Kelas sudah selesai sekitar 10 menit yang lalu, tetapi kelima mahasiswa ini masih setia di kelas mereka. Ah lebih tepatnya 4 mahasiswa yang masih ingin berada di kelas.
"Ini sebenarnya nungguin apa sih? Kalau enggak jadi aku mau pulang" ujar y/n sedikit kesal.
"Bentar, nungguin temen kita yang ada di kelas sebelah" ujar Jeno yang masih asik dengan ponselnya.
Y/n mendengus sebal, kemudian mengambil ponselnya. Ia menekan beberapa digit angka kemudian menempelkannya di telinga kanannya.
"Oma, kenapa tidak meneleponku? Bukan kah sudah sampai dari tadi?"
"..."
"Ah begitu, baiklah. Hati hati Oma, kalau sudah sampai di mansion kabari y/n ya"
"..."
"Iya Oma, bye"
Y/n menjauhkan ponselnya kemudian memasukkannya kembali ke tasnya.
"Masih lama?" Tanya y/n.
"5 menit lagi" jawab Renjun sambil melihat kearah jam tangannya.
Y/n hanya mengangguk nganggukan kepalanya, kemudian ia menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi. Ia menengokkan kepalanya kearah jendela yang menghadap ke lapangan.
Beberapa saat tidak ada hal yang menarik, hingga seper sekian detik. Y/n dapat melihat dengan jelas, ada seseorang yang jatuh.
Y/n membulatkan matanya, dan langsung berdiri diikuti yang lain. Y/n melongok kan kepalanya ke luar jendela dan melihat perempuan yang sudah berlumuran darah.
Y/n menengadahkan kepalanya melihat siapa yang berada di atas. Dan ia melihat siluet seorang pria, kemudian pria itu menghilang begitu saja.
Sudah banyak mahasiswa dan mahasiswi uang berkerumun untuk melihat siapa yang jatuh. Keamanan kampus langsung memberi jarak aman, dan melaporkan kejadian ini ke kepolisian.
"Ada yang mendorongnya" ucap y/n pelan yang masih bisa di dengar oleh Renjun, Haechan, Jeno, dan Jisung.
Renjun menarik pelan y/n untuk menjauhi TKP, kelimanya akhirnya memutuskan untuk langsung ke kantin.
Skip
Sesampainya di kantin, suasana sangat sepi. Pasti mereka semua sekarang sedang mengelilingi TKP.
Y/n menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya. Ia menghela napas dengan kasar, kemudian menyibakkan rambutnya.
"Nih minum dulu" ujar Renjun sambil memberikan sebotol air mineral.
Y/n menerimanya, ia tersenyum tipis kemudian meminumnya. Beberapa saat kemudian datanglah 19 pria yang langsung mengambil kursinya masing masing.
Y/n memuncratkan sedikit minumannya, kemudian terbatuk-batuk. Ia memukul pelan dadanya.
"Eh eh" ucap mereka semua bersamaan.
"Kenapa?!?!" Tanya Haechan heboh.
"Astaga, kalian keroyokan kalau temenan?" Tanya y/n dengan tidak santainya.
Semuanya terdiam, kemudian langsung tertawa terbahak bahak. Y/n mendengus pelan, kemudian menutup botol air minumnya.
"Ya enggak keroyokan juga sih, cuma ya gitu deh Noon" ujar Jisung.
"Terserah deh, tapi ini gimana cara ngapalin coba? Mana daya ingat ku jelek" ucap y/n sambil memperhatikan satu persatu wajah wajah mereka.
" Nanti juga hapal sendiri" celetuk salah satu diantara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E ✓
Fiksi PenggemarSering kali kita memendam masalah sendiri Kita butuh seseorang disamping kita Untuk menguatkan kita Untuk menjadi alasan kita hidup Start : 1 November 2020 Finish : 1 Juni 2022 NB : Cerita ini terinspirasi dari konten kreator di tik tok Aku kemban...