1#Nikah?!

1K 66 5
                                    

بسم الله الر حمن الر حیم

Mencoba menerima mu untuk hadir didalam hidupku.

~•Badboy My Husband•~

' Saya nikah kan dan kawinkan Engkau, Ananda Sagara Abhuyudhaya Bramantya bin Satya Bramantya, dengan putri saya, Ananda Vanya Anggraini Pradita Agasthya binti Januar Agasthya, dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar lima belas juta, dibayar tunai!'

' Saya terima nikah dan kawinnya, putri Anda, Vanya Pradita Anggraini Agasthya binti Januar Agasthya, untuk Saya, Sagara Abhuyudhaya Bramantya bin Satya Bramantya, dengan mas kawin tersebut, dibayar tunai!'

' Bagaimana para saksi, sah?!'

' Sahh?!!'

Tes!

Sebuah butiran bening berhasil lolos dari kelopak mata seorang gadis yang berprofesi dokter muda. Gadis itu memakai kebayak putih yang sangat panjang. Dan dengan rambut yang tertutupi hijab. Dengan hiasan kepala dengan mahkota dan bunga melati dan juga kembang kanthil yang menjadi ciri khas pengantin.

Inilah yang diinginkan oleh kedua orang tuanya. Mereka menginginkan putri sulungnya menikah dengan pilihan orang tuanya.

" Hapus tu air mata! Mau lu nanti Bunda sedih gara-gara liat air mata lo turun?" tanya seseorang dari belakang sang gadis. Dengan cepat, sang gadis menyeka air matanya yang turun.

" Nggak. Gue nggak nangis." jawab sang gadis dengan suara seraknya. Orang itu mendekat dan berlutut didepan sang gadis.

" Gue tau, Kak, lo terpaksa nerima ini semua. Ayah sama Bunda punya alasan tersendiri dibalik perjodohan lo dengan sohib gue itu." ucap orang itu.

" Ya. Gue tau. It's okay. Lagian, kalo gue nolak, juga nggak akan bisa, kan?" tanya sang gadis itu tersenyum.

" Semoga lo bahagia, Kak." ucap orang itu sambil memeluk sang gadis. Gadis itu membalas pelukan sang adik.

" Aamin. Makasih do'anya." ucap sang gadis.

" Anya? Ayo! Suamimu udah menunggu dibawah." ucap seseorang yang ia yakini itu adalah suara sang bunda. Ia mengangguk dan berjalan keluar dituntun oleh sang adik dan sang bunda.

🍡🍡🍡

" Huft. Kapan selesainya sih?" gerutu Vanya karena tamu undangan belum juga habis. Sagara yang mendengar pun menoleh.

" Pegel?" tanya Sagara datar. Vanya hanya mengangguk.

" Yaudah, kita keatas dulu aja." ucap Sagara.

" Emang boleh? Kan tamu acaranya belum selesai." tanya Vanya.

" Udah nggak papa. Kalian keatas dulu aja gih! Vanya udah capek kayak gitu." timpal Dita-Ibunda Vanya-.

" Nggak papa, Bun?" tanya Vanya. Dita mengangguk.

" Yaudah. Kita keatas dulu ya, Bun? Maaf acaranya kita tinggal." ucap Vanya tak enak hati.

" Udah nggak papa." ucap Dita sambil tersenyum. Keduanya pun melangkah menuju kamar Vanya. Keduanya sampai di anak tangga pertama. Vanya menatap tangga sayu. Sagara yang peka apa yang ada dipikiran Vanya pun menggedong Vanya secara tiba-tiba. Karena mendapatkan perlakuan tiba-tiba dari Sagara, Vanya pun memberontak. Hingga keduanya memandang mereka dengan tatapan iri juga kagum.

" Diem! Nanti jatuh!" ucap Sagara. Vanya pun tak melancarkan aksinya lagi. Ia memilih mengalungkan tangannya dileher Sagara yang sensitif itu.

" Bukain pintunya!" ucap Sagara dengan nafas yang tersenggal-senggal, saat sampai didepan pintu kamar Vanya. Vanya pun membuka pintu kamarnya. Sagara pun melangkah masuk dan menurunkan tubuh Vanya dari gendongannya.

Badboy My Husband (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang