Selingkuh

Duapuluh Satu

"Yeay, selamat Jimin." ucap semua orang kompak.

Jimin sudah wisuda. Sekarang mereka sedang berada di halaman kampusnya.

"Sayang, sekali lagi selamat ya." ucap Taehyung, diikuti dengan ciuman di pipi. Tak lupa juga pelukan.

"Hehehe, iya terimakasih."

Disaat mereka semua sedang menggoda Jimin dan Taehyung. Seseorang datang mengalihkan atensi mereka semua. Berjalan ke arah Jimin membawa bucket bunga ditangannya, mengabaikan tatap mata orang-orang yang ada disana.

"Jimin, selamat atas kelulusanmu." Jungkook memberikan buket bunga untuk Jimin.

"Terima kasih Jungkook." Jimin tersenyum manis menerima buket bunga dari Jungkook.

"Nak Jungkook apa kabar?" sapa Bunda Jimin.

"Kabar baik bunda."

"Jimin, bisa bicara sebentar?" tanya Jungkook.

Jimin melihat ke arah Taehyung dan kedua orang tuanya serta calon mertuanya.

"Gpp, bicaralah. Kalian butuh bicara."

Jimin tampak ragu, padahal semua orang sudah mengiyakan, dia juga mendapat izin dari calon suaminya.

"Kalau kamu ragu gpp Jim, aku bicara disini saja."

"Jimin aku minta maaf, sekarang aku sadar betapa jahatnya aku. Aku banyak salah sama kamu. Aku bersyukur akhirnya kamu menemukan orang yang bisa jaga kamu, bisa buat kamu bahagia. Maaf selama kamu sama aku, aku gak bisa jaga kamu. Aku gak bisa buat kamu bahagia, aku sering nyakitin kamu." Ucap Jungkook, berusaha tegar. Percayalah sekarang Jungkook sadar, betapa berharganya Jimin, Jiminlah yang selalu menemaninya, Jiminlah yang selalu mendukungnya, Jiminlah yang selalu ada untuknya, Jimin yang masih mau menerimanya walau sudah dia sakiti berulang kali.

"Sekarang aku udah ikhlas lepas kamu Jim, kamu harus bahagia ya. Aku juga mau pamit aku diminta kembali Papi sama Mami. Mami kaget Jim pas aku cerita kalau kita sudah putus hehehe."

"Sampaiin hiks salamku buat Papi sama Mami ya Kook." Ucap Jimin disela isakannya.

"Hei kok nangis, Jangan nangis lagi. Kan aku udah mau pergi. Aku udah gak akan buat kamu nangis lagi Jim. Jadi jangan nangis lagi ya."

"Hiks hiks, gak gitu Kook."

"Hehehe iya iya paham. Boleh peluk?" Jimin ngangguk. Lalu menghambur ke pelukan Jungkook.

"Hiks, Jungkook hati-hati ya. Hiks Kamu juga harus nemuin Hiks kebahagiaan kamu. Janji ya."

"Hehehe, iya Janji nanti aku bakal nemuin kebahagiaan aku."

Cukup lama mereka berpelukan, hingga mendapat deheman dari Taehyung.

Jungkook melepas pelukannya, mengantar Jimin ke Taehyung kembali. Jimin langsung memeluk Taehyung erat. Masih terdengar isakan-isakan kecil.

"Jaga Jimin ya, buat dia bahagia."

"Pasti."

Jungkook berlalu dari pasangan itu, beralih ke orang lain yang ada di sebelah Taehyung.

"Ayah, Bunda. Jungkook minta Maaf."

"Iya Jungkook. Bahagia terus ya. Jaga kesehatan." ucap Bunda Jimin.

"Kamu harus sukses Kook."

"Iya ayah."
.
.
.
.
.
.
.
.
Pernikahan sudah dilakukan, banyak orang yang datang ikut menyaksikan kebahagiaan mereka.

"Hyung, selamat ya." Beomgyu memeluk hyungnya itu.

"Terima kasih."

"Taehyung, jagain anak Ayah."

"Pasti Ayah."

"Hyung, lo harus jagain Jimin Hyung, awas aja kalau Jimin hyung kenapa-kenapa, gue yang bakalan bawa Jimin hyung pergi."

"Heh, berani?"

"Hehehe gak hyung."

"Jimin... Uhh sayang, selamat ya."

"ciee, dah jadi punya orang."

"Cepet kasih kita keponakan."

"yang banyak, harus cantik sama ganteng."

"Astaga, kalian."

Semua orang tertawa gara-gara sahabat Jimin itu kelewat heboh. Jimin yang punya sahabat seperti mereka itu sebenarnya malu, tapi juga senang.

"Sayang terimakasih. I Love You." ucap Taehyung.

"Aku juga berterimakasih, dan I Love You More." jawab Jimin.

Taehyung membawa Jimin dalam ciuman yang lembut. Membuat semua tamu yang hadir berteriak heboh melihat kejadian itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
END

Akhirnya....
Kita sudah diakhir cerita ini.
Aku ucapkan terimakasih untuk semua pembaca, yang sudah setia membaca cerita ini. Aku juga ucapkan terimakasih untuk yang memberi vote dan juga komen.
Sekali lagi aku ucapkan terimakasih.

Sesuai Janji, setelah cerita ini selesai, aku akan up cerita baru. Bisa di cek ya.

Terimakasih semua 💕💕💕💕💕