13#Ngidam

556 48 1
                                    

بسم الله الر حمن الر حیم

Kalo buat baby kita sih nggak

~•Badboy My Husband•~

Tandai typo!

Happy reading💚

" Sagara..." Rengek Vanya pada Sagara yang sendari tadi mengacuhkannya.

" Sagara...jangan marah dong.." Bujuk Vanya namun tak digubris oleh Sagara.

" Nak...ko Ayahmu marah ya sama Bunda? Padahal Bunda cuma tegur sapa sama senior Bunda. Cara biar Ayahmu maafin Bunda gimana, Nak?" Tanya Vanya sambil mengelus perutnya yang masih rata.

" Owh...dicium ya? Tapi kan ini tempat umum." Lanjutnya.

" Oke, deh." Ujar Vanya. Vanya menoleh kearah Sagara yang masih setia mendiamkannya. Ia mendekatkan wajahnya ke pipi Sagara dan....

Cup!

Vanya mengecup pipi Sagara. Sagara tak tahan untuk mengulum senyuman diwajahnya.

" Nah. Gitu dong senyum. Kan tambah ganteng." Puji Vanya.

" Kamu nih ya...paling nggak bisa bikin aku marah." Gemas Sagara sambil mencolek hidung Vanya. Vanya terkekeh.

" Iya dong. Vanya gitu loh." Ucap Vanya dengan percaya diri. Sagara terkekeh.

" Istrinya siapa sih?? Ko gemesin gini?" Tanya Sagara masih dengan kekehannya.

" Istrinya Mas Sagara Abhuyudhaya Bramantya dong." Jawab Vanya lalu terkekeh. Lagi-lagi, Sagara terkekeh melihat tingkah Vanya. Ia pun mengacak puncak kepala Vanya yang tertutupi oleh hijab.

" Isshh...pantes gemesin." Kekeh Sagara.

" Iya gemesin. Tapi juga jangan diacak-acak juga kalik jilbabnya. Jadi berantakan kan!" Protes Vanya cemberut. Sagara terkekeh.

" Gapapa yang berantakan. Masih cantik juga ko." Goda Sagara. Vanya tak kuasa menahan senyumannya.

" Aduh! Senyumnya jangan manis-manis. Nanti aku diabetes..." Ucap Sagara dramatisir. Vanya tertawa renyah.

" Emang senyumanku bikin diabetes ya?" Tanya Vanya diakhir tawanya.

" Iya. Karena senyummu tu lebih manis dari gula." Ujar Sagara tersenyum.

" Kamu mah bisa aja." Sahut Vanya tersenyum.

" Pulang yuk!" Ajak Sagara.

" Tapi kan aku masih mau kumpul sama sahab..."

" Sahabat atau dokter itu?" Potong Sagara cepat. Vanya menghela nafas berat.

Oke. Sekarang Sagara baru sensi. Mending turuti aja deh, Batin Vanya berucap.

" Yaudah. Iya. Kita pulang. Ayok! Ambil tas dulu!" Ajak Vanya. Sagara tersenyum penuh kemenangan. Ia pun mengangguk dan mengikuti langkah Vanya menuju dalam caffe.

" Dari mana aja, Van? Lama bener?!" Tanya Nadia kesal saat Vanya dan Sagara sampai dimeja Vanya dkk.

" Emm..dari taman. Sorry ya, Yas, Cill, Nad, Fas, Dok, aku duluan." Ujar Vanya sambil mengambil tasnya.

" Loh? Ko cepet banget, Van?!" Tanya Fasya bingung. Vanya menjawabnya dengan lirikan yang membuat Fasya langsung mengerti.

" Owh. Yaudah. Hati-hati ya.." Pesan Fasya. Vanya tersenyum dang mengangguk.

Badboy My Husband (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang