-TCA 1•

268 13 0
                                    

Selamat datang dicerita kedua aku, yang dimana ini adalah spin dari cerita shakti.

Happy reading guys!

Happy reading guys!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Novita Lusiana

°°°

"LUSII!!" Teriak seorang perempuan yang ya bisa dianggap sebagai majikan atau atasan.

"please Nat, nama gue Novita. Jangan suka rubah nama. Kenapa panggil gue?" tanya Lusi dengan suara letih.

"Gimana gue dong! Ini kan hidup gue, kenapa lo yang ngatur?!"

"Iya maaf, kenapa?" tanya Lusi dengan lembut agar tidak membuat majikannya marah.

"Shakti udah pulang ke Indonesia," ujar Natasha membuat Lusi sedikit bingung, Shakti yang mana? pikirnya.

"Shakti siapa?" tanya Lusi.

Natasha berdecak kesal lalu bangkit dari duduknya, "Shakti Bramanty lah bego! emang Shakti yang lo kenal ada berapa?" tanya Natasha sinis.

sejujurnya, Lusi atau Novita Lusiana ini sangat ingin mencabik wajah Natasha. karena Natasha yang membuat kehidupan Lusi tidak semulus dan sebebas dulu.

Jika bukan karena hutang, dirinya tak akan menjadi pembantu di rumah ini. Lusi harus bekerja ekstra berkali lipat hanya untuk membayar hutang yang entah mengapa tak lunas-lunas dari dulu.

Sudah hampir menginjak 4 tahun Lusi hidup di rumah Natasha hanya untuk menjadi pembantu dan tidak dibayar. Dirinya juga sedikit mencicil hutang yang ayahnya pinjam dari Arwan ayah dari Natasha.

"Ya udah, lo mau gue gimana?" tanya Lusi mengalah dan harus mengikuti semua permainan Natasha.

"Gue mau, lo singkirkan Shera dari Shakti. Gue tau kalo lo kenal sama Shera,"

Lusi menghela nafasnya lelah, "gimana caranya?" tanya Lusi yang benar-benar tidak tau.

"Ya gimana kek, lo deketin Shakti dan hasut dia buat ga deket sama Shera. Atau lo pacari juga gapapa, asal ga pake hati," jawab Natasha ketus, Lusi langsung saja meninggalkan Natasha dan bersiap untuk pergi bekerja.

°°°

"Cape banget," lirih Lusi di dalam bilik toilet tempat kerjanya.

Ia ingin menangis, iya menangis untuk meratapi kehidupannya yang mengapa seperti ini. Di pekerjakan seperti penguntit orang lain.

tok tok tok

Terdengar ada yang mengetuk pintu toiletnya, dengan cepat Lusi merapikan pakaiannya dan merapikan wajahnya agar tidak terlihat kusut.

"Ohh, jadi lo yang dari tadi di dalem," ujar perempuan yang mengetuk pintu toilet yang sedang ditempati Lusi.

"Ohh, jadi lo yang ngetuk pintu toilet kaya babon?" tanya Lusi balik menyinisi perempuan itu.

The Cool AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang