Meninggalkan Dia

1.4K 115 10
                                    

Tengah malam, Lingga keluar dari kamar. Ia melihat Carina tidur diatas sofa dengan wajah tidak tenang. Tangan yang terluka terlentang lebar.

Lingga menatap gadis itu dengan wajah tidak tega. Ia menggendong Carina dengan pelan menuju kekamarnya.

Lingga duduk di kursi kerjanya sambil menatap Carina tidur diatas ranjang.

"Apa dia benar-benar lupa?"

"Apa dia sengaja melakukannya?"

"Apa dia sudah gila?"

"Kalau emang dia lupa pasti ia akan berkata sejujurnya"

"Dia tidak bisa berbohong padaku, wajahnya tadi serius"

Suara hati Lingga yang terus mengeluarkan banyak pertanyaa.

Paginya Carina membuka matanya dengan pelan, ia menolej kesebelah ranjang menatap Lingga yang masih tertidur.

Carina bergeser sedikit mendekati Lingga, ia memeluknya dengan erat.

Mata Lingga terbuka pelan menatap Carina memeluknya dengan erat.

"Ca berat" Ucap Lingga seraya mengangkat tangan Carina menjauh.

Carina kekeh menaruh tangannya diatas perut Lingga.

Carina mendongak keatas lalu tersenyum lebar.

"Pagi sayang" Ucap Carina dengan nada lembut.

Lingga mendengar itu langsung terdiam sekaligus tersipu malu.

Lingga membuang mukanya seraya berbatuk kecil.

"Bangun, aku mau kerja" Ucap Lingga membuat Carina menjauhkan tangannya.

Carina mempersilahkan Lingga pergi bersiap-siap.

"Besok Erios menjemputmu, kalian ada penerbangan ke singapur" Ucap Lingga membuat Carina langsung bangkit dari tidur menjadi duduk.

"Apa?!" Teriak Carina dengan kuat.

"Aku nyerah dengan hubungan kita, aku gak mau melukai mama dan papa. Mohon paham itu Ca. Walau kamu lupa ingatan setidaknya kamu punya otak dan perasaan" Ucap Lingga membuat Carina memasang wajah sedih.

"Kenapa kamu cepat banget menyerah?" Tanya Carina dengan nada sedih.

"Kita tidak berjodoh Ca" Ucap Lingga dengan pelan.

"Salah, kamu sama sekali tidak berusaha" Ucap Carina dengan pelan.

"Sebelum aku pergi, aku mohon kembalilah seperti Iga yang dulu aku kenal. Memeluku, menciumku, menasehatiku. Aku kangen Iga dulu" Ucap Carina dengan mata mulai berkaca-kaca.

Lingga yang awalnya sedang mengancing kemejanya langsung membuka kembali. Ia mengganti pakaian santai.

"Hanya hari ini, besok kamu pergi dan lupain tentang kita" Ucap Lingga membuat Carina mengangguk setuju.

Carina merentangkan tangannya dengan lebar seraya memberi tanda untuk memeluknya.

Lingga berjalan dengan pasrah mendekati Carina lalu memeluk gafis itu dengan lembut.

Aku gak akan berhenti dapatin kamu batin Carina.

Carina memejamkan matanya seraya mengingat pelukan tanpa paksaan yang didapatkan dari Lingga.

Lingga melepaskan pelukannya dengan pelan lalu menatap Carina dengan senyum tipis.

Lingga keluar dari kamar sedangkan Carina mengikutinya dari belakang. Rina yang berada di meja makan sedang menyiapkan makan.

Ily, Iga! {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang