EXTRA PART

427 35 3
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Pukul 23.11

Owek...owek...owek...

Tangisan bayi semakin menjadi ketika gemuruh petir bersahut-sahutan. Angin memontang-pantingkan beberapa benda yang diterpa. Sontak, Sagara dan Vanya yang mendengarnya pun terbangun dari tidur mereka. Keduanya berjalan mendekati box putra mereka. Vanya mengambil putranya untuk diberinya ASI.

" Mas?" Panggil Vanya.

" Iya sayang?" Sahut Sagara.

" Badan Azzar anget." Ujar Vanya. Sagara mendekat dan menempelkan telapak tangannya pada kening Azzar yang masih menangis.

" Astagfirullah! Ini Azzar panas! Kita ke rumah sakit sekarang!" Ucap Sagara panik.

" Tapi diluar hujan, Mas." Sahut Vanya. Sagara berfikir sejenak.

" Kita pakai mobil. Kamu siap-siap sama Azzar, biar aku yang siapin perlengkapan buat Azzar, okay?" Ucap Sagara.

" Okay, Mas." Sahut Vanya.

•√•

Dengan kecepatan yang tergolong tinggi, Sagara mengendarai mobilnya membelah kota pelajar dan hujan badai malam itu. Jarak rumah sakit dengan rumahnya tak terlalu begitu jauh. Jalanan sepi karena sudah hampir tengah malam.

Hujan terus mengguyur kota pelajar ditemani oleh gemuruh petir dan kencangnya angin. Namun itu semua bukan halangan untuk Sagara agar cepat sampai di rumah sakit.

" Hati-hati aja, Mas! Keselamatan dalam berkendara lebih penting!" Ucap Vanya.

" Sama pentingnya dengan Azzar anak kita, Vanya!" Balas Sagara.

" Tap..."

Belum sempat Vanya melanjutkan ucapannya, bunyi telakson dari kendaraan lain tampak berbunyi keras dan nyaring.

Pim pim??!!!!!

Kendaraan itu melintas tepat dihadapan mobil yang dikendarai Sagara.

" Awas, Mas?!!!" Pekik Vanya histeris. Sagara membanting setir hingga akhirnya mobilnya oleng sebelum akhirnya menabrak perbatasan jalan.

" Loncat, Van!" Perintah Sagara sebelum mobilnya menabrak perbatasan. Vanya sedikit bimbang, namun akhirnya ia loncat sambil menggendong erat putranya.

Bruk!

" Awhh.." Ringisnya.

Owekk...owekk....

Air hujan mulai membasahi rubuhnya yang menggendong erat sang putra.

Brak!
Djuar!

Mobil yang dikendarai Sagara menabrak perbatasan dan meledak. Mobilnya terbakar beserta Sagara yang masih ada didalamnya. Vanya menatap tak percaya apa yang telah terjadi dihadapannya. Kejadiannya begitu cepat.

" Ma..Mas Sagara?! Mas Sagara?!!" Teriak Vanya histeris.

" Mas Sagara?!" Teriak Vanya kaget refleks beranjak dari posisi tidurnya. Matanya terbuka lebar dan mengeluarkan air mata. Tubuhnya bergemetaran. Keringat dingin membasahi pelipisnya.

" Astagfirullah...astagfirullah.." Ucap Vanya melafalkan istigfar. Sagara ikut bangkut setelah mendengar Vanya berteriak.

" Kenapa, Van?" Tanya Sagara panik. Mata Vanya melirik putranya yang tertidur tenang di box nya dan beralih menatap Sagara yang menatapnya panik. Ternyata mimpi buruk. Sigap ia memeluk Sagara erat. Sagara membelai lembut rambut Vanya.

Badboy My Husband (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang