Pertemuan yang di adakan berjalan dengan lancar, walau dengan perasaan sama sekali tidak berminat ada dan menginjakkan kaki di dunia ini lagi, tapi arga berhasil bertindak profesional.
Selesai meeting, arga langsung keluar dari ruangan dan menuju lantai dasar. Niatnya satu; menjauh dari andin
Entahlah, arga merasa janggal dengan semua ini. Kenapa tiba2 mereka bisa tidur dalam Ruangan yang sama dan anehnya arga sama sekali ngga ingat hal apa yang sudah dia lakukan. Rasanya tak percaya kalau misalnya dia memang menanam benih di dalam janin wanita itu. Tapi satu lagi yang harus di sesali, semua sudah terlewat. Dan jalan satu2nya hanya mencari bukti kalau itu benar2 tidak terjadi.
Arga merogoh ponsel nya, menekan nomor yang sedari semalam ia rindukan. Setidaknya mendengar suara dera, rasa khawatir dan takut yang ia alami berangsur menghilang.
"halo assalamualaikum"
"waalaikumussalam, kakak apa kabar?"
Bahkan untuk mendengar suara dera yang kelewat lembut dan sebegini perhatian saja sukses membuat mata arga berkaca, apa yang akan terjadi pada dera seandainya hal bejat yang ia lakukan dia ketahui?
"halo? Kakak ko diem? Kakak udah makan?"
"halo sayang, kamu sehat?"
"sehat kak, abang juga sehat. Lagi main di depan sama unggie. Mau ngomong?"
"nanti aja, kakak masih kangen sama kamu"
"hehe, pertemuan nya gimana?"
"alhamdulillah sukses, setelah revisi nanti ada penanda tanganan saham. Kakak bisa pulang, doain lancar ya"
"pasti. Kakak baik2 disana ya"
"iya sayang"
"kakak baik2 aja kan? Ga ada masalah?"
"dek...."
"hmm?"
"kamu tau kan kakak sayang banget sama kamu"
"tau, aku juga sayang sama kakak. Emang kenapa sih? Ada masalah ya?"
"gapapa. Kakak cuma Pengen kamu tau kalo rasa sayang kakak itu semuanya untuk kamu dan aru."
"iya, aku tau."
"jangan tinggalin kakak ya?"
"kakak ngomong apa sih? Kok gitu?"
"janji dulu"
"kakak jangan buat aku nangis ya, kakak kenapa?"
"gapapa sayang, janji ya?"
"iya janji. Kakak juga janji jangan ninggalin atau ngecewain aku lagi"
"pasti sayang. pasti"
"kak,─"
"sayang kakak ada masih ada kerjaan, nanti malam kita video call-an ya. Bilang sama abang ayah baru bisa ngomong nanti malam, adek jangan sampe sakit ya. Assalamualaikum"
Tutt... Tutt... Tutt...
Sambungan di putus secara sepihak. Membuat si penerima telfon dari seberang merasa kan betul ada hal janggal yang terjadi pada suaminya.
Apa, sesuatu yang tidak menguntungkan telah terjadi?
;
Tak berapa lama dera terdiam setelah panggilan itu aru datang dengan unggie yang mengekor di belakang. Wajah putranya itu terlihat senang walau sudah jalan 5 hari di tinggal sang ayah
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY ARU-III
Roman d'amourArga & Dera story kembali berlanjut!! season ketiga dari cerita pertama dan kedua mereka. membagi kisah romansa pasangan suami istri dalam merawat putra kecil mereka. tentu dengan sedikit bumbu kehidupan yg bisa dijadikan pembelajaran. Stay tune c...