GR.1

677 54 48
                                    

~Bismillah~

ATTENTION! Biar feel-nya dapet  dengerin dulu lagu di atas hehe

ATTENTION! Biar feel-nya dapet  dengerin dulu lagu di atas hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAYYY OM GODAIN AKU DONGS!!!

---------------------------------------------------------------------------------

Selamat pagi dunia! Di dalam kamar yang bernuansa monokrom terlihat tiga manusia yang masih terlelap dalam tidurnya. Gadis kecil yang baru berumur 4 tahun itu perlahan mulai membuka mata. Matanya yang lebar menatap dengan polos langit-langit kamar. Lalu dia menoleh ke kanan-kiri sambil menghembuskan nafas pelan. Terlintas dibenaknya untuk membangunkan ayah dan bundanya dengan menciumi bibir kedua orang tuanya secara bergantian.

"Daddy, Buna bangun." Seru Alea sambil membuang selimut yang menutupi tubuh mereka.

Tania mengerjapkan matanya lalu beralih posisi menjadi duduk. Dia tersenyum sumringah melihat gadis kecil yang turun dari kasur lalu beralih untuk membuka tirai kamar.

"Kesayangannya buna rajin bener sih," Puji Tania masih pada posisi duduk di kasur.

"Halus dong. Ale udah nggak sabal buna pengen sekolah." Seru Alea berlari ke arah Tania

"Emang adek besok mau jadi apa kok semangat banget pengen sekolah," Kepo Tania sambil mendudukkan Alea di sampingnya.

"Adek kan udah bilang buna, adek tuh mau jadi pagel." Cerocos Alea mendongakkan wajahnya untuk menatap Tania.

"Berisik." Sahut Defian sambil menciumi pipi Alea habis-habisan.

"Ahahhahahha buna pipi adek abis dicium daddy telus." Pekik Alea sambil menarik rambut Defian

Setelah puas menghabisi pipi Alea, Defian langsung beranjak darisana untuk membersihkan diri. Alea yang melihat itu menatap sendu sang ayah. Sedari kecil gadis cilik itu sudah terbiasa melihat ayahnya yang lebih sayang pekerjaan daripada menghabiskan waktu dengannya. Tania sendiri juga kadang kasihan melihat Alea yang merasa kesepian ditinggal kerja Defian. Pasalnya Alea itu lebih dekat dengan Defian dibandingkan dengan dirinya.

"Adek mau mandi," Tawar Tania 

Alea menggelengkan kepalanya kuat sambil menampilkan wajah cemberut. Gadis cilik itu merebahkan tubuhnya di kasur sambil menutupi wajahnya dengan bantal. Kalau sudah seperti itu tandanya Alea sedang dalam mode ngambek.

"Alea kenapa tuh," Tanya Defian yang baru keluar dari kamar mandi

"Galau dia gara-gara kamu cuekin," 

"Yaudah sana kamu buatin sarapan biar dia aku yang urus." Suruh Defian

Defian naik ke kasur lalu menyingkirkan bantal yang menutupi wajah Alea. Setelah tersingkir Defian langsung dihadapkan dengan raut wajah Alea yang sedih. Terlebih kedua mata anaknya itu sudah berkaca-kaca.

GORESAN RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang