Kening Akbar mengerut saat melihat keadaan rumah yang tampak sepi. Apa mungkin Dera sudah tidur? Ah mustahil jika Dera sudah tidur, mengingat sekarang saja baru pukul setengah tujuh malam
Apa Dera sedang sakit? Itu juga tidak mungkin, karena sejak Akbar pergi tadi Dera nampak sehat-sehat saja. Tapi mengapa keadaan rumah begitu sepi nampak sama sekali tidak berpenghuni
"Dera kemana sih?" Tanya Akbar entah kepada siapa
Menghembuskan nafas panjang, ia tidak mau terlalu memusingkan hal itu, mungkin saja Dera sedang berada dikamar bukan?
"Kayanya dikamar deh" Tanpa berfikir panjang lagi kemudian Akbar melangkahkan kakinya menuju kamar yang mereka berdua tempati
Dan benar saja dugaanya. Dera ada disana sedang membaca buku yang lumayan tebal. Ah Akbar sampai lupa jika Dera akan melaksanakan ujian kelulusan esok hari, mangkanya ia sibuk belajar
Akbar menghampiri Dera yang tengah fokus membaca buku itu sampai-sampai ia tak menyadari kehadiran Akbar
"Belajar apa?" Dera tersentak ketika mendengar pertanyaan yang Akbar lontarkan
"Eh maaf ganggu ya. Yaudah kamu lanjut aja belajarnya, aku mau bersih-bersih dulu" Ucap Akbar yang tidak ditanggapi oleh Dera yang masih sibuk dengan buku-bukunya
Akbar tersenyum kecil karena tidak mendapat respon dari istrinya. Mungkin Dera sedang fokus belajar makanya tidak mau diganggu sama sekali, Pikir Akbar
Lalu Akbar berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sudah sangat lengket
Dera yang melihat itu pun hanya mengehela nafasnya saja. Sebenarnya ia sudah mengetahui jika Akbar memasuki kamar namum ia mencoba bersikap acuh dan tidak peduli akan kedatangan Akbar
Sebenarnya Dera tidak ingin mengacuhkan Akbar, namun jika mengingat foto yang Bayu kirimkan rasanya Dera ingin--Ah susah untuk dijelaskan
Sepuluh menit kemudian Akbar telah rapih dengan celana selutut dan kaos hitam
"Kamu udah makan?" Tanya Akbar namun tidak dijawab sama sekali oleh Dera
"Der"
"..."
"Dera"
"Hm..."
"Ya Allah Dera liat aku dulu" Ucap Akbar geram karena sedari tadi Dera tak merespon semua perkataannya
"Apaan sih! Berisik banget. Ga liat apa kalo aku lagi belajar! Ganggu aja tau ga!" Sentak Dera yang membuat Akbar terdiam
Akbar tersenyum maklum melihat Dera yang tampak emosi "Yaudah kamu lanjutin aja belajarnya biar makanannya aku bawa kesini" Kata Akbar lembut sambil mengelus puncuk kepala Dera
Dera yang mendapat perlakuan seperti itu pun hanya bisa mematung ditempatnya. Kenapa Akbar bersikap lembut seperti itu padahal Dera sudah mengacuhkannya, apa ini adalah sebagian rencana Akbar agar tidak ketahuan kalau dia selingkuh? Itulah yang ada dipikiran Dera
Baru saja ingin melarang Akbar agar tak jadi mengambilkannya makanan, namun sebelum ia mengucapkan itu Akbar tidak lagi kelihatan mungkin sudah dibawah
"Biarin lah terserah dia aja" Dera mengangkat bahunya acuh kemudian ia melanjutkan membaca buku yang membuat kepalanya sedikit pusing
"Kenapa harus ada UN sih, pusing ini kepala" Gerutu Dera seraya mengacak-acak rambutnya
"Buat nentuin kamu lulus apa ngga dan biar kamu dapet ijazah" Dera menoleh kebelakang ia mendapati Akbar yang sedang membawa nampan berisi makanan sambil tersenyum kecil kearahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY MARRIAGE [Selesai]
Fiksi Remaja[Follow Sebelum Di Baca!!] Menikah karena sebuah perjodohan itu termasuk hal yang sangat konyol bukan? Dua pasang manusia berbeda jenis. Terpaksa terikat dalam sebuah pernikahan yang direncanakan orang tuanya. Perdebatan-perdebatan kecil mereka lal...