Extra Part

9.7K 313 9
                                    

"KAK AKBAR MAKAN!!" Teriak Dera menggelegar di seluruh sudut rumah, membuat Akbar yang sedang tertidur di sofa ruang tamu terlonjak kaget mendengar teriakkan istrinya.

"IYA, AKU BERESIN BERKAS-BERKAS DULU" Sahut Akbar, ia bergegas membereskan berkas-berkas yang berserakan dimana-mana, ia sedang mengerjakan tugas kantor yang sengaja ia bawa pulang.

Dengan lunglai Akbar menghampiri Dera yang sudah menunggu di ruang makan.

Akbar lantas terkekeh melihat wajah Dera yang tertekuk seperti itu "Lama!" Cibir Dera dengan wajah masamnya "Aku kan udah lapar banget" Ujar Dera sambil menyendok kan nasi ke piring Akbar.

"Makan berdua ya, aku lagi mau disuapin sama kamu" Ucap Dera. Tanpa menunggu persetujuan dari Akbar pun ia langsung duduk dipangkuan Akbar, melingkarkan tangannya di leher Akbar.

"Uhh manjanya istri aku" Akbar mencubit pipi tembem Dera. Istrinya ini semenjak hamil malah semakin cantik dengan pipi chubby yang menjadi favoritnya saat ini.

Akbar menyuapkan sesendok makanan yang langsung ditolak mentah-mentah oleh Dera "Enggak mau pakai sendok, mau nya pakai tangan kamu!" Tolak Dera.

Akbar menatap Dera aneh, yang benar saja makan sayur pakai tangan "Ini kan sayur Yang, masa makan sayur pakai tangan, gimana sih?!" Balas Akbar.

"Biarin aja sih, suka-suka aku. Cepetan kak suapin aku pakai tangan, kalau enggak aku ngambek nih" Ancam Dera, membuat Akbar panik seketika.

Bisa panjang ceritanya, kalau Dera dalam mode ngambek. Akan sangat sulit membujuk wanita hamil itu jika sudah ngambek.

"Ya udah, aku suapin pakai tangan" Pasrah Akbar, ia tidak mau menambah masalah lagi "Kamu turun dulu, aku mau cuci tangan" Perintah Akbar.

Dera turun dari pangkuan Akbar, membiarkan suaminya mencuci tangan. Setelah selesai mencuci tangan, Dera kembali naik kepangkuan Akbar dengan posisi duduk menyamping.

"Aaaaa" Akbar mulai menyuapi Dera menggunakan tangannya, walaupun sedikit kesulitan saat menyuapi istrinya.

"Kak" Panggil Dera, membuat Akbar menatap istrinya yang sedang mengunyah makanan "Aku berat ya? Pasti kamu keberatan, tapi kamu tahan" Tanya Dera sambil memainkan kumis Akbar yang mulai tumbuh, walaupun tidak terlalu tebal, tapi Dera suka memainkannya.

Akbar mengecup pipi Dera sekilas "Enggak sayang, aku malah suka. Nanti habis lahiran kamu enggak usah diet ya, biarin badan kamu segini aja, lebih empuk dan pipi kamu ini lebih enak kalau aku cubit-cubit, lebih gemes tau gak"

Dera mendengus kesal "Enggak mau! Nanti kalau aku gendut, kamu malah ngelirik wanita yang lebih cantik, yang lebih kurus, yang lebih-lebih dari aku lah. Ih tapi jangan sampai deh" Dera bergedik ngeri, jangan sampai itu terjadi.

"Enggak ada wanita yang bisa ngalahin kamu, mau secantik apapun mereka, kalau hati aku buat kamu, mereka bisa apa?" Akbar kembali mengecup pipi Dera "Kamu itu wanita tercantik di dunia, tapi setelah Mama"

"Hilih gombal" Cibir Dera.

"Enggak gombal sayang, emang kenyataan begitu kok. Kamu sama Mama itu wanita tercantik di dunia, enggak ada yang bisa ngalahin kalian" Balas Akbar.

Dera hanya memutar bola matanya malas, lebih baik ia diam sambil mengunyah makanan yang suaminya suapkan.

"Kamu ikut makan juga dong! Masa aku doang" Protes Dera, karena Akbar tidak ikut makan, laki-laki itu hanya menyuapinya saja.

"Kamu dulu, nanti baru aku" Ucap Akbar sambil menyendok kan makanan ke mulut Dera, tetapi perempuan itu menutup mulutnya rapat-rapat.

Dera menggeleng "Aku enggak mau makan, kalau kamu enggak ikut makan!"

CRAZY MARRIAGE [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang