[14] The First Morning +

761 48 8
                                    

"Enghhh bononie ahhh shhhh palli enghh!"

"Ahh baby, ohhh shit!"

"Nghh bon-anghh emhhh shh!"

"Call me daddy please nghh!"

"HANSOL! CEPAT BANGUN INI JAM BERAPA!?" teriak seungkwan dari arah dapur, membuyarkan mimpi indah hansol.

Hansol kaget sampai sampai dia langsung terduduk diatas ranjangnya setelah rebahan tadi.

"Ohh shit!" Umpat hansol setelah melihat sesuatu yang menggembung di bawah sana.

"Ahh dasar, aku harus main solo!?" Tanya dalam hati.

"Tapi aku sudah ada seungkwan kan! Harus di pergunakan dengan baik!" Tambahnya lagi.

"Hansol cepat turun!" Tambah seungkwan dengan tempat yang sama.

"Iya sebentar sayang!" Ucap hansol sambil membuka laci samping kasur mengambil sesuatu disana dan memasangnya.

"I'm coming baby!" Hansol datang kedapur dengan senyum paling cerahnya.

"Ahh pagi bononie sayang! Apakah bononie mimpi indah?" Tanya seungkwan.

"Ahhh aku benar benar mimpi indah dan akan segera menjadi kenyataan!" Jawab hansol.

"Jinjja!? Apa itu?" Tanya seungkwan sambil menatap bingung hansol.

"Emm entah lah!" Sekarang hansol memeluk seungkwan dari belakang.

Seungkwan hanya diam, dia masih bingung dengan perkataan hansol.

Hansol memasukkan tangan nya ke baju tidur milik seungkwan dan meraba perutnya.

"Enghhh bonon, apa yang kau lakukan! Aku nghh harus segera masak!" Ucap seungkwan sedikit mendesah.

"Kita makan beli saja, pagi ini aku makan kamu aja!" Tambah hansol sambil meniup leher putih nan jenjang milik seungkwan.

Hansol menarik seungkwan lebih dekat sehingga pungungnya menyetuh dada berbidang milik hansol dan! Seungkwan juga merasakan benda keras yang menempel pada pantat berisi nya itu.

"Astaga apa hansol akan!? Bukankah dia belum beli pengaman! Itu terlihat besar dan keras!" Batin seungkwan, kali ini di paham sekarang.

"Gwenchana seungkwan! Gwenchana! Kata Jisoo hyung itu enak!" Seungkwan masih membatin, dia benar benar gugup.

"Nghh bononie!" Desah seungkwan saat hansol mulai mencium, menjilat, menggigit leher yang ia tiup tadi.

"Bolehkah!" Ucap hansol sambil membalikkan badan seungkwan menghadap dirinya.

"T-tapi bononie kan belum beli pengaman!" Ucap seungkwan dengan wajah merahnya akibat tangan laknat hansol.

"Kkkkk!sebenarnya aku udah beli pengaman sebelum kita nikah sayang! Aku udah simpan di laci dekat ranjang kita!" Jawab hansol sambil terus meraba tubuh apik milik seungkwan.

"Emm bononie berbohong rupanya!huh, tapi tidak papa kwanie juga pingin tau rasanya!" Ucap seungkwan dengan polosnya.

"Kkkk kau yakin tak menyesal sayang!"

"Ani! Kata jisoo hyung enak kok!"

Hansol langsung menggendong seungkwan dengan gaya koala. Sungguh! Hansol sudah menahan nya dari tadi. Penisnya serasa ingin meledak saja.

Hansol membanting seungkwan keranjang dan mengukungnya.

Hansol mulai mencium bibir merekah milik seungkwan, bibir seungkwan adalah yang terfavorit ketika masih berpacaran, sekarang seluruh tubuh seungkwan akan jadi favoritnya.

[✔]LOST AND DUST || VERKWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang