Keesokan harinya, y/n bangun dengan keadaan yang bercucuran keringat. Entah mengapa ia bermimpi tentang sosok gadis tadi malam, semua kejadian yang gadis itu tergambar jelas di mimpinya.
Y/n memegang kepalanya, kemudian menghela napas panjang. Kemudian ia mengambil gelas yang ada di meja sebelah tempat tidurnya.
"Astaga, dia kenapa harus datang dalam mimpiku sih" gumam y/n kemudian menutup mukanya.
"Oh ya, Oma sudah pulang belum ya?" Tanya y/n pada dirinya sendiri.
Y/n berjalan menuju kamar Oma nya, kemudian ia mengetuk beberapa kali pintu tersebut. Tak ada balasan yang berarti, y/n langsung saja membuka pintu tersebut.
Tak ada tanda tanda kehidupan disana,
y/n beranjak dari kamar menuju dapur. Tetap saja disana y/n tidak melihat kehadiran Oma nya.Y/n langsung menuju kamarnya dan menelpon Mirae. Beberapa saat menunggu akhirnya telponnya di angkat oleh Mirae.
"Halo Oma, Oma dimana?"
"Ah y/n maafkan Oma ya, Oma tiba tiba harus terbang ke China. Mungkin 3 bulan lagi Oma baru kembali"
"Ada apa Oma? Kok ke China nya lama banget?"
"Ada urusan perusahaan opa mu yang harus diurus Oma"
"Ah begitu, Oma hati hati ya disana. Kalau ada apa apa telpon y/n aja"
"Iya, kamu juga jaga diri baik baik. Yaudah Oma tutup dulu telponnya"
"Iya Oma, dadah"
"Dadah"
Sambungan terputus, y/n menyimpan ponselnya, kemudian berjalan menuju kamar mandi guna melakukan ritual paginya.
Hari ini y/n memiliki kelas siang, jadi ia sedikit bersantai untuk pagi harinya.
Dilain sisi Renjun sudah selesai mandi dan berjalan menuju ruang tengah. Ia duduk kemudian menyalakan televisi.
Beberapa saat kemudian datanglah Haechan dengan muka bantalnya. Ia duduk di samping Renjun, kemudian menyenderkan kepalanya di sandaran sofa.
"Mandi sana, habis ini kita sarapan diluar" ujar Renjun.
"Traktir ya" ucap Haechan yang masih menutup matanya.
"Iya, cepet sana. Sekalian bangunin yang lain" ujar Renjun.
Haechan langsung membuka matanya dan bergegas menuju kamar mandi. Tak lupa teriakannya yang mampu membangunkan yang lain. Sedangkan Renjun hanya menggeleng gelengkan kepalanya.
Renjun menyaksikan acara televisi dengan tenang, satu persatu teman temannya datang dengan keadaan yang sudah lebih fresh.
"Yuk, kita jalan aja cuma ke depan kompleks" ujar Renjun yang diangguki semuanya.
Saat baru keluar dari gerbang rumah Renjun, mereka bertatap muka dengan y/n yang juga keluar dari gerbang rumahnya. Y/n tersenyum sebentar kemudian ia berjalan menuju mobil yang sudah terparkir di depan rumahnya.
Kemudian ketujuh pria tersebut melihat kepergian mobil yang dikendarai y/n.
"Aku baru tahu dia bisa membawa mobil" celetuk Jeno.
"Iya, biasanya juga dia ke kampus pakai bus" timpal Haechan.
"Kok tau?" Tanya Mark.
"Apa sih yang enggak Haechan tau" ujar Haechan dengan nada sombongnya.
"Tukang gosip" ujar Renjun, Chenle, dan Jisung.
Haechan memelototkan matanya tak suka kepada ketiganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E ✓
Fiksi PenggemarSering kali kita memendam masalah sendiri Kita butuh seseorang disamping kita Untuk menguatkan kita Untuk menjadi alasan kita hidup Start : 1 November 2020 Finish : 1 Juni 2022 NB : Cerita ini terinspirasi dari konten kreator di tik tok Aku kemban...