Chapter 07

741 136 8
                                    

Fokus: Jeno

Bel babak ke tiga berbunyi, Jeno memilih untuk hanya berjalan di sekitar taman belakang. Tidak ada niatan untuk bersembunyi sama sekali di babak kali ini.

Mengapa? Tentu saja karena Jeno tidak bodoh. Dia paham mau bagaimana pun Werewolf tidak akan memangsa pada babak kali ini karena salah satu kawanannya telah memangsa drunk pada babak sebelumnya.

Pria bermarga Lee itu berjalan sembari mengamati bangunan di sekitarnya. Tanpa sengaja dia bertubrukan dengan seseorang saat sedang berjalan.

Brukk

"Aduh! Siapa sih yang nabrak gue?!" Seru cewek yang bertabrakan dengan Jeno sebari membersihkan rok nya yg kotor terkena tanah.

"Eh, sorry sorry, gue ga liat". Jeno membantu cewek itu untuk berdiri.

~°•°~

Fokus: Yeji

Berbeda dengan Jeno yang di area taman belakang dan menjelajah dengan santai, gadis bermarga Hwang ini malah terlihat sibuk di dalam gedung istana.

Dua babak sebelumnya, dia bersembunyi bersama pemuda bernama Lee Hechan yang sungguh teramat menyebalkan, namun juga asyik.

Kini dia memilih untuk bersembunyi sendiri, namun masih dalam radius yang dekat dengan Haechan. Gadis itu mengikuti Lee Haechan.

Sebelumnya dia nampak biasa saja saat bersembunyi dengan Haechan, tapi entah mengapa dia merasa harus menyelidiki tentang diri partner nya agar lebih aman saat bersembunyi bersama pemuda itu.

Dia dapat memantau Haechan yang kini berjalan dengan santainya menuju dapur. Dengan hati hati, Yeji berjalan di belakang nya sembari sesekali bersembunyi agar tidak ketahuan.

Yeji terus mengikutinya, dari meminum air, mengambil snack, hingga menjelajah lantai satu. Haechan nampak berjalan kembali menuju lantai dua setelah baru saja duduk sebentar. Tentu saja Yeji mengikutinya.

Namun, saat berbelok di lorong, Yeji kehilangan jejak Haechan. Berakhirlah kegiatan kepo nya tanpa hasil yang memuaskan.

Gadis itu nampak menghela nafas nya. "Iiih kemana sih pergi nya? Cepet banget, heran" gerutu nya.

Seseorang menghampiri Yeji secara diam diam. Dia berdiri di samping Yeji yang masih terus menatap lorong di depan nya.

"Liatin apaan?" bisik orang itu dengan perlahan, berusaha menjadi misterius.

"Itu, Haechan" jawab Yeji tanpa sadar. Orang tadi tentu terkekeh diam diam kala mendengar jawaban dari Yeji.

"Ngapain ngikutin dia?" ujar orang itu lagi masih dengan berbisik. Dan Yeji masih belum sadar apa yang terjadi sekarang.

"Mau mastiin dia aman apa gak kalo gue ajak kerjasama. Nyari tau aja sih. Siapa tau dia werewolf kan?" jawab Yeji lagi. Orang yang mengajaknya berbicara semakin menahan tawa nya.

"Emang ngapain nyari tau segala? Apa urusan nya sama lo? Jangan bilang lo detektif?".

Yeji mengangguk. "Emang, jangan kasih tau yang lain ya? -Eh?" gadis itu lantas menoleh ke belakang saat menyadari ada sesuatu yang salah. Dia sedikit terkejut. Sejak kapan ada orang di sana?.

Dan keterkejutan nya bertambah saat melihat orang itu. "L-loh? H-h-haechan?!".

Yap, Lee Haechan. Orang yang sedari tadi Yeji ikuti, baru saja berbicara dengan nya dan membuka maksud Yeji yang sebenarnya.

WEREWOLF | Game ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang