[16] Do They Only Think Of Me?

381 37 4
                                    

Tin Tun Tin Tun

Btw bunyi bel kek gini:v

Bel apartement mereka berbunyi beberapa kali membangun kan 2 orang yang tengah ketiduran diatas sebuah sofa.

"Bononie! Hansolie! Vernonie! Palli eomma appa sudah datang! Ayo bangun!"

"Aigo!! Appa eomma datang!?"

"Palli! Bukakan pintunya!"

"Heol! Rumah belum kwanie beresin lagi!" Batin seungkwan.

"Ahhh appa eomma jam berapa kalian kok sudah datang!" Tanya hansol yang sudah membukakan pintu apartement mereka.

"Aigo!! Pengantin baru nggak tau jam mau nya ngedusel teros ya!" Ejek seungcheol yang dari tadi merangkul pundak jeonghan.

"Seungcheol!!" Ucap jeonghan sedikit membentak.

"Ini sudah jam 9 pagi sayang! Kau ini baru bangun tidur ya!" Ucap jeonghan sambil menerobos pintu di ikuti seungcheol dari belakang.

"Heol! Ahhh gara gara kemarin pagi, jadwal tidurku jadi berantakan! Pagi tidur malam bangun!" Batin hansol sambil mengikuti kedua pasangan di depannya.

"Eomma appa silahkan duduk dulu! Kwanie bikinin teh dulu!" Ucap seungkwan ketika melihat mereka mulai masuk ke ruang tamu.

"Tidak perlu kwanie!" Ucap seungcheol sembari duduk di sofa panjang itu.

"Emm iya tidak perlu kita hanya ingin bicara pada kalian!" Tambah jeonghan.

Seungkwan dan hansol saling menatap, seakan tau apa yang akan di bahas kedua orang tua nya ini.

"ahh aku benci ini!" Batin hansol

"Hansol apakah kau sudah memikirkannya!?" Tanya jeonghan.

"Memikirkan apa? Aku sangat tak suka membicarakan ini!" Ucap hansol lantang.

"Bononie jangan seperti itu!" Ucap lirih seungkwan sembari mengelus lengan suaminya itu.

"Hansol kami ini orang tua mu! Kami memikirkan mu dan seungkwan!" Ucap seungcheol lembut.

"Tapi aku tidak perlu kalian pikirkan!" Bantah hansol lagi.

"Bagaimana bisa kami tak memikirkan kalian! Hanya kami yang tau tentang ini hansol! Jebal tenanglah sedikit!" Ucap jeonghan lembut agar hansol lebih tenang.

"Aku masih belum bisa eomma! Aku! Aku tak bisa membuat seungkwan masuk lebih dalam!" Ucap hansol sendu yang terus menenggelamkan wajahnya.

Seungkwan? Dia hanya diam, dia tau apa yang di rasakan hansol dan kedua orangtuanya.

"Lalu apa gunamu menikah dengannya HANSOL!" Bentak seungcheol, membuat jeonghan terkejut.

Kali ini jeonghan tidak bisa memukul seungcheol dengan sendok atau menyentil jidatnya, kali ini seungcheol tidak bercanda seperti biasanya. Dan jeonghan paham seungcheol sedang dalam emosi yang kuat, ini adalah kelemahan terbesar seungcheol yang tak bisa mengendalikan emosi nya dengan baik.

"Seungcheol tenang lah!" Jeonghan mengelus pundak seungcheol dengan lembut.

Seungkwan? Dia menangis saat itu, hansol tak tau kalau seungkwan menangis karena perkataan seungcheol! Mungkin kalo dia tau seungkwan menangis karena perkataannya, hansol mungkin sudah menghantam wajah appa nya itu!.

"Mian appa eomma kwanie belum bisa seperti yang kalian harapkan! Kwanie hikd! Kwanie akan berusaha sebaik mungkin selanjutnya!" Ucap seungkwan lirih dan terus menundukkan kepalanya.

[✔]LOST AND DUST || VERKWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang