[24] Sebuah Awal!

289 29 5
                                    

Hari demi hari sekarang adalah hari ke 5 setelah pulang dari bali, seharusnya hari ini adalah hari kepulangan mereka, ya... karena adalah masalah mendadak honeymoon mereka cuma 2 hari, masalah klien? Udah kelar! Ya gimana ya, secara kan ya yang punya perusahaan nih Choi Hansol, pengusaha sukses dan tepandang, hansol sudah sering di hadepin sama masalah kek ginian.

Bahkan dulu hansol pernah di hadepin dengan masalah kualitas bahan baku, hansol sudah membelinya dengan seharga 3jt won, karena ketahuan kualitas bahan baku rendah hansol mempertanyakan nya pada mitra kerja yang mengurus bahan baku nya sejak lama. Karena tanpa adanya alasan yang pas hansol membeli lagi bahan baku impor dari jepang seharga 10 juta won tanpa minta ganti rugi dengan mitra kerja sebelumnya, ya karena mitra kerjanya ini sudah bekerja sama dengan perusahaannya sejak 20thn. Dan masih banyak lagi masalah yang di hadepin perusahaan nya ini.

Balik keawal! Ini adalah hari ke 5 setelah kepulangan mereka, jadi sekitar 1 mingguan sudah terlewati sejak keberangkatan nya di bali. Sekarang jadwal mereka sudah mulai normal, tidak ada lagi libur yang dapat mengembang biak kan saraf malas hansol, walau setiap hari susah sekali di bangunkan. Seungkwan tetap mengurus cafe nya ini walau sebagian besar di kerjakan oleh hyungnya.

"Hyung!!" Panggil seungkwan yang terus saja memegangi perutnya sejak tadi. Entah terasa seperti apa, tapi rasanya seperti kram sehabis lari.

"Ada apa kwanie? Astaga kwanie, kau pucat sekali!" Jawab wonwoo terkejut melihat wajah pucat pasi milik adiknya.

"Astaga kwanie! Gwenchana?" Tanya mingyu yang saat itu juga berkunjung di cafe milik kakak beradik tersebut.

"Kwanie!" Tambah minghao yang ikut khawatir.

"Ngg perut kwanie cuma kram! Tapi ini sakit!" Keluh seungkwan yang terus memegangi perut bawahnya.

"Apa kau makan sesuatu?" Tanya mingyu.

"Pagi ini kwanie cuma sarapan ayam kecap buat sendiri kok!" Jawab seungkwan yang tak henti hentinya mengeryitkan dahinya dan terus merintih.

Kepala seungkwan sudah terasa benar benar berat, pandangan nya juga begitu buram ditambah lagi perutnya yang masih kram, rasanya seperti perutnya di tahan oleh sesuatu di dalam sana, sangat sakit! Lebih dari kram yang biasanya terjadi pada orang saat lari lari.

"Kalau begitu istira- KWANIE!!!" ucapan wonwoo terpotong ketika melihat seungkwan adiknya pingsan.

"Astaga cepat bantu aku gyu!! Palli!" Wonwoo mulai panik.

Mingyu menggendong seungkwan menuju mobilnya dengan gaya bridal style, wonwoo mengikuti mingyu dari belakang, sedangkan minghao harus tetap di cafe untuk berjaga. Hansol? Tentu saja dia belum tau, mingyu dan wonwoo terburu buru membawa seungkwan ke rumah sakit tanpa peduli menghubungi hansol.

Wonwoo benar benar khawatir, dia berusaha untuk menenangkan dirinya saat ini, wonwoo dengan lembut memangku seungkwan untuk tertidur di pahanya, apa yang terjadi dengannya?

Setelah beberapa menit mereka sampai dirumah sakit, dengan sigap mingyu tetap berusaha menutupi identitasnya saat ini walau keadaan nya seperti ini. seungkwan segera di bawa oleh beberapa perawat ke IGD. Dan ketika mereka mulai tenggelam dalam pintu ruangan itu perasaan khawatir, panik, dan takut menjalar pada tubuh keduanya.

"Sayang! Aku hubungi hansol dulu ya!" Tanya mingyu yang hanya diangguki oleh wajah khawatir milik wonwoo.

"Sol-ah!"

"Nde hyung ada apa?"

"Seungkwan"

"Mwo!? Seungkwan kenapa!"

"Dia pingsan sekarang sudah di bawa ke rumah sakit!"

Deg! Hansol tak bisa berkata kata lagi, hal yang di takutkan mungkin akan segera terjadi kali ini, hansol dengan cepat mematikan teleponnya yang masih terhubung pada mingyu, dan segera menuju kerumah sakit membuat jun dan pegawai lainnya bingung dan tak sempat bertanya apa yang sedang terjadi pada boss nya!?

[✔]LOST AND DUST || VERKWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang