Teng...! Teng...!🔔
Bel telah berbunyi, semua orang kembali ke taman belakang. Mereka tampak sudah mulai menyesuaikan diri dengan permainan ini.
"Tidak perlu saya beri tau, kalian pasti sudah paham apa yang harus kalian lakukan sekarang."
Mereka tidak menanggapi ucapan sang moderator. Soobin membenarkan posisi duduknya, pemuda itu menatap teman temannya, kemudian berucap, "Ok, sekarang gimana?"
"Gak gimana gimana," sahut Beomgyu.
"Dongo, maksud gue selama babak tadi kalian nemuin apa?"
"Gue nemuin snack di lemari makanan." Pemuda bernama Choi Beomgyu itu kembali menyahut.
"Choi Beomgyu gue serius," tegas Soobin seraya menatap Beomgyu dengan tajam.
"Yayaya." Beomgyu merotasikan bola matanya, lalu ia beralih menatap ke arah lain─ menghindari tatapan tajam dari Soobin. "Padahal gue juga serius nemuin snack di lemari," gumam pemuda Choi tersebut.
"Yang lain gimana? Ada yang kalian curigain?"
Kai mengangkat tangannya. "Gue ngeliat ada dua orang di rooftop, cewek ama cowok. Ngga terlalu jelas sih, tapi kalo diliat dari bajunya yang cowok itu Renjun, yang cewek gue ngga tau."
Mendengar namanya disebut, Renjun lantas menoleh ke arah Kai. "Jadi, kesimpulannya apa?" tanya Renjun mewakili yang lainnya. Sejujurnya mereka semua sudah menebak apa yang akan diucapkan oleh Kai.
"Apa lagi? Gue curiga lo werewolfnya."
"Cuma karena itu lo nyurigain gue werewolf?" ujar Renjun. Pemuda itu tidak percaya Kai akan mengatakan hal seperti itu. "Apa cuma gegara Jisung bilang kalo Yuna ngasih tau dia komplotan werewolf diskusi tentang korban selanjutnya di sana, terus sekarang rooftop di cap sebagai markas werewolf? Dan semua orang yang ada di sana di bilang werewolf?"
Tak ada tanggapan dari Kai ataupun orang lain di taman itu. Renjun tersenyum remeh, kemudian kembali berkata, "Gimana kalo gue bilang, gue liat lo pergi ke rooftop pas babak sebelumnya?" Pemuda itu menjeda ucapannya, "itu artinya, lo ada di sana disaat Yuna denger rencana werewolf."
"Sekarang lo nuduh gue werewolfnya Njun? Iya, gue emang ke rooftop, tapi bukan berarti gue werewolf!"
"Nahkan, lo kemakan ucapan lo sendiri."
Diam. Tak ada satu pun dari mereka yang mengeluarkan suara. Renjun menatap Kai dengan datar, sedangkan Kai sendiri sudah kehabisan kata kata.
"Gue vote Kai." Orang orang yang sebelumnya tenggelam dalam pikiran masing masing kini beralih menatap pemuda bermarga Huang.
"Gue juga vote Kai," sahut Soodam. Mendengar itu, Dita langsung menatap Soodam dengan pandangan tak percaya. Namun sepersekian detik kemudian dia teringat sesuatu tentang Soodam. Dita pun ikut memilih Kai untuk di gantung.
Satu persatu dari mereka juga mulai memilih Kai. Hanya dua orang yang tak memilih siapa pun, Ryujin dan Beomgyu. Alasan Ryujin tidak memilih adalah karena Ryujin sudah tak mempercayai siapapun, jadi menurutnya diam adalah yang terbaik. Berbeda dengan Beomgyu, pemuda itu tidak memilih karena sedang terfokus pada kertas putih di belakang kursinya.
Di sisi lain, Kai menghela napas berat, kemudian berjalan perlahan menuju tempat eksekusi. Pemuda itu berbalik dan menatap teman temannya dengan nanar. Tak dia sangka, sebuah permainan bisa membuat mereka menjadi pribadi yang sangat berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEREWOLF | Game ✓
FanfictionLet's play the game~ -Nct Dream -Itzy -Secret Number -Txt (COMPLETED) #1 werewolfgame Start: 28-06-2020 Finish: 31-10-2021