06. Morning with Jungkook hyung's

4.5K 551 8
                                    

Pagi ini, ketika Lisa membuka kelopak matanya yang Lisa lihat pertama kali ialah tubuh kekar seorang lelaki yang masih tertidur pulas dengan wajah lucunya. Oh ya, Lisa ingat. Semalam keduanya harus tidur bersama dikarenakan keenam member BTS menginap dan tidur dikamar Jungkook.

Lisa melepas selimut yang membalut tubuhnya, padahal seingatnya malam tadi ia tidak menggunakan selimut. Mungkin saja Jungkook yang memakaikannya?

Kakinya menyentuh dinginnya lantai akibat cuaca dingin malam tadi. Lalu keluar dari kamarnya, menuruni tangga dan berjalan kearah dapur mendapati Jin yang sedang duduk pada mini bar.

‘‘Pagi, Jin oppa.’’

Jin tersenyum. ‘‘Pagi juga. Bagaimana semalam? tidak terjadi sesuatukan?’’ Jin bertanya dengan alisnya yang sengaja dinaik–turunkan.

Lisa menggeleng ‘‘Tidak terjadi apapun, kok. Semalam aku tidur lebih dulu sehingga aku tak tahu apa yang dilakukan Jungkook.’’

‘‘Pasti bermain game. Anak itu selalu begadang karena game.’’

‘‘Sungguh?’’ Jin mengangguk. ‘‘Berarti mulai malam ini, hp, komputernya, harus kusita.’’

Jin mengangguk setuju lalu tertawa.

‘‘Oppa mau kubuatkan apa? teh? susu?’’ Lisa berujar lalu meminum air hangat untuk menyegarkan tenggorokannya.

‘‘Teh saja.’’

Lisa mengangguk, membuka lemari lalu mengambil cangkir dan membuatkan teh lalu menyodorkannya pada Jin. ‘‘Maaf kalau tehnya terlalu manis.’’

‘‘Tidak. Aku suka. Tehmu yang semalam enak. Terimakasih ngomong–ngomong.’’

Lisa tersenyum. ‘‘Sama–sama.’’

‘‘Hrrr.. cuaca pagi ini dingin ya? menyesal aku mandi pagi ini. Airnya sangat dingin dan aku tak henti–hentinya berteriak dikamar mandi ketika air menyentuh tubuhku.’’ ujar Jimin sambil menggosok rambut basahnya dengan handuk.

Lisa tertawa kecil.

‘‘Tumben sekali kau mandi pagi–pagi biasanya juga tidak.’’ cibir Jin menatap Jimin dari atas sampai bawah.

‘‘Hei, hyung! Disini ada gadis cantik, berponi seperti barbie, jadi aku sebagai lelaki tidak boleh jorok–jorok.’’

Lisa kembali tertawa.

‘‘Lalu, di dorm kami? ketika ada staff perempuan, mengapa kau tidak mandi? malah bermalas–malasan, huh?’’

‘‘Karena mereka bukan Lisa. Mereka tidak ada poni dan tidak mirip seperti barbie.’’

‘‘Cih.’’

‘‘Ehm, Lisa bisa buatkan aku minuman hangat? aku kedinginan, hehe.’’

‘‘Teh saja, tidak apa kan?’’

Jimin mengangguk. ‘‘Tidak apa asalkan yang membuatnya adalah orang cantik——Awh hyung!’’ ujar Jimin lalu berakhir meringis kala Jin memukul tubuh Jimin.

‘‘Berhentilah, bodoh!’’

‘‘Hih, kau sirik padaku huh?!’’ Jimin menatap sinis Jin, sembari mengelus lengannya yang di tinju Jin.

‘‘Sirik? Karena apa?’’

‘‘Karena tidak bisa menggombali orang cantik. Ya kan? mengaku saja jika kau iri.’’

Iri? bilang boss~

‘‘Sayangnya tidak ada gunanya jika aku  iri pada orang yang hanya bisa menggombali para wanita. Bagaimana jika yang kau gombali adalah wanita yang sudah menikah. Buh, kau pasti akan babak belur dari suaminya, lalu kau masuk rumah sakit, lalu aku tidak peduli, dan mungkin kau akan pingsan? atau naik keatas sorga?’’

We Got MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang