17- Sahabat

1.3K 109 6
                                    

~Selamat Membaca~

~Selamat Membaca~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♔♔♔

Tiket? Sudah, paspor? sudah, Barang-barang yang perlu pun juga sudah. Kini dia tinggal berangkat saja, menyusul si Nathan yang sudah pergi duluan ke London sana.

"Ok, sip!"

Namun kemudian langkah Alvin terhenti ketika melihat sebuah motor yang tengah dicuci.

"Kang?"

Ia memberhentikan kegiatan sementara, "Yah, Den?"

"Ini motor Lona 'kan? Kok dicuci? Lona nya belum berangkat? Apa pake motor lain?" ia bertanya bertubi-tubi sembari mengamati dan memastikan motor sport hitam tersebut beneran punya Wilona.

"Betul Den ini motornya non Lona. Non Lona udah berangkat sekolah kok Den, bareng Den William tadi."

Penjelasan tersebut membuat Alvin mengkerut alis heran "bonceng? Tumben?"

Ia berfikir keras, penasaran tumbenan banget adik perempuannya itu bisa bangun cepat dan nggak ingin ngebut-ngebutan bebas dijalan. Namun bunyi alarm jam memecah konsentrasinya, Alvin segera buru-buru takutnya ketinggalan pesawat.

"Mampus gua!"

"Hati-hati, Den!"

♔♔♔

SMP Nirwana, tepatnya setelah bel istirahat berbunyi.

"Baik anak-anak jangan lupa belajar, yah! Ingat? Yang remed bakal kena sanksinya. JAGA-JAGA"

"AKHHH IBU! ---OH MY GOD! ---IBU IH!... --- BU RASI IH MAH..!"

Anak-anak kelasnya pada merengek merinding, wali kelas mereka itu memang sangat suka menjahili.

"Hihihi, oh yah Wilona, jangan sering keluyuran, yah? Lomba sebentar lagi. Macam biasa, ok?! menangkan dan teriak yippie!"

"Aye!!" Wilona membalas girang.

"Jangan lupa kasih tau si Aslan, yah? Dia mungkin pendiem di sekolah, tapi bisa jadi sama ajah dengan kamu. Ok anak-anak sampai jumpa di minggu berikutnya!"

Selesai guru tersebut pergi ia bersantai dengan bersandar tangan seraya mengangkat kaki ke meja.

"Akhhh..! 'Kan enak punya wali kek gini," ujarnya terlalu santai.

"Wilona?" Serena memanggil manja.

"Wae?" sahut Wilona korea-an.

"Ayok kantin! Kok malah nyantai?! Nggak laper apa?"

The Leader [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang