18. Panggilan kesayangan?

4.1K 542 18
                                    

Satu minggu berlalu. Dan selama seminggu itu, Lisa masih tidak percaya bahwa Jungkook dan dirinya sudah resmi berpacaran. Dan setiap kali Jungkook memanggilnya seperti ini..

‘‘Sayang?!’’

‘‘Chagiaaa!’’

‘‘Baby!’’

‘‘Cattie?!’’

‘‘Princess!’’

‘‘Barbie?!’’

Wajahnya memerah.

‘‘LISA!’’

brak.

Tapi ia sama sekali tidak ingin itu terlihat jelas sehingga ia menutupi itu dengan terus marah–marah, dan merasa sensitif dengan panggilan yang Jungkook berikan padanya. Padahal dalam lubuk hati, isi lambung, isi paru–paru, lubang hidung, tenggorokan tengah penuh dengan kupu–kupu dan di tumbuhi beraneka ragam dan warni bunga–bunga.

‘‘APA?!’’ Lisa menatap Jungkook sinis sambil berdecak pinggang. Jungkook juga sedikit terkesiap dengan suara cempreng gadis itu. Moodnya buruk kah?

‘‘Ck! kenapa baru datang saatku panggil Lisa, sih?’’ Jungkook mengerucutkan bibirnya pelan, sambil memeluk bantal gulingnya. Ngomong-ngomong Jungkook baru saja bangun tidur dan masih bersandar di kepala ranjang.

‘‘Itu karena Lisa adalah namaku.’’

‘‘Tapi yang lainnya juga namamu!’’

‘‘Hah? sejak kapan? Tidak ada! Namaku bukan Cattie, ataupun Princess! Orangtuaku memberikan namaku Lalisa. Kalau kamu mau memanggilku dengan nama lain.. kau bisa memanggil nama Thailandku, Pranpriya.’’

Jungkook menggeleng—masih dengan mengerucutkan bibirnya. ‘‘Orangtuamu menamaimu Pranpriya. Dan aku juga menamaimu dengan nama–nama yang tadi itu.’’

‘‘Huh? hello, Jeongguk! kau tidak berhak untuk menamaiku. Namaku, Lalisa Pranpriya Manoban, sudah sangat bagus, dan itu cukup. Dan satu lagi! you're not my parents!’’

Jungkook mengangguk. ‘‘Yeah.. i know.. aku bukan orangtuamu, tentu saja! tapi aku memberi nama itu sebagai panggilan ke sayangan dari pacar pria ke pacar wanita.’’ Jungkook tersenyum tipis. ‘‘Lalu, kau akan memberiku panggilan kesayangan apa? babe? baby? kookierabbits? cutie? goldenkook? my rabbits? or what? tell me!’’

‘‘Aku malas memikirkan itu. Memanggilmu dengan Jeon atau Jungkook, itu sudah sangat cukup. Ck! ayo bangun! bersihkan dirimu! kau lupa? hari ini kita akan syuting episode terakhir.’’

‘‘H–HAH? APA?’’

‘‘APANYA YANG APA HAH?’’

‘‘S–sudah episode t–terakhir? oh tidak! aku belum siap tidak melihat wajah kekasihku.’’ Jungkook merosotkan badannya, hingga wajahnya tertutupi selimut. ‘‘HUWAAA! CEPAT SEKALI! RASANYA BARU SEPERTI KEMARIN KAMI BERDUA BERPACARAN! HIKS!’’

Jungkook terdiam, lalu memunculkan kepalanya dari dalam selimut. ‘‘Ngomong–ngomong aku sama sekali tidak mengerti pertanyaanmu yang tadi. Otakku tak mampu berpikir. Oh ya! bilang ke staff, aku sakit, biar syutingnya di tunda dan kita berdua bisa berlama–lama bersama. Oke babe? bye!’’ Jungkook kemudian kembali memasukkan kepalanya ke dalam selimut dan kembali tertidur.

‘‘I–iya.. akanku bilang ke staff supaya kita berdua bisa berlama–lama bersama. Haha! nice idea! oke! biar bisa bersama lebih lama, akan ku berita—eh?’’ Lisa menyentuh bibirnya. ‘‘Hah? tidak! tidak! tidak!’’

‘‘YAK JUNGKOOK BANGUN! KITA HARUS SYUTING EMPAT JAM LAGI!’’

‘‘Tidak mau! lagipula kamu juga mau membohongi staff biar kita bisa bersama–sama lebih lama. Yasudah! sana kasih tahu, tidak usah membohongi diri kalau kau juga tidak bisa melepasku. Kkk~’’

‘‘Kita putus!’’

‘‘Eoh? ku kira hanya diriku saja yang menganggap hubungan kita berdua lebih dari teman, karena dari yang ku lihat kau seperti tidak tertarik berpacaran denganku. Tapi aku berubah pikiran. Kita berdua ternyata sama–sama jatuh cinta. Good night Princess.’’

‘‘Ah ya! for your information.. Princess itu nama panggilan kesayangan ke empat. Sudah sana pergi.’’

‘‘Fuck. Baik! tidurlah sepuasmu! kalau bisa tidak usah buka mata sampai besok, atau lusa, atau sampai minggu depan, bulan depan, tahun depan.’’

‘‘Love you Barbie. Itu panggilan ke tujuh atau ke delapan, kalau tidak salah.’’

brak.

Lisa menutup pintunya karena dirinya dibuat semakin berbunga dan sekarang ia jadi lebih muda tersipu jika berada di dekat Jungkook.

‘‘Love you too, Jeon handsome sexy kookie.’’ ujar Jungkook, karena tidak mendapat balasan dari Lisa. Ia tersenyum tipis, lalu membuka selimut. Ia kehabisan nafas, ngomong–ngomong.


💍

Lisa meletakkan piring berisi sandwich ke arah Jungkook.

‘‘Hati–hati.. ada racun tikus yang ku taruh di dalamnya.’’

‘‘Seratus persen tidak mungkin.. pacarku tidak sejahat dan selicik itu untuk membunuhku.’’

Lisa mengerlingkan matanya malas, kemudian menarik salah satu kursi di depannya dan duduk memainkan ponsel, sesekali melihat Jungkook yang sangat lahap memakan sandwich buatannya.

‘‘Lali..’’

Tetap fokus dengan ponsel di tangannya, Lisa berdehem. ‘‘Apa?’’

‘‘Ayo jalan–jalan..’’

Lisa menggeleng. ‘‘Kita ada syuting. Syuting untuk episode terakhir.’’

‘‘I mean, sehabis syuting.’’

‘‘Molla.. berdoa saja supaya syuting hari ini tidak sampai larut malam.’’ Lisa kemudian melirik piring Jungkook yang sudah kosong. ‘‘Bersiaplah.’’ Beranjak dari kursi, Lisa segera meraih piring itu dan kembali ke dapur untuk mencuci piringnya.

Jungkook hanya menonton aktivitas mencuci Lisa sambil meneguk susu hangat yang sudah Lisa siapkan pula, namun sebuah ide terlintas di pikirannya.

Lisa tersentak kala sebuah lengan kekar melingkari pinggang kecilnya. Lisa tersenyum tipis namun mengerlingkan matanya. ‘‘Menyingkirlah.’’

Jungkook tak mengindahkan. Ia lebih memilih meletakkan dagunya pada pundak sang gadis.

‘‘Kau acuh sekali. Tau begini kita berdua tidak usah berpacaran, kalau sikapmu yang dulu menghilang.’’ Jungkook mengerucutkan bibirnya.

‘‘Aku hanya tidak tahu harus bersikap seperti apa padamu, Jungkook. To be honest, i've never had a boyfriend. You are the first. So, aku bingung harus bersikap apa sebagai pacar untukmu.’’

‘‘Bersikap saja seperti kita berdua tidak berpacaran.’’

Lisa mengangguk. ‘‘Sudahlah. Sana bersiap. Jangan sampai para staff mengomeli kita.’’

cup.

cup.

‘‘Love you babe.’’

Lisa tersipu pelan setelah Jungkook memberikan ciuman padanya di pipi dan bibir. Lisa melirik Jungkook yang kembali menaiki tangga sambil berlari kecil dan terkikik.

💍We Got Married💍

We Got MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang