15. Manis

5K 303 25
                                    

Kasih vote dan komennya yaa. Biar tambah semangat akunya. Oke. Makasih

Happy Reading


Tidak seperti biasanya Akbar pulang lebih cepat dari jam pulang kantor. Bahkan jam masih menunjukkan pukul setengah tiga sore, dan biasanya ia pulang pukul empat sore

Dera sangat kaget melihat Akbar pulang lebih awal. Pasalnya ia belum masak. Takut-takut Akbar lapar, dan ingin makan

Dera berjalan mendekati Akbar yang sedang menonton televisi di ruang keluarga

"Tumben kamu pulang cepat?" Tanya Dera saat sudah mendudukkan bokongnya disamping kiri Akbar

Akbar menoleh kearah kirinya. Ia tersenyum hangat kearah Dera. Tangannya bergerak untuk mengelus kepala Dera

"Iya. Kebetulan juga kerjaan aku ga banyak. Jadinya aku putusin buat pulang deh" Jawab Akbar, tangannya masih setia mengelus kepala Dera, sesekali ia menciumi puncuk kepala Dera

Hal itu membuat jantung Dera berdetak tidak karuan. Jarang sekali Akbar melakukan itu. Padahal yang Akbar lakukan hanya hal bisa, tapi mengapa membuat ritme jantung Dera berdetak dengan cepat

Dera tersentak dari kebekuannya saat Akbar berpindah posisi menjadi tiduran dengan paha Dera sebagai bantalannya

Dan hal itu membuat ritme jantung Dera bertambah dengan cepat

"Bangun ih! Kepala kamu berat" Titah Dera seraya mengangkat kepala Akbar agar bangun dari pahanya. Tapi nihil yang ia lakukan sia-sia Akbar malah melingkarkan tangannya diperut Dera

"Biarin kaya gini dulu. Aku cape soalnya" Dera hanya menghela nafasnya kasar. Seraya mencoba untuk menormalkan detak jantungnya

Kemudian mereka diselimuti dengan keheningan. Dan Dera masih diam dengan keterbekuannya, ia binggung ingin melakukan apa

Akbar mengangkat salah satu tangan Dera dan menaruhnya tepat diatas kepalannya. Dera meyengrit binggung, apa maksudnya ini?

Akbar berdecak melihat kelakuan istirnya itu. Memang pada dasarnya Dera ini termasuk orang yang tidak peka

"Ish! Ga peka banget sih! Kepala aku di elusin ke atau rambutnya dimainin ke. Kaya yang di novel kamu itu!" Protes Akbar saat melihat istirnya itu diam saja

"Ga sopan baca-baca punya orang!" Ucap Dera tanpa mengikuti apa yang Akbar minta

"Iya lah aku baca. Penasaran aja apa yang kamu baca sampai dipanggilin sama aku ga nyaut" Ucap Akbar kesal

Iya lah kesal. Karena Akbar pernah didiamkan gara-gara novel itu. Bahkan ia berkali-kali memanggil Dera tapi tidak ada yang menyahut sedangkan Dera ia malah sedang asik membaca novel sambil mendengarkan lagu. Menyebalkan bukan?

Dera terkekeh "ya maaf kan ga kedengaran suara kamu kecil sih. Lagian udah lama ini kan? Ga usah dibahas lagi lah!" Elak Dera yang mulai memainkan rambut Akbar

Akbar makin mempererat pelukannya, ia menenggelamkan kepalanya pada perut Dera. "Kamu udah masak?" Tanya Akbar

Dera menunduk agar bisa menatap wajah Akbar. Dera menggeleng pelan, karena ia memang belum masak apapun. Karena Dera pikir Akbar akan pulang seperti biasanya

CRAZY MARRIAGE [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang