4. campurin aja.

25.5K 984 13
                                    

Makan malam kali ini mereka tidak hanya bertiga─arga, dera dan aru─kali ini harus terkejut karena kedatangan tamu secara tiba2.

Sahabat lama mereka. Amar dan eva, serta satu makhluk mungil yang berada di dalam gendongan amar menjadi pelengkap jamuan makan malam kali ini

"uma nama adik syapa?" tanya aru pada eva yang baru saja duduk di ruang tengah dengan dera menyusul di belakang.

Sedangkan para ayah memilih untuk berbicara di halaman belakang. Entahlah, mungkin bernostalgia?

"namanya adik, salma." jawab eva mengelus puncak kepala putra dari sahabatnya ini. Dera terkekeh, beralih membawa anak perempuan bernama salma ini ke dalam pangkuan

Aru tertawa senang. Buru2 mengelus pipi tembam salma yang sekarang ada di dalam pangkuan sang bunda

"seumuran sama aru kan 'va?" tanya dera pelan supaya tidak di dengar aru

Eva mengangguk "biarin si babang seneng manggil ama adik," timpal eva

"ada nambah?" tanya dera lagi. Sesekali harus menjauhkan tangan putranya yang sedari tadi hendak mencubit lengan gempal adik ama. Padahal ga sadar diri dia jauh lebih gempal

"udah ngisi kali gua, lo yang harusnya nambah. Si babang udah umur 2 tahun betah banget ga di kasih temen main" jawab eva santai.

"seriusan lo ngisi?" tanya dera ga kalah kaget. Saking spontannya dera nanya, adik ama yang sedari tadi adem ayem dalam pangkuan harus sedikit meringis karena suara bunda

"budaa,,, adik kaget~" ujar putranya kemudian kembali menenangkan sang adik

"hehe, iya" jawab eva terkekeh. Siap2 udah di omelin dera karena sama sekali ga ada cerita

"sialan ya lo! Kenapa ga ada cerita ke gua coba?! Gua kan pengen tau juga"

"ya lo nya ga nanya!"

"peka dong! Kalo baru ngisi tuh cerita ke temen, sialan eva"

"makanya minta sama si kakak. Duh, percuma lo berdua mesra2an diluar kalo minta nambah pasukan aja masih malu2"

Dan kalimat frotal yang baru saja eva katakan sukses membuat semburat merah terlihat di kedua bilah pipi dera

"bangsat lo"

"astagfirullah ukhti, ngomong nya kasar di depan anak sendiri"

"apaan anak gua ga disini kok"

"oh iya─EH, ANAK LO KEMANA?!"

tolol.

Abaikan ibu2 rempong barusan. Mari beralih ke pihak ayah


;

"rencana lo berapa emang?"

Sebuah kekehan jadi jawaban. Amar kembali menenggak kopi buatan dera─adek premannya─kemudian menoleh ke arah sahabatnya ini.

"seberapa yang allah kasih lah mas" jawab amar santai, menatap arga yang kali ini di wajahnya terlihat sekali bingungnya

"waktu udah tau ada anggota baru, ama gimana?" tanya arga menghadap amar yang ternyata sedari tadi menatapnya aneh

"ya sebelum buat kan di rundingin dulu sama si ama, kalo ama nya mau adik ya udah tinggal buat." jawab amar.

"ama ga marah?"

"gak lah. setelah gua tanya dia cuma jawab gini 'ama mau adik laki-laki ya abi'  ya udah tancap gas gua sama eva"

"bajingan lo" dengus arga tertawa kencang. Di susul amar tentunya

BABY ARU-III Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang