih...gemesnya istri mas jadi pingin nyium"goda pak jamal sambil menyubit pipiku.
"nggak lucu"ucapku sambil pergi ninggalin pak jamal.sedang pak jamal cuman geleng geleng sambil tersenyum senang.
seperti biasanya sehabis belajar malam aku pergi kedapur kantor untuk membuatkan kopi pak jamal tapi ketika ku melewati kantor pondok tiba tiba saja bu faizah mencegatku
"fi kamu mau kemana"tanya bu faizah
"mau buatin kopi buat pak jamal"ucapku
"kamu nggak usah buatin kopi pak jamal tadi sudah aku buatin"
busyet sejak kapan bufaizah jadi seagresif ini.awas saja kalau pak jamal kembali ke bufaizah akan kuberi pelajaran runtukku dalam hati
"ya sudah bu kalau begitu saya permisi"pamitku pada bu faizah sambil menahan rasa sakit didada.
pak jamal pov.
"ini pak kopinya "bu faizah meletakkan kopi didepanku
"kok kamu ?mana fifi "tanyaku heran karena sedari tadi belum melihat istriku yang lagi merajuk itu
"tadi bilang nggak bisa buatin pak jamal kopi karena banyak tugas"ucap bu faizah bohong
"jadi aku sengaja buatin kopi buat pak jamal"lanjut bu faizah lagi
"terima kasih ya bu"jujur aku merasa tidak nyaman dengan kehadiran bu faizah apalagi aku tau istri kecilku itu cemburu dan sekarang sedang merajuk buktinya dia nggak mau buatin aku kopi.
"ce pat diminum pak keburu dingin"
"iiya"ku tuang kopi dileper kemudian mececapnya sedikit ternyata lebih nikmat kopi buatan istriku .setelah meminumnya sedikit aku pamit pergi dengan alasan dipanggil yai.
karena sekarang hari jumat aku tak bisa menemui fifi di sekolah padahal aku mau membujuknya agar nggak mgambek lagi ,sungguh tidak melihatnya sehari saja sudah membuat hatiku rindu.akhirnya malam ini ku suruh dewi untuk bilang kefifi untuk menemuiku di taman belakang dapur kantor.ku ingin meluluhkan hatinya yang sedang cemburu.
saat aku lagi menunggu tiba tiba bu faizah datang dengan membawa secangkir kopi dan diletakkan dimeja yang ada depanku .kemudian bu faizah duduk dikursi panjang yang aku duduki jarak kami begitu dekat mengingat kursi ini hanya muat untuk 3 orang.
"bu faizah besok jangan buatin saya kopi lagi ya"ucapku akhirnya setelah beberapa saat menimang nimang haruskah aku mengatakannya .mungkin ini yang terbaik agar bu faizah tidak berharap lagi padaku.dan tidak terjadi kesalah fahaman antara aku dan fifi .memang dulu aku sangat mencintainya tapi semenjak fifi mengisi hari hariku cinta itu terkikis dan digantikan dengan cintaku pada fifi cinta yang selalu membara dan penuh gairah.
"pak jamal nggak suka dengan kopi buatan saya"ucap bu faizah tidak suka
"bukan begitu bu,kopi buatan bu faizah enak kok cuman saya sudah terbiasa dengan kopi buatan fifi"elakku
"apa mungkin pak jamal suka sama fifi"tanya faizah dengan nada tidak suka.
"iya saya menyukai fifi"aku ku jujur
"tidak mungkin pak jamal pasti bohong"sangkal bu faizah histeris sambil memegang tanganku
"bersumpahlah pak kalau semua itu bohong"
ku pegang tangan bu faizah agar melepaskan genggamannya
"mas!tega kamu ya"ucap fifi sambil membungkam mulutnya shok dengan apa yang dilihat posisiku dengan bu faizah memang mengundang kesalah fahaman.cepat cepat kulepas tangan bu faizah dan menghampiri fifi,tapi fifi keburu berlari menjauh baru 2 meter fifi berlari tiba tiba dia tergeletak pingsan .
"fifi bangun sayang "kepeluk fifi sambil menepuk nepuk pipinya berharap dia segera sadar
"ada apa kang mas ada apa dengan mbak fifi"ucap dewi khawatir
"nggak tau wi tiba tiba saja pingsan "ucapku panik
"dibawa kekantor aja kang"saran dewi
kubopong tubuh fifi kuletakkan di sofa kantor .mbak mbak pengurus yang kebetulan ada di kantor menghampiri"ada apa wi"tanya mbak ratna
"tiba tiba pingsan mbak "ucap dewi sedang aku masih menepuk nepuk pipi fifi berharap segera bangun kadang aku mengelus elus dahinya.
"pak jamal biar kami aja yang ngurus ,pak jamal bukan muhrimnya mbak fifi"ucap ratna
baru saja aku akan bilang aku suaminya "iya kang biar mbak fifi kami yang urus kang mas tunggu saja diluar"ucap dewi seakan tau aku akan mengaku.
"baiklah"aku berdiri"titip fifi yawi"ucapku penuh harap"kang mas tunggu diluar"kutatap wajah pucat fifi sebentar kemudian kulangkahkan kakiku keluar kantor ternyata ada bu faizah yang masih berdiri mematung disana.mungkin dia shok karena aku begitu perhatian pada fifi.
"apa hubungan pak jamal sama fifi tolong jelaskan pak"dengan linangan air mata bu faizah bertanya
"itu bukan urusanmu .yang pasti jauhi saya saya tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali"ucapku tegas penuh amarah
bu faizah terdiam lalu pergi entah kemana aku tak perduli yang kuperdulikan sekarang fifi istriku aku takut kesah fahaman ini berbuntut panjang.
fifi pov.
kubuka mataku betapa kagetnya ketika melihat mbak mbak pengurus menelilingiku kututup kembali mataku mencoba mengingat apa yang sedang terjadi beberapa detik kemudian ingatanku kembali ketika aku memergoki pak jmal yang sedang bermesraan dengan bu faizah.sungguh sakit rasanya hatiku hancur berkeping keping.tega teganya pak jamal menghianatiku. Apa mungkin mereka memutuskan kembali bersama dan membuangku begitu saja,tega kamu pak jeritku dalam hati.
"mbak...mbak fifi sadar mbak"kudengar suara mbak dewi memanggil
kubuka mataku "alhamdulillah sudah sadar"ucap mereka serempak kemudian memberiku segelas air putih kuteguk sedukit dan meletakkanya kemeja.
"mbak dewi aku mau kekamar saja"pintaku pada mbak dewi
"istirahat disini saja dulu fi sampai kamu agak enakan"saran mbak ratna
"aku udah agak enakan mbak mau istirahat dikamar aja"aku bersikeras kembali kekamar tak mungkin aku membiarkan diriku melihat bu faizah mengingat hatiku yang masih sakit dan terluka atas kelakuan mereka.
"baiklah kalau gitu ,ayo aku antaar"
mbak dewi dan mbak ratna memapahku untuk jalan ketika kukeluar dari kantor kulihat pak jaml berdiri tepat dipintu masuk
"kamu gak apa apa "tanya pak jamal khawatir
aku hanya diam tanpa melihat pak jamal .hatiku masih sakit melihat adegan tadi."udah nggak apa apa kang ini mau dibawah kekamar"jelas mbak dewi.
"ya sudah bawa dia kekamarnya biar bisa istirahat"ucap pak jamal akhirnya ketika melihat wajah pucat fifi yang terlihat sedih.ingin rasanya menjelaskan semuanya tapi situasi dan kondisi tidak memungkinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
i love you ustadz [tamat]
RomanceCinta memang tak pandang usia , tak pandang kasta , begitupun dengan fifi sejak pertama kali bertemu sang ustadz fifi langsung jatuh cinta tapi sayang sang ustadz sudah mencintai bu faizah teman mengajarnya .akankah fifi bisa menggapai cintanya...