"Eh kenapa di kunci?" Tanya Dera heran
"Nggak papa. Aku cuma mau--"
"Mau apa hah?! Nggak usah macem-macem deh, apa kamu mau aku tampar?!" Ucap Dera yang siap melayangkan tamparannya ke wajah Akbar, namun sebelum itu terjadi Akbar lebih dulu mencekal pergelangan tangan Dera
"Eist nggak bisa" Dera kembali mengangkat sebelah tangannya yang tidak sama sekali tidak Akbar cekal "Nah loh sakarang kamu udah nggak bisa ngapa-ngapain" Kata Akbar sambil menyeringai
Dera mendengus kesal "Lepasin nggak!!"
"Nggak"
"Ka Akbar, lepasin ih. Aku mau istirahat, jangan nganggu" Dera terus berontak agar Akbar melepaskan cekalan pada tangannya
"Oh jadi kamu mau istirahat?" Dera menggangukkan kepalanya menjawab pertanyaan Akbar "Tapi aku nggak mau kamu istirahat dulu, gimana dong"
Dera lagi-lagi mendengus kesal. Bisa-bisanya Akbar tidak memperbolehkan Dera istirahat, padahal Akbar tahu bahwa Dera baru saja siuman. Dasar suami nggak punya hati, Pikir Dera
Bodo amat terserah apa kata suaminya aja, tapi yang jelas Dera ingin istirahat sekarang. Dera sudah mengantuk dan kepalanya masih terasa sedikit pusing
Dera langsung menarik tangannya paksa, dan berhasil. Pergelangan tangan Dera terlepas dari cekalan Akbar
"Sukurin lepas. Wlee" Ucap Dera sambil memeletkan lidahnya kearah Akbar yang hanya menatapnya datar
Dera menarik selimutnya sebatas dada dan mulai memejamkan matanya. Namun belum beberapa detik Dera memejamkan matanya, ia merasakan kasur yang ia tempati bergerak
Ia melihat kesamping kanannya dan menemukan sosok Akbar yang sedang tersenyum kearahnya
"Ngapain kamu tidur disini?" Tanya Dera sambil menatap Akbar sengit
"Mau masak. Udah tau mau tidur masih aja nanya" Akbar menoyor kepala Dera membuat sang empunya meringis karena kepalanya kembali pusing
"Ish sakit Ka" Protes Dera sambil membalas perlakuan Akbar dengan memukul dahinya
"Sakit apaan sih lebay banget?" Tanya Akbar dengan nada mengejek
Dera mengerucutkan bibirnya "Kepala aku pusing gara-gara kamu toyor kaya tadi, udah tau baru mendingan" Jawab Dera "Tau lah aku mau tidur" Lanjut Dera
Kemudian Dera membalikan tubuhnya menjadi membelakangi Akbar
Sedangkan Akbar, ia hanya bisa menghela nafas panjang. Gagal deh mau manja-manjaan sama istri. Akbar memeluk pinggang Dera sangat erat
Ia meletakkan kepalanya di tengkuk leher Dera kemudian ia menghirup aroma tubuh Dera yang membuat sang empunya merasa geli "Maaf"
"Untuk apa?" Tanya Dera bingung sekaligus heran kenapa Akbar meminta maaf padanya
"Karena udah nganggu waktu istirahat kamu. Sebenarnya aku nggak bermaksud menggangu waktu istirahat kamu, aku cuma seneng aja waktu tau kalo kamu udah siuman" Akbar makin mengeratkan pelukannya "Jadi aku manfaatin waktu ini, biar bisa berduaan sama kamu. Aku jamin besok kita nggak akan bisa kayak gini"
"Lah kok kamu ngomongnya gitu? Apa kamu mau ninggalin ak--" Akbar langsung membekap mulut Dera dengan tangannya "Ih engap aku nya, tangan kamu gede banget!!" Kesal Dera sambil memukul-mukul tangan Akbar secara bruntal
"Maaf. Maksud aku itu bukan ninggalin kamu. Kamu pikir aja deh pasti besok banyak banget yang jengukkin kamu, pasti nanti disini bakalan banyak orang terus rame lagi" Ucap Akbar yang kembali memeluk Dera erat
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY MARRIAGE [Selesai]
Ficção Adolescente[Follow Sebelum Di Baca!!] Menikah karena sebuah perjodohan itu termasuk hal yang sangat konyol bukan? Dua pasang manusia berbeda jenis. Terpaksa terikat dalam sebuah pernikahan yang direncanakan orang tuanya. Perdebatan-perdebatan kecil mereka lal...