43. sehari bersama adik

7.7K 622 55
                                    

my readers is my boss :") aku juga berfikiran utk ngga mengendingkan baby aru ini mwehehe. tapiiiiii---

kalian baca dulu sampe akhir ya, aku ada 'sedikit' usulan buat kalian. hewhew

--

katanya hidup ga se simple yang kita bayangin. ada banyak hal yang harus kita tinggalkan demi pilihan baru yang harus segera diputuskan. hal itu yang saat ini  aru rasakan. dia harus segera memilih sebelum bunda menarik pilihannya sendiri.

"jadi gimana bang? mau ikut ayah apa bunda?" tanya dera serius. Aru menunduk, bingung harus ikut dengan siapa. ini keputusan seumur hidup

"kamu jangan ngancem gitu dong kesannya, kalo gini mah dia pasti milih kamu" arga menimpali dari belakang. posisi mereka ber 4 sekarang emang lagi di ruang tengah, dengan keira rebahan di sofa

"maksud kakak apa?" dera tersulut

"ya dengan kamu yang nanya gini tuh seolah kamu maksa buat anakku itu ikut kamu" jawab arga

"loh, emang dia bukan anakku juga" timpal dera

aru semakin linglung. pertengkaran mungkin aja akan kembali terulang kalo dia engga segera memberi  jawaban.

"uh...cuca cekali pilihannya" rengek aru pelan yang bisa di dengar jelas oleh arga dan dera

"jawab aja bang, ikut ayah atau bunda?" ujar arga lembut

aru menghela nafas seperti yang orang dewasa kebanyakan lakukan. seolah ini adalah persoalan hidup dan mati, padahal sebenarnya ini cuma pilihan aru mau ikut ayah atau bunda ke tempat kerja? 

jadi gini, beberapa bulan yang lalu arga mebuat kebijakan baru di kantornya kalo setiap bulan akan ada hari bebas membawa keluarga ke tempat kerja, terserah mau bawa siapa aja yang penting kapasitasnya cuma 1 orang dewasa dan 1 anak2. kebijakan ini di buat supaya para karyawan untuk 1 hari penuh bisa menenangkan fikiran mereka dengan bekerja dengan keluarga tersayang. kebanyakan karyawan bakal bawa sepupu, keponakan, anak atau bahkan pacar bagi yang belum menikah, dan anak yang boleh dibawa juga anak di atas 4 tahun, biar ga rewel. 

Karyawan juga bisa memakai Main Hall buat pekerjaan mereka satu harian penuh. biasanya yang make Main Hall ini cuma rapat para pimpinan, dan itu juga di pakai kalo mereka bosan di ruang rapat yang interiornya itu2 saja. Main hall merupakan ruangan pertama dengan teknologi tercanggih yang ada di perusahan arga dan perusahan pertama yang mempunyai teknologi secanggih ini. layanan di Main Hall udah engga di handle sama manusia lagi, tapi robot canggih yang dibuat langsung sama anak bangsa. 

salah satu slogan perusahaan arga adalah itu 'memakai apapun yang anak bangsa buat karena yakin itu sama berkualitasnya dengan dunia luar'

oke mari lupakan itu. sedangkan dera mau pergi meeting sama tim penerbit yang akan diadain di luar kota. jauh, dan pasti bakalan nyampe malem. keira dia yang bawa, rencananya emang aru itu arga aja yang bawa, tapi mengingat kejadian bulan lalu dimana aru nyasar di Main Hall segede gaban bikin dera mikir dua kali buat biarin sulungnya ikut ayah atau enggak. 

"udah nemu jawabannya bang?" tanya arga

"talo abang dilumah aja cama adik daboye ya bunda?" tanya aru pelan dan jawaban itu diluar dugaan pasutri ini.

tinggal di rumah? sama adik? itu emang engga masuk pilihan, tapi itu sukses bikin dera kagum sama sulungnya. seumur2 dari dulu aru itu paling gabisa ditinggal, kalopun dia tinggal itu pasti karena salah satu dari mereka emang ga keluar rumah. tapi sekarang? sulungnya milih buat tinggal di rumah sama adiknya 

"abang yakin?" tanya dera yang dibalas anggukan oleh si gembul

"talo abang itut aya, pacti nanti aya nda bica peldi2 dali luangan gede itu, talo abang itut   bunda, ntik bunda pucing kalna bawa abang cama adik. jadi abang cama adik dilumah aja ndapapa bunda?" jawab sulungnya pintar

BABY ARU-III Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang