[27] Pabo!!

278 24 4
                                    


"Bononie! Hansolie! Vernonie! Cepat bangun!! Eomma appa!?" Seungkwan panik dengan membangunkan hansol. Gimana nggak? Mereka tidur jam 1 tadi dan sekarang sudah jam 7 malam.

"Hah!? Eomma appa!" Hansol yang kaget mendengar kata eomma appa segera turun ranjang pergi menuju ruang tamu meninggalkan seungkwan yang masih terduduk dan akhirnya mengikuti dari belakang.

Setelah sampai di ruang tamu, tak ada jejak lagi ketiga orang tadi semuanya hilang beserta sampah sampah yang belum sempat di bersihkan tadi, semuanya bersih seperti semula sebelum teman temannya datang, membuat seungkwan dan hansol saling menatap, terbesit rasa tak enak dengan orang tuanya itu.

"Aishhh jinjja!! Mengapa kwanie ketiduran tadi!" Seungkwan mengeluh meratapi sikap nya tadi.

"Kkkkk tidak apa apa kwanie! Besok kita berterima kasih sama mereka ya!" Ucapan hansol di balas anggukan lembut dari seungkwan.

"Malam ini mau makan apa? Aku masakin buat kwanie!" Tawar hansol.

"Emmm kwanie aja yang masak!" Bantah seungkwan yang kini berdiri di hadapan sang suami.

"Emm kwanie takut rasanya ke asinanan lagi ya!?"

"Ha? Aniyo!!"

"Kkkkk jadi kwanie duduk saja! Aku bakal siapin makan malam yang enak!!" Ucap hansol sambil mendorong punggung seungkwan menuju sofa dan menyalakan telivisi besar itu.

Hansol meninggalkan seungkwan yang tengah duduk menatapnya walau televisi disana sedang menayangkan drakor kesukaannya. Malam ini hansol berencana membuat bibimbap dan jajangmyeon. Hansol sudah benar benar terbiasa masak sendiri setelah menikah dengan seungkwan, dia sering membantu seungkwan memasak, kadang kadang kalo seungkwan terlihat lelah dengan senang hati hansol akan memasakkannya walau tak sesempurna masakan seungkwan.

Menurut seungkwan, hansol adalah pria yang romantis karena selalu ada ketika seungkwan mengurus pekerjaan rumah tangga nya, kalau di lihat dari banyak suami disana, setelah pulang kerja pasti lebih mementingkan istirahatnya, tapi hansol tidak! Setelah pulang kerja pasti dia bakal membantu seungkwan mengerjakan sesuatu yang belum beres, sebagai imbalannya seungkwan akan memberi kecupan manis di dahi dan pipi hansol. Hansol hanya tidak mau orang yang disayangi terlalu capek!! Sebisa mungkin saat seungkwan masih ada di sisinya, hansol akan melakukan apa saja.

Seungkwan yang berusaha membantu di dapur dilarang oleh hansol, hingga 1 jam berlalu, dan 1 jam pula seungkwan terduduk di sofanya sambil dengan wajah khwatir, tentu saja khwatir, kalau terjadi sesuatu dengan dapurnya gimana?

"Makan malam sudah jadi kwanie!" Ucap hansol yang tiba tiba muncul menaruh makanan di atas meja makan dengan 4 kursi disana.

"Ayo kemarilah seungkwan! Kita makan bersama sama!" Ajak hansol antusias.

"Kkkk sepertinya itu terlihat sangat enak!" Puji seungkwan, jujur saja itu benar benar terlihat enak menggiurkan!! Entah rasanya!.

"Kalau begitu duduklah! Dan makan makanan mu kwanie!" Perintah hansol sambil menyiapkan 1 piring untuk seungkwan.

Seungkwan beranjak berdiri dan menghampiri suaminya, seungkwan memeluk hansol dari belakang, sangat nyaman!!

"Gomawo bononie!!" Ucap lembut seungkwan.

"Kkk iya sayang! Kemari duduk dan makanlah! Mau kusuapi?" Tanya hansol yamg sekarang duduk berhadapan dengan seungkwan.

"Ani!!! Kwanie makan sendiri saja!!" Ucap seungkwan yang sekarang sudah mulai menyuapi mulut kecilnya itu.

Mereka makan dengan tenang, sekitar 15 menit mereka selesai makan dan seungkwan selesai mencuci bekas makan malam, sebenarnya hansol melarang tapi seungkwan yang memaksa. Sekarang mereka tengah duduk di depan televisi itu lagi.

"Kwanie! Kita pergi ketaman yuk!! Aku bosen!!" Ajak hansol sambil menyenderkan kepalanya pada bahu tak lebar seungkwan.

"Yukk!!" Seungkwan dengan semangat langsung berdiri membuat hansol hampir terjungkal, seungkwan dari tadi memang ingin segera keluar, tapi takut kalau hansol melarangnya karena hamil, ternyata dia salah.











"Sudah?" Tanya hansol yang sekarang tengah menatap sosok yang sedang menutup pintu apartement mereka.

"Sudah!! ayokk kita pergii!!" Ucap semangat seungkwan.

Mereka menyusuri jalan yang mulai sepi oleh pejalan kaki, angin malam ini cukup dingin, hansol menyuruh seungkwan untuk memakai baju double double. Katanya, biar dedek bayinya nggak kedinginan! Mereka menyusuri jalan itu tanpa melepas tautan tangan sama sekali, langkah demi langkah akhirnya terlewati sudah, mereka sampai di sebuah taman, hansol dan seungkwan lebih memilih duduk di kursi taman yang di hadapannya ada sebuah air mancur besar, sangat indah!!

Mereka duduk disana dengan keadaan yang cukuo hening, hansol mulai mengelus perut seungkwan yang masih ramping.

"Kalo aku bilang sesuatu, dia denger nggak ya?" Tanya hansol yang masih mengelus perut seungkwan.

"Belum waktunya!" Jawab seungkwan yang kini mengelus punggung tangan hansol yang masih fokus dengan perutnya.

"Kalo udah lahir mau dikasih nama apa bononie?" Tanya seungkwan

Hansol hanya bisa mengeryitkan dahinya, mereka baru dapat kabar kehamikan saja tadi pagi, sudah ditanya aja, ya bener sihh namanya harus disiapin jauh jauh hari, tapi hansol belum dapet nama secepet itu.

"Aku belum nemu kwanie hehehe!! Tapi nama anak kita nanti tak akan memanggil dengan marga choi lagi, aku akan memanggilnya dengan marga keturunan asli ayahnya!!" Ucap hansol sambik menatap lekat pada seungkwan.

"Bagaimana dengan eric chwe! Bukankah itu bagus! Kita akan memikirkan nama korea nya nanti!" Jawab seungkwan. Sebelum seungkwan hamil, dia ingin sekali memiliki putra dan memanggilnya eric, dia hanya ingin anak nya nanti memiliki nama keren seperti ayahnya!! Vernon dan eric itu nama yang bagus.

"Kkkkk itu nama yang bagus!! Benarkan kan eric?" Ucap hansol yang sekarang mulai mengelus perut seungkwan lagi dan berbicara seseolah yang di dalam menyaut pembicaraannya.

"Kalau anak kita perempuan bagaimana!?" Tambah hansol.

"Tidak anak kita laki laki, aku yakin itu!" Jawab seungkwan, bukannya seungkwan egois ingin memiliki anak laki laki, tapi perasaan dan naluri keibuannya mengatakan kelak anaknya seorang laki laki yang tampan seperti ayahnya.

"Bononie? Kau menangis?" Tanya seungkwan bingung karena melihat suami nya menangis dengan menundukkan kepalanya dari tadi.

"Aniyo!! Tadi aku habis menguap!" Alasan hansol, tidak di beritahu pun seungkwan sudah tau apa yang terjadi dengan suaminya, seungkwan benar benar sudah hapal di luar kepala.

Seungkwan mengelus rambut kecoklatan milik hansol dengan lembut, berusaha mendongakkan wajah sang suami agar setara dengan wajahnya.

Cup!!

Seungkwan mencium lembut bibir tipis hansol, dia tak menuntut apapun, hanya berusaha memberikan kecupan kecupan kecil di bibir manis itu, seungkwan benar benar ketagihan dengan bibir itu, sangat manis dan tipis.

Hansol hanya diam menatapi seungkwan yang sedang mengecup berulang kali bibirnya, dia pastinya terkejut, ditaman tak seperti di jalanan tadi, disini ramai orang, dan seungkwan bukan orang yang akan nyaman melakukan hal semacam ini di tempat ramai. Ini anugrah yang akan jarang didapat pastinya:v

"Aku mencintai seungkwan!" Ucap lirih hansol setelah seungkwan melepas bibir nya dari bibir hansol.

"Nado!! Tapi jangan terlalu mencintaiku! Kau bisa gila nanti kkkkk!" Goda seungkwan.

"Emmm aku akan gila tanpa mu nanti!" Jawaban hansol membuat seungkwan menatap nya sinis, tapi tak di hiraukan oleh hansol.

"Pabo!!" Ejek seungkwan sambil memukul pundak hansol.

"Kkkkkk aku pabo karena mu!" Tambah hansol lagi.

"Goblok!!" Ucap ketus seungkwan

Serempak semua tatapan orang yang berlalu lalang menatap mereka terkejud.

"Entah mengapa seungkwan, aku lebih baik bodoh karena mencintai mu dari pada tak pernah merasakan cintamu!! Mungkin aku yang bisa gila karena tak pernah mencintai mu seungkwan!!"





[✔]LOST AND DUST || VERKWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang