بسم الله الر حمن الر حیم
Sikap mu menghangat. Apakah hatimu juga menghangat?
~•Badboy My Husband•~
Seorang dokter cantik tengah lelah dan jengah menunggu jemputan dari sang suami.
" Ck. Ini mana sih si Sagara?! Kesel gue lama-lama!" sebuah gerutuan terucap dari bibir mungilnya.
" Loh? Van? Belum dijemput?" tanya seseorang dari belakang. Merasa dipanggil, ia pun menoleh.
" Belum, Lim." jawabnya.
" Mau nebeng?" tanya Haslim. Sebelum Vanya menjawab, suara beriton menyapa indra pendengaran Vanya.
" Sorry lama." ucap seseorang dari belakang. Vanya berbalik badan lalu mendengus.
" Kamu bikin kaki aku mo copot tau nggak?!" dengus Vanya.
" Copot tinggal copot aja kan?" tanya orang yang tak lain suaminya itu bodo amatan.
" Udah, ayok! Keburu hujan!" ucap Sagara tak sabaran.
" Kenapa kamu yang nggak sabaran sih?!" kesal Vanya.
" Gue bilang ayo ya ayo, dokter Vanya Anggraini Pradita Agasthya!" ucap Sagara penuh penekanan membuat Vanya tertunduk.
" Iya iya. Maaf. Duluan ya, Lim." ucap Vanya lalu menaiki motor besar Sagara. Sagara mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
🍡🍡🍡
" Sagara, makanannya udah jadi?!! Ayo makan!" teriak Vanya memanggil Sagara. Ia dan Sagara sudah pindah kerumah Sagara. Sagara memang sudah memiliki rumah sendiri. Yaitu hadiah ulang tahunnya yang ke delapan belas tahunnya dari Mami Papinya.
Tak lama, seorang laki-laki dewasa keluar dari sebuah ruangan dengan rambut yang masih basah. Ia berjalan mendekat kearah Vanya dengan tangan yang mengusap-usap rambut nya yang masih basah dengan sebuah handuk kecil.
" Baru selesai mandi?" tanya Vanya sambil menata makanan dimeja makan. Sagara menjawabnya dengan deheman.
" Berhenti disitu!" ucap Vanya pada Sagara yang berjalan semakin mendekat. Sontak, Sagara pun menghentikan langkahnya sambil mengangkat sebelah alisnya, bingung. Vanya mendekat. Ia mengambil alih handuk yang digunakan Sagara untuk mengeringkan rambutnya.
" Nunduk!" perintah Vanya. Sagara pun menunduk. Vanya agak berjinjit untuk membantu mengeringkan rambut Sagara yang masih basah.
" Lain kali, ngeringinnya dikamar mandi! Jangan keluar-keluar dulu sebelum kering. Jadi berceceran kan airnya." ucap Vanya lembut.
" Udah kebiasaan gue." ucap Sagara datar, masih dengan posisi nunduk.
" Kebiasaan buruk jangan dipiara! Ntar nurun ke anak-anak." tutur Vanya. Sagara hanya diam. Enggan untuk menjawab.
" Nah! Udah. Yuk makan!" ajak Vanya. Sagara pun langsung duduk tanpa menjawab ajakan Vanya. Vanya hanya bisa menghela nafas panjang. Ia pun ikut duduk di kursi meja makan.
Ia mengambilkan Sagara nasi beserta lauknya ke piring Sagara tentu dengan arahan Sagara. Setelah itu, ia mengambil nasi beserta lauk untuknya sesuai selera nya.
Sagara menyuapkan sesendok nasi dan lauknya kedalam mulutnya. Ia mulai mengunyahnya.
" Enak nggak, Gar?" tanya Vanya cemas. Ia takut, Sagara tak menyukai makanan buatannya.
" Lumayan." jawab Sagara setelah menunggu beberapa saat. Vanya menghela nafas lega. Seenggaknya, Sagara melahap makanan buatannya.
' Padahal enak banget. Xixi.' tawa Sagara dalam hati. Mereka pun melanjutkan makan malam mereka dalam keheningan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy My Husband (TELAH TERBIT)
Novela JuvenilTelah diterbitkan oleh Guepedia! Vanya Anggraini Pradita Agasthya. Seorang dokter muda yang cantik nan muslimah, harus menjalani pernikahan akibat perjodohan orang tuanya. Ia menikah dengan seorang siswa SMA kelas dua belas yaitu adalah teman bahkan...