34. the end of the problems

18.8K 895 67
                                    

Banyak yg mewek ya di Chapter 33?😂





;

Jam 2 siang. Dera yang tengah asik mengupas kulit apel di ruang tengah dengan aru yang sedang asik menonton serial kartun favorit nya dibuat terkejut ketika melihat arga keluar kamar dengan pakaian kerja lengkap dengan jas nya.

Padahal demamnya baru reda, masa udah mau ke kantor? Jam 2 siang pula.

"loh loh, ayah mau kemana?" tanya dera heran ia ikut beranjak dan menghampiri arga yang tengah memakai sepatu nya. Aru ikut menoleh

"bun, ayah ada urusan mendadak di kantor. Gabisa di tunda, penting banget. Ayah pergi ya, janji cuma sebentar bun" ucap arga terburu2.

"tapi kan ayah baru aja turun demam nya, nanti kalo sakit lagi gimana?" jawab dera

"inshaa allah engga. Ini penting banget bun, darurat! Harus segera di selesaikan"

"emang masalah apa sih?! Sampe2 itu lebih penting dibanding kesehatan mu?"

"nanti ayah jelasin. Ayah buru2, jangan marah ya. Abang, ayah pergi ya sayang! Assalamualaikum!"

Ujaran kalimat secara beruntun itu membuat dera memicing curiga sekaligus kesal. Bahkan aru yang ga tau apa2 aja heran, apalagi ketika ayah pamit kepadanya tanpa memberi ciuman seperti biasa. Aneh sekali ayahnya

Dera berjalan kembali menghampiri aru lalu duduk di sofa. Bibirnya sibuk mendumal ga jelas tanda kesal dengan arga.

"aya mau kemana buda?" tanya aru akhirnya. Sudah baikan, bahkan kejadian semalam sudah ia lupakan

"gatau tuh! Heboh banget, kalo masalah projek kerja nya kan bisa besok. kenapa harus sekarang?" jawab dera kesal.

Ga sadar kalo yang mengajak dia bicara itu anak usia tiga tahun. Mana ngerti sama yang bunda maksud

Jadi daripada ribet aru memilih untuk kembali melanjutkan tontonannya.








Jadi alasan arga buru2 ke kantor itu sebab telfon yang datang dari arul secara tiba2 dan bilang;

"arga, ini penting banget! Jehan dan nada datang ke kantor secara bersamaan! Dan mereka langsung nerobos masuk ke ruangan lo. Kayanya ada hal yang mau mereka jelasin"

Mendengar nama jehan disebut sukses membuat arga terkejut bukan main. Buru2 masuk kamar mandi sekedar membersihkan badan lalu mengganti pakaian.

Karena menurut arga, kalo udah ada jehan. Berarti pembahasan nya ga jauh2 dari dera.

;

Dan sampai lah disini. Di ruangan kerja arga, udah ada arul, nada dan jehan. Mereka duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut.

Lengkap dengan suasana kaku dan mencekam yang diciptakan arga dan jehan secara bersamaan membuat arul bingung harus memulai darimana.

"ekhem!" arul pura2 batuk. Tak ada respon. Arul mengusak surai frustrasi.

Bisa ga sih niat bunuh2an nya nanti aja?!

Kira2 seperti itu lah yg ada dalam benak arul saat ini.

"oke, jadi, nada? Kenapa tiba2 datang ke kantor tanpa konfirmasi dulu ke gua?" tanya arul akhirnya. Ya daripada mereka diem2an doang kaya orang bego

Pandangan arga dan Jehan refleks menoleh ke arah nada bersamaan. Melihat hal itu arga mendecak kesal

"bisa ga usah ngikutin gua ga sih?!" tanya arga sewot

Jehan mengernyit "apaan sih? Heboh banget lo kaya nenek2 bunting" jawabnya sarkas

BABY ARU-III Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang