Sembilan

2K 177 5
                                    

Selamat Membaca 💕💕💕💕

Jungkook dibuat tidak tenang, karena setelah kejadian Jimin datang ke apartementnya hari itu juga Jimin menghilang.

Sudah 3 hari tidak ada spam chat dari Jimin, tidak ada panggilan masuk dari Jimin. Padahal biasanya Jimin selalu menghubunginya, sekedar hanya menanyakan kabar bahkan merengek kepada Jungkook untuk bertemu dan 3 hari ini tidak ada yang seperti itu. Parahnya lagi handphone Jimin juga ikut tidak aktif, apartementnya kosong, Jungkook sampai menginap untuk menunggu Jimin, tapi Jimin tidak pulang ke apartementnya.

Jungkook berusaha terlihat tenang, berusaha fokus untuk kegiatan pemotretannya sekarang, Jungkook photographer ngomong-ngomong. Padahal tidak ada yang tahu pikiran dan hatinya selalu bertanya kemana Jimin, dimana Jimin, kenapa Jimin menghilang. Seolah-olah dia tidak pernah membuat kesalahan. Gak tau diri.

Sedangkan Jimin, saat ini masih setia bergelut dengan selimut di kamar sepupunya.

"Hyung..., sampai kapan lo gini sih?"

Beomgyu kasihan melihat hyungnya, sudah 3 hari dia menginap diapartmentnya. Tanpa keluar kamar. Kegiatannya hanya tidur, bangun, mandi, tidur, bangun, mandi. Bahkan menyentuh makanan saja tidak. Tapi untungnya Jimin masih mau minum.

"Hyung.... Ayo laaah... Ayo kita jalan-jalan. Kita senang-senang."

"Gyu.... Biarin gue tetep begini hari ini aja!" ucap Jimin.

"Gak ada, udah 3 hari hyung kayak gini. Ayo banguuuun..." Beomgyu menarik tangan Jimin buat bangun dari tidurnya.

Dengan amat sangat terpaksa Jimin menuruti kemauan sepupunya. Tapi kalau dipikir-pikir sepupunya itu ada benarnya. Tidak seharusnya Jimin terpuruk begini.
.
.
.
.
.
Jimin dan Beomgyu berdiri di lobby sebuah mall menunggu yang lain datang. Jimin sudah bertanya sebenarnya mereka ini menunggu siapa, tapi Beomgyu hanya menjawab. "nanti Hyung juga tau."

Setelah 5 menitan lah mereka menunggu, akhirnya orang yang mereka tunggu datang juga.

"Beomgyu, Jimin Hyung!" Panggil orang itu.

"Astaga, gue sama Jimin hyung udah mau numbuh akar nih nungguin lo. Lama banget sih!" protes Beomgyu.

"Jangan salahin gue, salah dia noh!" Younjun menunjuk kearah seseorang yang berjalan santai ke arah mereka.

"Loh Taehyung hyung ikut juga?" tanya Beomgyu ke Younjun. Younjun menarik Beomgyu menjauh dari Jimin.

Younjun berbisik ke Beomgyu. Sambil melihat kearah Jimin dan Taehyung yang saat ini sedang saling sapa.
"Lo masih ingetkan permintaan Tae hyung waktu itu?" Beomgyu mengangguk.
"Nah sekarang waktunya, kita buat mereka deket, siapa tau bisa buat Jimin hyung bahagia." tambah Younjun.

"Bener-bener, kasihan gue liat hyung gue nangis terus gara-gara cowok berengsek itu."

Setelah mengobrol, Beomgyu dan Younjun kembali menghampiri hyung-hyungnya itu.

"Ngobrolin apa?" tanya Jimin.

"Cuma bahas, apa aja alat yang perlu dibeli buat tugas." Jimin hanya mengangguk lemah.

"Masih nunggu orang lain lagi?" tanya Taehyung membuat dua orang menggeleng secara bersamaan.
"Yaudah ayo masuk."

Mereka berempat akhirnya masuk ke dalam mall, setelah mereka sampai di lantai 2. Younjun dan Beomgyu ingin memulai rencana mereka.

"Hyung, kita pisah aja ya. Hyung sama Tae hyung, biar gue sama Younjun."

"Kenapa?" tanya Jimin.

"Gpp, biar hyung lebih happy aja. Udah sanaaaaa." Beomgyu mendorong Jimin ke arah Taehyung, sontak membuat tubuh Jimin limbung untung saja Taehyung dengan sigap menangkapnya. Ingat tho Jimin belum makan selama 3 hari, tentu itu berefek lemas buat dia.

"Gak pa pa?" tanya Taehyung, yang dihadiahi anggukan dari Jimin.

"Kita pisah disini ya hyung hyung ku. Nanti kita ketemu di bioskopnya saja." ucap Younjun.

"Tae hyung.... Tolong ajak Jimin hyung makan dulu. Dia sudah tiga hari gak makan." sontak membuat mata Taehyung membulat kaget.

Setelah 2 orang tadi menghilang. Taehyung langsung menggandeng Jimin, membawa ke tempat makan yang ada di mall tersebut. Jimin harus makan banyak.
.
.
.
.
.
"Tae, ini kebanyakan." ucap Jimin.

"Ini sedikit Jim, lo harus mengganti kalori lo selama tiga hari ini."

"Gue gak bakalan habis. Lo bantuin makan ya." Taehyung hanya mengangguk.

Jimin makan makanannya dengan malas, serius dia belum bernafsu untuk makan. Taehyung yang melihat itu, langsung mengambil sendok yang dipakai Jimin.

Taehyung berinisiatif menyuapi Jimin. Siapa tau dengan cara ini Jimin akan lahap makan.

"Aaaaa..." Taehyung meminta Jimin membuka mulutnya.

"Tae, gak perlu kek gini." Jimin malu.

"Aaa..." ulang Taehyung. Berhasil membuat Jimin membuka mulutnya dan nerima suapan darinya.
"Lo duduk aja diem, gue yang nyuapin."

Taehyung terus menyuapi Jimin, sesekali juga menyendok makanan untuk ia makan.

"Taeh, Ouudah" Jimin berbicara dalam keadaan masih mengunyah.

"Tinggal dikit lagi ini. Ayolah Jim."

Satu suapan terakhir. Taehyung tersenyum puas, Jimin tersenyum malu. Sedangkan ada dua orang diam-diam juga tersenyum melihat hyung-hyungnya itu.

TBC.......

Percayalah, aku gak PD sama cerita yang aku tulis sendiri. Aku takut bahasa tulisannya aneh, terus ceritanya gak nyambung. Makanya aku sering minta saran dan pendapat dari kalian...

Semoga puas ya untuk ini...

Tetep tunggu aku update, karena ini masa-masa UAS, jadi agak pusing juga.

Terimakasih 💕💕💕💕💕

SelingkuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang