14#Kesempatan Dan Penjelasan?

488 31 4
                                    

بسم الله الر حمن الر حیم

Memberimu kesempatan sama saja memperbaiki gelas yang sudah retak. Bisa terbaiki, namun akan hancur kembali.

~•Badboy My Husband•~

Keesokan harinya...

Vanya menginjakkan kakinya dihalaman rumah sakit yang luas. Bibirnya menyungging senyuman manis. Kakinya melangkah secara teratur memasuki rumah sakit itu.

" Pagi, Dok?" Sapa seorang suster kepadanya.

" Pagi juga, Sus." Sahut Vanya tersenyum. Banyak orang yang menyapanya disepanjang perjalanan menuju ruang staf nya. Ia membalasnya dengan senyuman manisnya. Matanya menangkap sosok Sriwi yang sedang bersenda gurau dengan seorang pria yang ntah itu siapa. Ia pun berjalan menghampirinya.

" Hai, Sriw?" Sapa Vanya setelah sampai ditempat Sriwi. Sriwi dan pria itu menoleh kearah Vanya.

" Oh. Hai, Van? Baru sampe?" Sahut Sriwi.

" Iya, nih." Jawab Vanya.

" Owh iya, Van. Kenalin, ini Bang Adit. Kakak gue." Ucap Sriwi memperkenalkan pria yang bersenda gurau bersamannya tadi. Vanya menoleh. Ia terdiam setelah melihat siapa orang dihadapannya saat ini.

" Adit?"

" Vanya?" Ucap Vanya dan Adit -Kakak Sriwi- bersamaan.

Kenapa harus sekarang Ya Allah? Tanya Vanya dalam hati.

" Loh? Kalian saling kenal?" Tanya Sriwi bingung.

" Iya, Dek. Dia orang yang selama ini Abang ceritain." Jawab Adit.

" Owh. Jadi elo, Van, orang yang disukai Abang gue?" Tanya Sriwi tak percaya. Vanya tak menjawab.

" Gue duluan." Ucapnya lalu meninggalkan Sriwi dan Adit. Namun, belum sempat Vanya melangkah, tangannya dicekal oleh Adit.

" Mau kemana, Van? Aku mau ngobrol sama kamu. Aku kangen." Ucap Adit. Vanya menghempaskan tangan Adit dari tangannya.

" Sorry. Gue sibuk." Ucapnya ketus.

" Van? Tolong kasih aku kesempatan sekali lagi. Aku mohon." Mohon Adit.

" Sorry, Dit. Gue nggak bisa." Jawab Vanya.

" Kenapa nggak bisa, Van?! Aku masih cinta sama kamu! Kamu juga pasti masih cinta kan sama aku?!" Ucap Adit meninggikan suara. Untung saja lorong itu adalah lorong yang sepi. Senggitak tak ada yang terganggu oleh suara Adit.

" Cinta? Lo bilang cinta? Adakah cinta yang dibelakangnya selingkuh?! Hah?!" Ucap Vanya naik pitam.

" Sorry. Memberimu kesempatan kedua sama saja saya memperbaiki gelas yang sudah retak. Bisa terbaiki, namun akan retak kembali." Ucap Vanya lalu berjalan meninggalkan Adit dan Sriwi. Namun, masih sama. Adit mencekal tangan Vanya sebelum Vanya meninggalkannya. Namun cekakan itu lebih kencang dari sebelumnya.

" Lepas, Dit!" Ucap Vanya menahan kesakitan.

" Aku ga bakalan lepasin sebelum kamu kasih aku kesempatan kedua!" Tegas Adit.

" Sampe aku mati pun, aku ga bakalan kasih kami kesempatan kedua. Lepas?!!" Bentak Vanya.

Sriwi hanya melihat pertengkaran antara Vanya dan Adit. Ia bingung harus bagaimana.

" Kamu masih cinta kan sama aku? Iya kan?" Tanya Adit.

" Nggak! Aku udah nggak cinta sama kamu! Cintaku udah buat orang lain. Lepas!!" Bantah Vanya.

Badboy My Husband (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang