Early friendship

151 20 0
                                    

"Oma bener harus ke China lagi?" Tanya y/n sambil menutup koper milik Mirae.

Mirae tersenyum saat mendengar suara y/n yang sudah berubah dalam mode merengek. Mirae menghampiri y/n kemudian mengelus pelan kepala y/n.

"Oma janji deh, 2 bulan Oma udah pulang lagi ke Korea" ucap Mirae.

"Berarti bulan Februari, pas hari ulang tahunku ke 20? " Tanya y/n yang mengingat ingat hari ulang tahunnya.

"Iya, sehari sebelum kamu ulang tahun Oma sudah ada di Korea" ujar Mirae.

"Janji ya Oma?" Tanya y/n sambil mengulurkan jari kelingkingnya.

"Iya Oma janji, yuk kita makan malam" ujar Mirae yang diangguki oleh y/n.

Di lain sisi, Renjun dan kedua orang tuanya sedang melaksanakan makan malam dengan tenang. Hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang beradu.

Hingga suara mama Huang memecah keheningan makan malam keluar Huang.

"Renjun, kamu dekat dengan tetangga sebelah? Siapa namanya?" Tanya mama Huang sambil menatap Renjun.

"Y/n eomma, lumayan deket sih kita" jawab Renjun seadanya.

"Ah iya y/n, dia hanya tinggal dengan nenek nya?" Tanya mama Huang lagi, seperti sedang menginterogasi.

"Setahuku, y/n hanya tinggal berdua dengan neneknya" jawab Renjun.

"Kedua orang tuanya kemana? Kamu tau?" Tanya mama Huang kembali.

"Tidak tau, eomma kenapa sih tanya tanya y/n?" Tanya Renjun kepada eomma nya yang sekarang menampilkan senyum konyol.

"Tidak ada, hanya ingin tau saja" jawab mama Huang kemudian melanjutkan makan malamnya.

Renjun dan papa Huang saling bertatapan, hanya ada satu kata yang tepat untuk menggambarkan mama Huang sekarang 'Aneh'.

Makan malam kembali hening, dan keheningan itu berlanjut hingga makan malam selesai.

Keluarga Huang, duduk bersama di ruang tengah. Mereka bertiga memiliki kesibukan masing masing.

Hingga ditengah kesibukan mereka, suara ketukan pintu membuat fokus ketiganya terpecah. Mama Huang berdiri dan berjalan menuju pintu utama.

Setelah membuka pintu, terpampang lah dengan jelas seorang nenek dengan senyuman manisnya.

"Oma Kim, silahkan masuk" sambut mama Huang saat melihat Mirae.

"Tidak perlu, saya hanya sebentar. Saya ingin meminta bantuan kepada keluarga Huang" ujar Mirae.

"Bantuan apa Oma Kim? Kalau kami bisa bantu, kami akan bantu" tanya mama Huang dengan senyuman yang terukur di wajahnya.

"Saya akan pergi ke China kurang lebih 2 bulan, selama itu y/n berada di rumah sendirian. Saya minta tolong supaya, keluarga Huang sesekali melihat keadaan y/n. Saya takut selama saya pergi, ada yang disembunyikan oleh y/n" jelas Mirae.

"Ah itu, baik Oma Kim. Kebetulan anak saya juga mengenal y/n, tapi anak saya laki laki apa tidak apa apa?" Tanya mama Huang.

"Tidak apa apa, mereka berdua sudah lumayan dekat beberapa waktu terakhir ini. Terimakasih mama Huang, kalau begitu saya permisi" ujar Mirae yang diangguki oleh mama Huang.

"Hati hati Oma Kim" ujar mama Huang yang dibalas senyuman oleh Mirae.

Setelah melihat Mirae masuk ke rumahnya, mama Huang kembali lagi masuk ke rumahnya.

"Siapa?" Tanya papa Huang.

"Oma Kim, Renjun Oma Kim meminta tolong supaya kamu sesekali untuk menengok y/n yang sendirian di rumah" ujar mama Huang yang hanya diangguki oleh Renjun.

Kemudian beberapa detik kemudian menatap eomma nya.

"Oma Kim bilang gitu? Sepertinya eomma yang ingin aku menengok y/n" ujar Renjun yang diberikan senyuman aneh oleh mama Huang.

"Memangnya Oma Kim mau kemana?" Tanya papa Huang.

"Mau ke China gitu pamitnya" jawab mama Huang yang diangguki oleh papa Huang.

Di waktu yang sama Mirae sedang berada di kamar y/n.

"Y/n inget ya, kalau ada apa apa telpon Oma. Jangan bikin Oma khawatir" ujar Mirae sambil mengelus pelan kepala y/n.

"Iya Oma, Oma malam ini aku mau tidur dengan Oma boleh?" Tanya y/n.

"Tentu saja, sekarang kamu cuci muka dan gosok gigi dulu. Oma tunggu di kamar Oma" instruksi Mirae yang langsung mendapat hormat dari y/n.

Y/n ngacir ke kamar mandi, Mirae hanya tertawa pelan melihat tingkah laku cucu perempuannya itu.

"Tidak terasa kamu sudah sebesar ini, dan 2 bulan lagi kamu akan memasuki lembaran baru lagi" monolog Mirae.

Mirae berdiri dan berjalan menuju kamarnya, ia duduk di kasur. Kemudian membaca buka sembari menunggu y/n yang suka lama saat mencuci muka dan menggosok giginya.

***

Y/n mengantarkan Mirae sampai pintu keberangkatan. Y/n memeluk erat Mirae sambil menitikan air matanya. Mirae menepuk nepuk pelan punggung cucu perempuannya.

"Udah enggak usah nangis, nanti cantiknya hilang loh" gurau Mirae.

Y/n melonggarkan pelukannya kemudian tertawa pelan, tangannya terulur menghapus air matanya sendiri.

"Nanti kalau Oma udah sampai disana, kabari aku ya" ucap y/n yang diangguki oleh Mirae.

Setelah perpisahan penuh haru, Mirae sekarang sudah masuk pesawat. Y/n memutuskan untuk pergi ke kampus, karena kelasnya akan mulai 40 menit lagi.

Selama perjalanan, ia ditemani dengan suara radio yang terus mengoceh. Y/n tak terlalu mendengarkan apa yang dibicarakan oleh dj radio tersebut.

Beberapa saat kemudian y/n sudah sampai di parkiran kampus, ia mengambil tas dan beberapa buku di jok belakang. Setelahnya keluar dari mobil.

Y/n berjalan perlahan menuju kelas yang berada di gedung paling belakang.

Tinggal beberapa langkah lagi ia akan sampai, ia disambut dengan keempat teman barunya. Siapa lagi kalau bukan Renjun, Jeno, Haechan, dan Jisung.

"Habis nganter Oma?" Tanya Renjun yang diangguki oleh y/n.

"Oma kemana?" Tanya Haechan.

"Ke China, ada urusan perusahaan Opa" jawab y/n.

Haechan mengangguk nganggukkan kepalanya, kemudian mereka berlima masuk ke kelas.

Dengan bujukan atau bisa dibilang sedikit paksaan oleh ke empatnya, y/n sekarang duduk di daerah tengah. Hal itu tak luput dari teman teman sekelas nya.

"Mulai sekarang dan seterusnya Noona, harus duduk bersama kami" ujar Jisung yang diangguki ketiganya.

"Iya iya, percuma juga aku menolaknya. Kalian juga pasti bakal yang menang" ujar y/n sambil meletakkan tasnya.

Keempat pria itu tertawa pelan dengan reaksi yang diberikan oleh y/n.

"Oh iya, nanti kita kenalin ke temen temen kita. Jadi kamu harus ikut ke kantin bareng kita" ucap Jeno yang hanya diangguki oleh y/n.

Bertepatan dengan itu dosen sudah masuk, kelas yang awalanya seperti pasar mendadak hening. Kelas pun berlangsung dengan tenang dan lancar.

TBC
Thx
Xoxoxo
I Blue You

(Hehehe, Rin jarang update ya? Maaf ya, Rin usaha in biar sering update. Bye >•<)

L.O.V.E ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang