Empat hari berlalu dan syuting mereka sudah berjalan lancar—tinggal menunggu editornim mengedit lalu mempublikasinya videonya di youtube official entertaiment.
Lisa membuka mulutya heboh, pupilnya membesar. ‘‘Sungguh? mereka mengatakan aku cantik? seperti barbie? jinjja?! AAAAAA!!’’ Lisa meloncat girang melihat banyak komentar yang mengatakan bahwa dirinya seperti boneka hidup. Ia juga tak menyangka akan mendapat pujian seperti ini, awalnya ia hanya berpikir kolom komentar hanya akan di penuhi oleh penggemar Jungkook yang mendukung syuting pemuda itu—tetapi tidak. Banyak penggemar Jungkook juga yang memuji kecantikannya. Lisa merasa bahagia, lalu menepuk–nepuk pipinya.
‘‘Ck! berisik!’’
Lisa mengacuhkan suara bariton di belakangnya yang sibuk memainkan game pada komputernya.
‘‘AA! AKU PUNYA FANS?! MEREKA NGEFANS PADAKU?!’’ Lisa memekik—lebih heboh dari sebelumnya, membuat Jungkook melempar mouse nya kesal dan melempar tubuhnya pada kasur
‘‘Shibal! Aku kalah! Ini semua karenamu Lisa!’’
Lisa tak bergeming. Tetap membaca komentar fans sambil tersenyum.
Jungkook kesal. Lalu, ia bangkit dari tidurnya berjalan kearah Lisa yang sedang duduk membelakanginya dan menarik rambut yang di ikat membentuk ekor kuda, membuat Lisa membelalak. ‘‘YAK! JEON JUNGKOOK! WAE?! AKHH sakit bodoh!’’ Lisa mencoba melepas tangan kekar Jungkook, memukul–mukul punggung tangan pemuda itu, dan terakhir mencubitnya membuat Jungkook melepas tarikannya dan mengelus punggung tangannya.
Lisa membalikkan tubuhnya, melototkan matanya. ‘‘KAU GILA?!’’
‘‘Aku kalah! Ini salahmu! tanggung jawab!’’ Jungkook menduduki pinggiran ranjang lalu melipat tangannya di dadanya, dan mengerucutkan bibir bawahnya.
‘‘Aku tidak menganggumu!’’
‘‘Apa? tidak menganggu? lalu tadi? saat kau berteriak histeris? itu tidak menganggu?! itu sangat menganggu! asal kau tau konstrasiku teralih karenamu!’’
‘‘Ah maaf, coba ulangi? aku tidak dengar apa yang kau ucapkan barusan.’’ ujar Lisa, berpura–pura tidak mendengar ucapan Jungkook tadi.
Jungkook menjatuhkan rahangnya. ‘‘Terserah padamu!’’ Jungkook keluar dari kamar, membanting pintu kamar membuat Lisa sedikit tersentak tapi setelahnya mengendikkan bahunya sambil mengerucutkan bibir bawahnya lalu kembali mengscroll komentar.
‘‘Tadi yang menjadi fansku berapa orang ya? satu, du—sudahlah, yang penting fansku banyak.’’
(💍)
Lisa keluar dari kamar dengan muka kesalnya, moodnya tiba–tiba berubah setelah membaca satu komentar yang mengujarkan kebencian padanya. Ia melirik sekitar, sepi. Ya, para staff sudah menuju lokasi berikutnya sedangkan Jungkook dan Lisa akan tetapi disini selama tiga hari melakukan apapun yang mereka sukai. Lisa berjalan ke kaca besar yang langsung menuju pada pemandangan luar—Ah, Jungkook sedang duduk sendirian disana.
‘‘Dia melamun?’’ Lisa bergumam. Ia terdiam beberapa saat namun seketika tersenyum cerah. Ia mendongak melihat cuaca hari ini. Yes! kebetulan cuaca hari ini sedang cerah, mendukung Lisa untuk melakukan ide jahilnya. ‘‘Akan ku kerjai kau, haha.’’
Lisa lalu meraih sendalnya, mendorong kesamping pintu kaca dengan perlahan, lalu berjalan mengendap–ngendap layaknya pencuri. Ia memegang selang, lalu menyeringai. ‘‘Tunggu kau Jeon Jungkook!’’ Ia memutar kran air, membuat selang seketika memuntahkan air yang deras, yang langsung membasahi permukaan tanah dan rerumputan hijau.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Got Married
General Fiction(DISCONTINUED) 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 𝐱 𝐋𝐢𝐬𝐚 ❛❛Berawal dari syuting, hingga benar-benar menikah sungguhan.❜❜ start : 3 Oktober 2020