Y/n bersama Doyoung, Renjun, Jeno, Haechan, dan Jisung sudah berada di depan rumah Euri. Tentu saja Euri berdiri di sebelah y/n sambil memandangi sendu rumahnya.
Doyoung menekan bel rumah tersebut, beberapa saat mereka menunggu. Pintu terbuka dan menampilkan seorang gadis berperawakan lumayan tinggi. Ia tersenyum saat matanya melihat sosok Doyoung.
"Oppa, sudah lama kau tak berkunjung" ujar gadis itu.
"Eoh Woori-ya, lama tidak bertemu. Maaf oppa akhir akhir ini jarang menghubungi mu" ujar Doyoung.
"Tidak masalah, aku tau perasaan oppa. Oh iya masuk dulu" ujar Woori sambil membuka lebar pintu dan mempersilahkan tamu tamunya untuk masuk.
Mereka berenam sudah duduk di sofa, sedangkan Woori terlihat berjalan menuju dapur untuk mengambil minum.
"Hyung tau kamarnya?" Tanya Haechan.
"Di lantai dua" jawab Doyoung yang diangguki semuanya.
"Apa disini ada taman belakang?" Tanya y/n kepada Doyoung yang notabennya sudah sering berkunjung ke rumah ini.
"Ada, disana juga ada kolam ikan yang lumayan besar" jawab Doyoung.
Y/n hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Bertepatan dengan itu Woori kembali dari dapur. Kemudian ia duduk di hadapan y/n.
"Oppa, mereka siapa?" Tanya Woori kepada Doyoung yang berada di sampingnya.
"Ah iya, kenalin ini temen temen nya oppa. Mereka umurnya enggak jauh beda sama kamu" ujar Doyoung, kemudian memperkenalkan satu satu mereka.
Untuk beberapa saat semuanya terdiam, tak ada yang memulai pembicaraan. Hingga y/n berdeham sambil membenarkan duduknya.
"Woori, bisa kah kita bicara berdua di taman belakang rumah?" Tanya y/n dengan nada selembut mungkin.
Woori menatap bingung kearah y/n, ia hanya diam. Hingga akhirnya ia menganggukkan kepalanya. Ia pun berdiri dan disusul oleh y/n, kedua gadis itu berjalan menuju taman belakang menyisakan lima laki laki yang secara serentak menempelkan tubuh mereka.
"Apa ini akan berhasil?" Tanya Jisung.
"Entahlah, semoga saja" ujar Jeno.
"Aku yakin y/n pasti bisa, kita hanya bisa menunggu" ujar Renjun yang langsung diangguki oleh yang lain.
Sekitar 30 menit, ruang tamu hening. Mereka berlima sama sekali tak ada yang membuka pembicaraan. Hingga suara langkah kaki mengalihkan pandangan mereka.
Terlihat dua gadis yang mereka tunggu datang dengan wajah yang bisa dibilang santai itu.
"Doyoung, Ama Renjun kalian berdua keatas buat ambil yang dimaksud sama Euri. Sisanya ikut aku ke kantor polisi bareng Woori" instruksi y/n.
"Ngapain Woori ke kantor polisi?" Tanya Doyoung.
"Selama ini dia udah tau, tapi selalu takut karena dia terus dikirimin surat teror dari
Hwangoo" jelas y/n, Woori hanya bisa menganggukkan kepalanya saja.Doyoung menghampiri Woori, kemudian memeluknya dengan erat. Sedangkan yang dipeluk terkejut.
"Semua akan selesai, bertahanlah oppa disini" ujar Doyoung sambil mengelus kepala Euri.
Setelah adegan itu, y/n bersama Woori, Jeno, Haechan, dan Jisung bergegas menuju kantor polisi sambil membawa beberapa surat teror dari Hwangoo.
Y/n menemani Woori untuk melapor, sedangkan yang lain duduk di ruang tunggu sembari menunggu Doyoung dan Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E ✓
FanfictionSering kali kita memendam masalah sendiri Kita butuh seseorang disamping kita Untuk menguatkan kita Untuk menjadi alasan kita hidup Start : 1 November 2020 Finish : 1 Juni 2022 NB : Cerita ini terinspirasi dari konten kreator di tik tok Aku kemban...