[15] Second Night

524 36 2
                                    

"Bononie! Ayo bangun kwanie laper, tau!" Ucap seungkwan sambil terus menggerakkan badan hansol yang tengah tertidur.

"Bononie! Hansol! Vernon! Bangun!!!"

"Ehh ehh iya sayang ayo kita sarapan!" Hansol terkaget sehingga terpaksa harus bangun demi seungkwan.

" sarapan!? Ini udah malem !" Ucap seungkwan dengan mata sendu nya yang tengah menahan lapar.

"Yaudah kita pesen aja!" Jawab hansol sambil mengusap usap mata nya yang masih mengantuk.

"Ayo kita keluar beli bahan bahan sama keperluan apartment! Malam ini kwanie mau masak aja!" Ajak seungkwan sambil terus menggoyangkan lengan hansol.

"Ini udah malem sayang, ini udah jam!? Emm jam 8 malam tuh!" Ucap hansol sambil menunjuk jam dinding.

"Nggak! Ayo beli sekarang biar besok kwanie tinggal masa! Tadi kita kan udah tidur seharian, masa iya tidur lagi sih!" Ucap seungkwan sambil mengerucutkan bibirnya.

"Yaudah buruan pakai baju sana, kita berangkat sekarang!" Perintah hansol yang segera bangkit mengambil pakaian nya yang berkececeran.

"Yeyy sayang bononie!" Seungkwan bangkit dan mencium pipi keras hansol.

"Kwanie! Kamu tau mantel ku yang pinggangnya ada talinya nggak!" Tanya hansol sambil mengobrak abrik lemarinya.

"Ihhh jangan di berantakin atuh! Mantel bononie kwanie taruh di jemuran!" Jawab seungkwan yang saat itu sedang berganti pakaian.

10 menit bersiap mereka berangkat, seungkwan memilih untuk berjalan kaki dari pada menaiki mobil.

"Bononie! Bononie ingin punya anak kapan!?" Ucap seungkwan sambil menggandeng tangan besar milik pria di sampingnya.

Hansol? Tentu saja ia tak menjawabnya, dia lebih baik diam, bukan karena malas menjawab! Dia hanya belum siap menjawab sosok yang akan membuat miliknya menghilang nantinya yang sudah mengisi kehidupannya sejak 8 bulan yang lalu.

Menurut banyak orang di luar sana, hubungan mereka terlalu singkat, baru juga pacaran 6 bulan udah nikah aja.

Hansol saja masih bepikir kalau seharusnya dia tak menikah dengan seungkwan, bukan karena tidak mencintainya, namun karena hansol mencintainya.

"Yakkk Hansol Vernon Chwe!" Ucap seungkwan sedikit membentak membuyarkan lamunan pria di sampingnya.

"Kalau aku jawab, aku tidak mau punya anak bagaimana!?" Jawab ketus hansol yang tetap fokus pada jalanan berlampu disana.

"Lalu mengapa bononie menikah dengan kwanie!?" Tanya seungkwan yang menahan tangan hansol untuk tak melanjutkan perjalanan mereka dulu.

"Lalu, kwanie mengapa kau ingin menikah dengan ku? Apa ini demi aku? Aku sudah bilang seungkwan kau tak perlu melakukan itu!" Jawab hansol

Entah mengapa ketika membahas semua ini, hansol ingin mengakhiri hidupnya saja, agar tak membuat seungkwan nya pergi dan dia juga tak perlu merasakan sesak dan kesepian nya terjebak di tubuhnya sendiri.

"Bononie! Jangan menangis! Jebal hajima!" Ucap seungkwan sambil menghapus benih air mata hansol yang mulai turun entah sejak kapan.

"Seharusnya kwanie tak membicarakan ini ya! Mian!" Ucap seungkwan yang sekarang tangannya berpindah memeluk pinggang pria yang lebih besar darinya.

"Ani! Kau tidak salah seungkwan, mungkin dari semua banyak istri dunia ini pasti akan bertanya seperti itu pada suami nya ketika sudah menikah! Mian, aku belum bisa memberikannya untukmu, aku hanya tidak ingin kau menghilang!"

[✔]LOST AND DUST || VERKWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang