Selesai mandi, Carina duduk di tepi ranjang sambil menggosok rambutnya menggunakan handuk kecil.
Carina memegang kalung yang diberikan Lingga kepadanya.
"Gara-gara kalung ini! Aishh malu banget!" Gerutu Carina sambil mengepal kalung itu.
Tok!
Pintu terbuka pelan menampilkan wajah Lingga.
"Kenapa?" Tanya Carina dengan ketus.
"Hanya mau lihat kamu" Ucap Lingga dengan suara pelan.
Carina memasang wajah sedikit terkejut.
Carina berjalan mendekati Lingga, ia melihat lelaki didepannya dengan wajah tidak bisa dideskripsikan.
"Jangan mengatakan sesuatu yang bisa membuatku gagal move on!" Ancam Carina dengan nada tidak suka.
Carina berjalan melewati Lingga. Lelaki itu tersenyum kecil melihat tingkah Carina.
Di meja makan, Carina memakan makanannya dengan pelan sambil memainkan ponsel.
"Udah kenyang?" Tanya Viani saat melihat piring Lingga sudah kosong.
"Iga harus balik kerja" Ucap Lingga membuat Viani terdiam.
"Iga pamit dulu, makasih buat makanannya" Ucap Lingga dengan pelan.
"Bertindak seperti biasa aja, kamu pulang kerumah" Ucap Derry membuat Lingga yang awalnya ingin beranjak tapi diurungkan.
Lingga tersenyum tipis lalu menatap Derry dengan lekat.
"Lebih baik aku menjauh, papa tidak ingin sesuatu yang tidak diinginkan terjadi bukan?" Sindir Lingga membuat Carina tersedak hingga membuatnya terbatuk-batuk.
Derry menyodorkan segelas air kepada putrinya sambil menepuk punggungnya dengan pelan.
Carina menatap Derry dengan tatapan serius lalu memutar badannya sedikit menghadap ke ayahnya yang berada disebelahnya.
"Kenapa Caca gak bisa dengan Iga?" Tanya Carina dengan tiba-tiba membuat Derry terdiam.
"Caca" Tegur Viani kepada Carina.
Carina menatap Derry dengan lekat hingga membuat suasana disana menjadi canggung.
"Kamu masih kecil, Iga udah tua gak bisa main-main denganmu. Kamu gak se level dengannya. Kamu kemarin mengatakan ke papa kalau mau pergi sekolah ke luar negeri. Kamu masih muda Ca. Iga udah papa anggap seperti anak papa sendiri" Ucap Derry membuat Viani memukul lengan suaminya sebagai terguran keras.
"Aku gak setuju. Sama aja pemikiran kamu seperti papa" Ujar Viani yang mengingat ayahnya yang menolak hubungan mereka dulu.
"Maka dari itu, aku gak mau Viani" Jawab Derry.
Lingga tersenyum miris melihat percakapan anggota keluarganya.
"Aku pergi dulu" Ucap Lingga yang terlihat tidak ingin berada di sana.
"Kamu selalu kabur Iga! Pengecut!" Ujar Carina dengan nada kesal.
Lingga memberhentikan langkahnya, ia memutar badannya kembali.
"Kamu bilang aku pengecut? Terus kamu mau aku gimana? Aku hanya anak yang dirawat oleh kedua orang tua mu! Jika aku memaksa memilikimu aku seperti orang tidak tahu terima kasih! Kamu gak ngerti karena kamu masih kecil!" Bentak Lingga dengan wajah murka.
Carina terdiam melihat amarah Lingga yang jarang terlihat malahan tidak pernah.
Carina beranjak dari duduk lalu berjalan mendekati Lingga yang terlihat sangat marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ily, Iga! {ON GOING}
RomanceSequel (Si Om Cuek) *WAJIB FOLLOW DULU YA* Menjalin hubungan cinta dengan sang kakak yang memiliki perbedaan usia 17 tahun. Perbedaan umur yang sangat jauh, ditambah mereka adalah kakak-adik. Menjalin hubungan dalam diam-diam sangatlah susah. "Iga s...