The Leader [SUDAH TERBIT]

35- Fighting Lona!

~Selamat Membaca~

♔♔♔

DORR!

Tanpa ragu lelaki itu menembak anak gadis yang telah melakukan tugasnya dengan baik.

"Kerja bagus."

Tak punya hati, kalau bukan berkat pancingan dari gadis kecil tersebut mungkin ia takkan berhasil membunuh pemuda bernama Lukas Yohannes itu.

"Sepertinya memang benar, mereka tidak bisa membiarkan orang lain terluka. Namanya saja iblis, rupanya mereka naif sekali, dasar anak-anak." ia tersenyum miring kemudian menyuruh kedua algojo di sana untuk membuang jasadnya.

"Gadis kecil, yah...?" melihat mayatnya yang dibawa ia teringat akan memori masa lampau. "Bocah itu...!"

Flashback on....

"Keterlaluan kamu Gabriel!" bentak pria paruh baya itu marah.

"P-pa, s-saya bisa jelasin!"

"Jelasin apa?! Kamu sudah kepergok menggelapkan uang perusahaan! Saya menyesal telah menikahkanmu dengan Lara! Dasar menantu tak tau balas budi! Saya ingin kamu berpisah dengan Lara sekarang juga!" tekan Darren dengan kemurkaannya.

Dia tidak ingin. Lelaki itu memohon dengan berlutut di hadapannya meminta perbuatannya dimaafkan.

"Memaafkan mu, Gabriel? Kamu sekarang bahkan lebih menjijikkan daripada David yang tak punya kekuasaan apapun itu. Jika begini jadinya, lebih baik saya tetap mempunyai menantu yang tidak punya keistimewaan apapun seperti David daripada kamu yang licik!"

Gabriel tak tahu lagi harus berbuat apa. Orang terakhir yang bisa dia minta bantuan hanyalah Lara, istrinya yang kini memandangnya kecewa.

"Lara! Lara bantu aku Lara! Aku mohon, bujuk Papa, aku nggak mau cerai!" pintanya berlutut di hadapan wanita itu.

Wanita itu membungkuk, Gabriel pikir ia akan tertolong namun nyatanya Lara hanya ingin melepas cengkeraman tangannya di kaki perempuan tersebut dan berujar padanya dengan perasaan yang begitu hancur.

"Kamu mengerikan, Riel. Padahal aku sudah mau menerimamu namun kamu hampir menjual anak lelaki ku karena dia tau kejahatan busukmu. Kamu tak punya hati. Aku tak mau orang mengerikan sepertimu berada dalam hidupku apalagi mengganggu kehidupan anak-anakku. Gabriel, pergi kamu dari keluarga ini, aku mohon."

Flashback off....

Dia selalu kesal setiap teringat kejadian itu. Andaikan bocah laki-laki itu berhasil ia singkirkan di waktu itu, mungkin sekarang ia sudah menjadi orang kaya bernama keluarga Ziffenara yang hartanya takkan habis dengan mudah.