10. Swim time!

3.8K 515 34
                                    

Yap, setelah mengistirahatkan diri dengan bersantai sebentar di selingi dengan meminum minuman dari truk yang di beri oleh salah satu member BTS, member tertua BTS—Kim Seokjin.

‘‘Listen, kalian tidak usah mengikuti teks yang kami berikan, kurasa jika kata–kata keluar dari mulut kalian sendiri, mungkin akan terasa berbeda dan nyata.’’

Lisa dan Jungkook mengangguk.

‘‘Berenanglah sepuas kalian, dan kami akan merekam kalian disini. Anggap saja tidak ada siapa–siapa disini selain kalian berdua..’’

‘‘Arraseo..’’


‘‘BERSIAP! 1..2..3! ACTION!’’

Pada akhirnya, setelah sekian lama, kaki mulus milik Lalisa kembali menyentuh pasir basah, menyentuh air yang naik ke permukaan, lalu kembali mundur menjauh, dan akan ada gelombang lagi yang datang, lalu membasahi kaki mereka. Walau cuacanya cukup terik, air dari pantai itu benar–benar dingin dan menyejukkan.

‘‘Kau sudah pernah minum air pantai?’’ Lisa mengeryit, lalu menggeleng. ‘‘Kau wajib mencobanya, Lisa..’’

‘‘Ehm, tidak. Aku memang belum pernah minum, tapi guru mengatakan bahwa air laut itu asin.’’

Jungkook menaikkan alis kirinya, lalu mengangguk remeh. ‘‘Ku kira kau tidak pernah sekolah..’’

Lisa membelalak.. ‘‘Mwoya?! Coba ulangi?’’

‘‘Ku kira kau tidak pernah sekolah.. Itu yang tadi kubicarakan, terdengar jelaskan? kalau belum, i'll bring you to hospital—akh!’ Jungkook yang tadinya memandang Lisa remeh, segera mengucak–ngucak matanya.

‘‘Perih, Lalisa!’’

Bagaimana tidak perih coba? Lisa memcipratkan air pada wajahnya, otomatis akan terkena mata pula. Air laut asin, lalu jika terkena mata? kalian bisa merasakan betapa perihnya, ku jamin ketika kalian berganti setelah bermain air laut, mata kalian akan memerah? Am i right?

‘‘Utu, utu.. benarkah? perih sekali?’’ Jungkook mengangguk. ‘‘Jangan di kucek! kemari, babe..’

Tubuh Jungkook menegang. Ah ya, Jungkook lupa, Lisa mengatakan ini hanya karena keduanya sedang melakukan syuting, Jungkook juga hampir lupa bahwa mereka ke villa ini beramai–ramai.

Jungkook mendatangi Lisa, lalu berdiri tegak dengan mata tertutup. Lisa terkikik pelan, Jungkook menggemaskan, sungguh.

Lisa lalu menarik tengkuk Jungkook dengan tangan kanannya. ‘‘Open your eyes..’

Jungkook menurut. Ia membuka matanya. Sial, ia tak tau wajahnya akan sebegitu dekat dengan Lisa.

Lisa lalu beralih memegang kedua pipi pemuda itu, dan mulai meniup pelan mata Jungkook bergantian.

‘‘Masih?’’

Jungkook mengeryit, seiring dengan Lisa menjauhkan tangannya dan Jungkook yang menegakkan kembali tubuhnya. ‘‘H-huh?’’

‘‘Masih perih?’’

Jungkook menggeleng. ‘‘Sebenarnya sedikit perih, tapi karena yang mengobatinya seorang barbie ringan maka perihnya menghilang perlahan.’’

Lisa merona, tapi tak terima juga di katai ringan oleh Jungkook. Jika Jungkook mengatakannya barbie, tak masalah, hampir semua fans Jungkook juga mengatakan hal itu, tapi barbie ringan? Huh? apa maksudnya.

‘‘Terimakasih atas gombalanmu, boy.. tapi, bisakah tidak usah mengataiku ringan?’’

‘‘Aku mengatakan fakta, babe..’

We Got MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang