Bonus Chap - Rencana 2

548 55 0
                                    

Jungkook baru tau fakta ternyata Jiminnya sudah punya kekasih dari sekolah lain. Padahal, sebenernya Jungkook juga sudah memiliki kekasih dari sekolah lain juga.

Awalnya Jungkook senang, senang banget malah waktu Jimin ngerespon segala bentuk pendekatannya. Jungkook sudah sangat berharap dan berniat memutuskan kekasihnya itu demi Jimin.

Tapi, sepertinya Jungkook harus makin bekerja keras lagi untuk mendapatkan Jimin, karena terlihat sekali kalau Jimin begitu mencintai kekasihnya itu.

Beruntungnya Jungkook punya banyak teman yang mau ngelakuin apa aja buat dia.

Rencana hari ini di mulai, Jungkook meminta salah satu temannya untuk mendekati kekasih Jimin. Dan berhasil, kekasih Jimin terlalu mudah untuk digoda. Jadi Jungkook tinggal nunggu aja kabar putusnya Jimin.

Sedangkan di sisi lain, Jimin sedang duduk di cafe dan mengobrol dengan salah satu temannya.

"Jimin, lo tahu. Gue sangat menyukai dia."

"Siapa sih?" pertanyaan Jimin telak diabaikan, temannya itu terlalu sibuk bercerita.

"Lo tahu, dia baik banget sama gue, dia sering bantuin gue ngerjain tugas, dia sering chat dengan dalih bertanya tugas. Lucu deh."

"Daritadi lo cuma cerita dan gak ngasih tahu ke gue itu siapa Seulgi." Seulgi hanya nyengir.
"Ahh, gue mau ke kamar mandi bentar, jagain barang-barang gue." setelah mengucapkan itu Jimin langsung melenggang pergi ke tempat tujuannya.

Setelah Jimin menghilang dari pandangan Seulgi, tiba-tiba hp Jimin berbunyi menandakan ada panggilan masuk.

Seulgi menajamkan penglihatannya, untuk melihat si pemanggil, sepertinya dia kenal dengan profil orang itu. Seulgi lalu mengambil hp Jimin dan melihat nama 'Kook' tertera di layar hp tersebut. Tak lama panggilan itu berakhir dan digantikan dengan notifikasi pesan masuk dan terbaca oleh Seulgi.

Jungkook :
I Love You

Mata Seulgi melebar karena terkejut. Dia langsung mengembalikan hp Jimin ke tempat semula. Seulgi sakit hati, kenapa Jimin tega melakukan ini padanya. Padahal tadii Seulgi baru saja bercerita bahwa dia sedang menyukai seseorang dan orang yang baru saja diceritakan malah menghubungi Jimin mengirim pesan yang isinya jelas membuat Seulgi marah.

"Sorry kalau lama." Jimin baru kembali dari urusannya di toilet. Well, Jimin merasakan perubahan suasana disini. Seulgi tiba-tiba diam dan menatapnya dengan tajam.

"Gue gak tahu, lo setega ini sama gue Jim. Dasar murahan!"

Maki Seulgi tiba-tiba lalu pergi meninggalkan Jimin.

Jimin yang tidak paham apa yang terjadi, mengambil barangnya yang ada di meja dan pergi mengejar Seulgi.

"Gi, tunggu please. Ada apa sih? Gue salah apa?" ucap Jimin saat dia berhasil menyusul Seulgi.

"Lo pikir aja sendiri." setelah mengucapkan itu Seulgi menghentikan taksi yang lewat dan pergi begitu saja.
.
.
.
.
.
.
.
Sejak hari itu, berbagai sindiran selalu Jimin dapatkan, entah itu Seulgi atau orang-orang yang Jimin sendiri gak tahu salahnya dia dimana.

Kata murahan, sok cantik, sok jual mahal, gak tau diri dan masih banyak yang lainnya. Awalnya Jimin gak tahu maksud dari ucapan itu dan ditujukan ke siapa, tapi setiap orang mengucapkan kalimat itu mereka selalu melihat atau menatap Jimin sinis, saat itu lah Jimin paham, kalau kata dan kalimat itu ditujukan ke dirinya.

Saat ini, Jimin sedang jalan ke ruang organisasi. Tadi ada pesan yang memberitahukan kalau anggota organisasi diminta untuk berkumpul.

"Demi apa pun, gue gak tau ternyata orang yang gue anggep sahabat bahkan sodara gue rela nusuk gue."

"Seulgi, lo bisa stop gak? Sebenernya masalah lo sama Jimin itu apaan?" Jihoon sudah tersulut emosi, melihat sahabatnya yang selalu mendapat sindiran yang gak benar adanya.

"Jihoon udah biarin gue yang ngomong. Seul, gue gak tahu salah gue apa sampe buat lo berubah benci ke gue. Tapi untuk apapun itu gue minta maaf, mungkin tanpa sengaja gue nyakitin elo." ucap Jimin.

"Lo sengaja Jim, hari itu gue pernah cerita ke elo kalau gue suka sama seseorang. Dan elo dengan kurang ajarnya malah ngambil orang yang gue suka itu."

"Kapan lo bilang?"

"Waktu di cafe."

"Seul asal lo tahu, lo gak pernah ngasih tahu ke gue siap orang yang lo suka. Waktu gue tanya siapa orangnya, lo cuma jelasin apapun yang menurut lo menarik tentang dia, tanpa ngasih tau namanya."

"Jungkook, orang itu Jungkook. Lo ngambil Jungkook dari gue Jim. Lo tahu gue suka banget sama dia, dan dengan gampangnya lo ngambil dia dari gue."

"Gue gak pernah ngambil Jungkook kayak yang lo bilang!" bentak Jimin.

Jungkook yang baru saja masuk ruangan terkejut melihat 2 orang yang sedang berdebat.

"Lo ngambil Jungkook Jim, lo itu murahan, lo lupa kalau lo punya pacar. Lo udah punya pacar dan lo masih mau Jungkook. Gila aja lo!" suara Seulgi ikut meninggi diikuti dengan tangannya yang menunjuk Jimin.

Jungkook yang baru datang, lalu tahu kalau dirinya lah yang menyebabkan pertengkaran dua orang tersebut sedikit terkejut.

"Gue merasa terpanggil saat nama gue ikut disebut tadi, boleh nggak gue aja yang ngelurusin semuanya. Gue juga kasihan sama Jimin yang di tuduh macam-macam oleh orang-orang yang hanya mendengar oleh salah satu pihak tanpa tahu fakta sebenernya." Jungkook berjalan mendekat ke arah dua orang yang terlibat perdebatan tadi.
"Pertama, sorry kalau sikap gue ngebuat lo ngerasa gue spesialin. Tapi gue kayak gitu, emang karena kita satu kelompok tugaskan? Gue nanya kayak gitu gak cuma ke elo doang kali Seul, ke semua anggota kelompok kita juga gua tanyain. Jadi, sorry untuk itu." Selanjutnya Jungkook melihat ke Jimin.
"Dan tentang Jimin, ya itu bener gue suka sama Jimin. Gak hanya sekedar suka, lebih dari itu. Gue emang sedang berjuang buat dapetin hatinya. Meskipun belum terbalas sampai sekarang. Jadi Jimin, di depan semua anggota organisasi ini gue minta sama elo. Elo mau gak jadi pacar gue?"

Jimin yang mendapat pernyataan perasaan langsung mematung, hei Jimin tidak pernah berpikir Jungkook bakal seberani ini.

"Lo gila!"

Setelah mengucapkan dua kata itu Jimin lalu melangkah pergi dari ruang organisasi, mengabaikan teriakan Jihoon yang terus saja memanggil namanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Haai....

Gimana kabar kalian?
Tetep jaga kesehatan ya, gimana PPKM nya?

Sorry lama update 😁😁
Tapi semoga kalian tetep suka.

Thanks, karena sudah mau baca dan sampai ketemu di chapter selanjutnya.

Bye bye

(* pssstt pssstt ini no edit ya. Ini aku baru aja selesai ngetik dan begitu selesai langsung aku post. Jadi maaf kalau banyak typo yang muncul.

SelingkuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang