GR.28

163 26 23
                                    

Happy Reading Guys!!

.

.

🎵 Let's Play [ Vierra - Seandainya ]🎵

Mau absen bentar nih. Kalian hadir dari kota mana aja?!

Mayoritas dari kalian masih SMP, SMA, kuliah or kerja?

Bom yuks!!! Di setiap paragrafnya!!!!

Jangan lupa vote, comment and share ya ke temen2 kalian. Luvv

[ Siapa disini yang masih inget sapaan lain dari Kenzo? ]

[ Siapa disini yang masih inget sapaan lain dari Kenzo? ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Saat ini Defian terlihat sedang sibuk menandatangani berkas-berkas di kantor. Ditengah-tengah kesibukannya, terdengar deringan yang berasal dari ponsel pintarnya. Ternyata yang menelfonnya adalah Viktor. Kira-kira bagaimana ya kabarnya lelaki itu sekarang?

"Gimana Vik?"

"Def gue mau pinjem duit ada nggak?" 

"Ada. Lo butuh berapa?"

"500 juta Def. Kalo bisa transfer sekarang ya, soalnya ini penting banget." ucap Viktor yang terkesan terburu-buru.

"Emang ada masalah apa disana?"

"Perusahaan bokap lagi bermasalah. Ayah habis kena tipu Def, makanya gue belum bisa pulang sekarang."

"Yaudah kalo lo butuh bantuan tinggal hubungin gue atau nggak hubungin anak-anak yang lain. Terus kabarnya bokap lo sekarang gimana Vik?"

"Ayah sekarang lagi ngerjain proyek di perusahaan yang satunya lagi, dan disini gue ditugasin buat nyelesaiin masalahnya." 

"Oke, gue tunggu kabar baiknya Vik." 

"Makasih banget ya Def. Jangan lupa transferannya loh." ucap Viktor kembali mengingatkan Defian.

"Hmmm."

Setelah menyelesaikan panggilannya dengan Viktor, Defian langsung mentransfer uang sesuai permintaan sepupunya itu. Meskipun ia tidak bisa menyusul Viktor ke luar kota, tapi setidaknya ia masih bisa membantu dengan meminjamkan uangnya.

Ceklek! Terlihat seseorang yang memasuki ruangan Defian sambil membawa beberapa tumpukan kertas. Seseorang itu tersenyum tipis lalu duduk di kursi yang tersedia disana.

"Pak Def ini ada berkas lagi yang harus ditandatangani sekarang." ucap Vanya

Defian melirik jam yang bertengger di pergelangan tangannya. "Nanti aja ya habis jam istirahat." ujarnya

GORESAN RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang