Chapter 04

747 137 33
                                    

~°•°~

"Baiklah semuanya, mari kita lanjut ke babak kedua. Sampai jumpa lagi dua puluh menit dari........ Sekarang!"

Teng...! Teng...! 🔔

~°•°~

Flashback: Sebelum Yeonjun meninggal

Setelah bel berbunyi, Yeonjun adalah orang pertama yang pergi dari taman belakang. Tujuan pertamanya adalah pintu utama. Siapa tau mereka bisa pergi dengan selamat. Dia berlari secepat mungkin.

Saat sudah di depan pintu utama, Yeonjun berusaha membuka pintu itu. Namun nihil. Pintu utama itu terkunci, sama sekali tak bisa di buka.

"Akgh!!! Game sialan!".

Yeonjun berlari menuju lantai dua. Sampai di lantai dua, dia memilih untuk bersembunyi di ruang teater.

Dengan perlahan, Yeonjun membuka pintu ruang teater. Mengintip apakah ada orang di dalam atau tidak. Setelah di rasa aman, Yeonjun pun masuk ke ruangan itu.

Ada banyak kursi yang berjejer rapi. Yeonjun memilih untuk bersembunyi di barisan paling tengah, atau lebih tepatnya barisan ke lima.

Baru saja Yeonjun akan bersembunyi, pintu ruangan terbuka. Dia pun berbalik dan mendapati 4 orang temannya yang baru saja memasuki ruangan itu.

4 orang itu terlihat terkejut karena keberadaan Yeonjun. Yeonjun sendiri bingung mengapa mereka terkejut. Apakah dirinya membuat suatu kesalahan?

Yeonjun yang merasakan kecanggungan itu akhirnya membuka suara, "G-guys.. K-kok ngeliatin gue k-kayak gitu? A-ada yang salah ya?".

Mereka tetap diam dan menatap Yeonjun dengan datar. Oke. Sepertinya Yeonjun telah salah memilih ruangan untuk bersembunyi. Tapi, kok jadi dia yang salah? Kan dia yang ke sini duluan.

"Oke. Ka-kalian mau ngumpet di sini juga?" tanya Yeonjun, namun mereka masih diam di posisi nya.

Yeonjun menghela nafas. "Kayaknya gue cari tempat lain aja. Bye guys!". Tanpa menunggu respond teman temannya, Yeonjun langsung pergi meninggalkan ruangan itu.

Saat sudah keluar daru ruang teater, samar samar Yeonjun dapat mendengar salah satu dari mereka mengucapkan kata "Gawat!".

Yeonjun melangkah menaiki tangga menuju lantai tiga. Dia sedikit berlari, atau mungkin memang berlari?. Karena, waktu terus berjalan. Dan tentu saja orang orang yang dia temui sangat mencurigakan.

Selama perjalanan, Yeonjun seperti di ikuti oleh seseorang. Yeonjun berbalik. Dia tidak melihat siapa pun di sana. Karena tidak melihat siapa siapa, Yeonjun kembali berlari.

Di depan kamar nomor 6 dia kembali merasa jika ada yang mengikutinya. Yeonjun kembali berbalik, dan tetap tidak ada siapa siapa di sana.

Yeonjun berlari kencang tujuannya adalah kamar nomor 7 yang terletak di samping perpustakaan. Kini bahkan dia dapat mendengar seseorang berlari di belakang nya.

Pemuda itu berhenti di depan pintu kamar nomor tujuh. Suara orang yang berlari di belakang nya juga sudah tidak terdengar. Meskipun sepertinya suara langkah itu agak jauh, tapi Yeonjun masih bisa mendengarnya tadi.

Yeonjun berbalik dan di lihatlah seorang perempuan yang menggunakan hanbok berwarna ungu di padukan dengan biru muda. Gadis bermata sipit itu sedang di posisi membelakangi Yeonjun dan berbicara dengan seorang pemuda yang mengenakan hanbok merah di padukan dengan putih dan hitam. Gadis itu, gadis yang sudah lama Yeonjun sukai. Yeonjun tersenyum melihat nya, tapi tak dapat di pungkiri, ada rasa curiga di benaknya.

WEREWOLF | Game ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang