بسم الله الر حمن الر حیم
Sagara??? Jangan marah dong...
~•Badboy My Husband•~
Matahari tampak malu-malu untuk memunculkann diri dari ufuk timur. Kicauan burung seolah pengiring untuk munculnya matahari untuk percaya diri berjalan ke arah yang lebih tinggi.
Vanya sedang berkutat di dapur rumahnya. Ia memasak untuk dirinya dan suaminya tercinta.
" Morning baby." Sapa seseorang dari arah belakang yang ia yakini itu adalah suaminya, Sagara.
" Morning." Balasnya.
" Masak apa?" Tanya Sagara sambil mendepat tubuh Vanya dari belakang.
" Maunya kamu dimasakin apa?" Tanya Vanya lembut.
" Maunya kamu." Bisik Sagara ditelinga Vanya berhasil membuat bulu kuduk Vanya berdiri. Ia meletakkan dagunya dicelah leher Vanya, dan mendusel-dusel leher Vanya.
" Gar! Geli ihh." Protes Vanya. Bukannya mendengarkan protesan Vanya, ia malah semakin menjadi-jadi.
" Van?" Panggilnya lirih. Vanya menghela nafas. Ia mengecilkan api kompornya dan berbalik.
" Mandi dulu sana! Nanti telat." Ucap Vanya lembut.
" Ga mau." Jawab Sagara sambil mempererat pelukannya.
" Ga boleh gitu lah. Mau nanti anaknya kayak bapaknya gini?" Tanya Vanya. Sagara menggeleng.
" Yaudah. Mandi sana! Siap-siap, sarapan, terus berangkat." Ujar Vanya lembut.
" Morning kiss dulu." Ucap Sagara manja. Vanya terkekeh. Vanya pun mengecup singkat bibir merah Sagara. Namun, Sagara menahan tengkuk Vanya sebelum Vanya melepas kecupannya. Mata Vanya membelalak.
" Mphfff..." Ia pun memberontak. Ia memukul-mukul dada bidang Sagara. Ia hampir kehabisan nafas. Dengan keputusan finalnya, ia menginjak kaki Sagara hingga Sagara melepas ciumannya.
" Aduh! Ko di injak sih, Van?! Sakit tau!" Ucap Sagara mengadu.
" Ya..ya maaf. Salah siapa juga? Nanti masakanku gosong!" Ucap Vanya cemberut. Rasa sakit pada kaki Sagara langsung hilang ketika melihat wajah cemberut Vanya. Seketika ia terkekeh.
" Hehe. Salahin bibir kamu dong! Salah siapa punya bibir menggoda gitu!" Balas Sagara.
" Ah udah lah. Sana mandi! Nanti telat!" Titah Vanya. Sagara pun mengangguk dan melangkah meninggalkan Vanya yang kembali berkutat dengan alat dapurnya.
🍡🍡🍡
" Hati-hati dijalan! Jangan ngebut!" Pesan Vanya pada Sagara. Sagara tersenyum dan mengangguk. Ia menyodorkan tangannya. Vanya pun menerima sodoran tangan Sagara dan mencium punggung tangan Sagara. Tak lupa, Sagara mengecup puncak kepala Vanya terlebih dahulu sebelum pergi.
" Dadah? Hati-hati!" Titah Vanya lagi sebelum Sagara melakukan motornya menjauh. Vanya pun melangkah masuk kerumah sakit dengan senyuman yang tak luntur dari wajahnya yang cantik itu. Namun, tiba-tiba senyumannya luntur ketika melihat orang yang beberapa waktu lalu membuatnya kecewa dan tak menyangka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy My Husband (TELAH TERBIT)
Teen FictionTelah diterbitkan oleh Guepedia! Vanya Anggraini Pradita Agasthya. Seorang dokter muda yang cantik nan muslimah, harus menjalani pernikahan akibat perjodohan orang tuanya. Ia menikah dengan seorang siswa SMA kelas dua belas yaitu adalah teman bahkan...