Enambelas

1.8K 173 4
                                    

Awas Typo

Happy Reading 💜💜💜💜💜
.
.
.

Jungkook bangun dari tidurnya. Dia melihat ke samping, berharap menemukan sosok sang kekasih, tapi nyatanya kosong. Jungkook meregangkan badannya, kemudian duduk.

"Eeuuunnngghh.. Jimin pagi juga bangunnya, tapi dimana?"

Jungkook turun dari ranjang, berjalan kearah kamar mandi, berusaha mencari suatu suara, tapi nihil. Akhirnya dia membuka pintu kamar mandi, untuk lebih memastikan saja dan ternyata memang kosong.

"Ahh mungkin Jimin nonton tv dibawah atau mungkin masak." batin Jungkook.

Setelah mencuci muka dan menggosok gigi, Jungkook keluar dari kamarnya. Lalu turun mencari sosok Jimin.

"Sayang kamu dimana?" ucap Jungkook sedikit kencang.

"Sayang, kamu ngajak petak umpet? Heuum?" kata Jungkook lagi.

Jungkook sedikit bingung, Jiminnya gak ada. Padahal dia ingat, jelas malah. Kalau semalam Jimin menginap.

Jungkook berlari kembali ke kamarnya. Melihat kearah meja dimana Jimin menaruh tas miliknya, tetapi sudah tidak ada. Jungkook langsung sadar Jimin sudah tidak ada di apartmentnya.

Jungkook mencari ponselnya, berusaha menelfon Jimin, tidak diangkat. Hingga berulang kali tapi sama tidak diangkat.

Jungkook mengedarkan matanya. Dia gelisah. Dia duduk lagi di ranjangnya. Sampai matanya menangkap ada sesuatu di atas nakas. Ada kado dan juga amplop.

"Apa ini dari Jimin?" gumam Jungkook pelan.

Dia membuka bungkusan kadonya terlebih dahulu. Dan ternyata isinya adalah gelang yang kemarin Jimin beli.

Jungkook tersenyum, dia mulai berpikir mungkin Jimin baru pergi pagi tadi, tapi Jimin tak enak hati hanya untuk sekedar membangunkannya.

Jungkook lalu mengambil amplop, membuka isi amplop. Amplopnya cukup tebal. Terdapat satu surat dan beberapa cetakan photo. Jungkook lebih memilih mengambil suratnya terlebih dahulu.

Jungkook sudah salah tingkah, berpikir kenapa Jiminnya sungguh sangat romantis.

Jungkook membaca surat itu perlahan. Sorot mata yang awalnya terlihat bahagia perlahan lahan menghilang. Dia tetap melanjutkan membacanya. Sampai diakhir kalimat surat tersebut, Jungkook meremat surat dan melempar ke sembarang arah.

Dia mengambil kembali amplop tadi. Menuangkan apa aja yang ada di dalam amplop itu. Jungkook mengambil cetakan-cetakan photo itu. Dia melihat satu persatu.

"Aaaarrrrgggghhhh" Jungkook berteriak, dia melempar semua cetakan photo yang memperlihatkan dirinya dengan orang lain.

"Sialan, apa lagi ini. Haish."

"Jimin, gak kamu gak boleh pergi. GAAAKKK" Jungkook berteriak lagi.

"JUNGKOOK BODOH, HUH, ANJ***, HUH ELO BODOH KOOK, BODOH."

Jungkook merasa marah, kecewa, pada dirinya sendiri, sedih dan takut jika Jimin pergi.

Jungkook dengan cepat mengambil kunci mobilnya dan Jacket miliknya. Dia akan mendatangi Jimin.

Jungkook menjalankan mobilnya ke arah apartment Jimin. Dia ingin bertemu Jimin.

Setelah sampai di apartment Jimin, Jungkook memasukkan password apartment Jimin, namun ternyata salah. Jungkook memencet bel berkali-kali tapi tak ada jawaban.

"Nak, kamu mencari pemilik apartment ini?" tanya seseorang yang kebetulan tetangga Jimin.

"Iya paman." Jawab Jungkook.

"Nak Jimin baru saja pergi fajar tadi, dia membawa banyak tas. Paman tidak tau dia mau pindah atau hanya berlibur." jelas paman tadi.

"Terimakasih paman."

"Sama-sama nak."

Setelah itu Jungkook berlari lagi kearah parkiran, dimana mobilnya berada. Saat sudah sampai dimobil, Jungkook mengambil ponselnya dan menelfon seseorang.

"Hallo, ke apartment gue sekarang! Kasih tau yang lain juga."

Setelah menelfon temannya, Jungkook melajukan lagi mobilnya kembali ke apartmentnya.

Isi Surat Jimin

" Hai Jungkook, senang sekali aku bisa mengenalmu. Senang sekali aku bisa menjadi dekat denganmu dan juga aku senang sekalo bisa menjadi kekasih seorang Jungkook. Yang tampan dan tentu saja banyak yang suka.

Aku meninggalkan kado untukmu Kook, ah bukan kado lebih tepatnya kenang-kenangan. Aku memang sengaja mengajak kamu dan meminta kamu untuk memilih sendiri, biar kamu suka Kook.

Jungkook, kalau kamu udah baca surat ini, berarti aku sudah tidak ada di apartmentmu. Bukan hanya di apartment tapi juga dihidupmu Kook.

Jungkook maaf, aku menyerah. Aku menyerah dengan hubungan kita Jungkook.

Maaf juga aku memutuskan ini melalui surat. Karena aku tahu kalau aku bicara langsung, kamu pasti akan menahanku lagi.

Jungkook setelah pertengkaran kita hari itu. Saat aku ingin memutuskan hubungan kita, tapi kamu memohon padaku untuk tidak melakukan hal itu. Dan kamu juga berjanji tidak akan mengulang kesalahan itu lagi. Aku ingat, aku berpegang pada janjimu Kook.

Awalnya aku senang, aku melihat banyak perubahan darimu, kamu mulai banyak waktu untukku. Kamu membuat kejutan-kejutan kecil untukku. Dan banyak hal lain yang membuatku bahagia Kook. Aku berpikir mungkin kamu memang sudah berubah dan menepati janjimu Kook. Aku sudah berniat mau menerimamu lagi Kook.

Tapi kenyataannya, kamu mengulang kesalahanmu lagi Kook. Kamu bermain dibelakangku lagi.

Jungkook maaf, aku pergi. Maaf aku tidak berpamitan langsung Kook. Kita berakhir ya.

Jaga kesehatan Kook, semoga kamu lebih bahagia dan lebih baik lagi.

Selamat Tinggal. "

Jimin





TBC

.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dikit ya? Sengaja... Hehehe....

Semoga suka deh.

Dah gitu aja hehehe

Terimakasih sudah baca 💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

SelingkuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang