happy reading!!
°°°
"Ya udah, kalo gitu lo jadi baby siter anak gue selama seminggu gimana?" tawar Alga membuat Lusi tak percaya.
Alga punya anak?
"Sekarang, lo bebas mau beli apa aja yang lo mau. Tapi lo jadi baby siter anak gue ya," Alga menarik tangan Lusi untuk membawanya ke toko yang lainnya.
Hampir dua jam mereka keliling mall, akhirnya Lusi menyudahi belanjanya. Ia membawa setidaknya 3 paper bag berisi baju dan sepatu.
"Kok udah sih? Ngga mau lagi?" tanya Alga saat Lusi meminta menyudahi belanjanya.
"Gue cuma butuh ini doang," jawab Lusi sambil mengangkat paper bag nya.
Alga hanya mengangguk patuh, lalu membawa Lusi menuju rumahnya dan bertemu dengan buah hati Alga.
"Jadi lo udah nikah?" tanya Lusi penasaran, mengapa jika Alga memiliki istri tetapi mendekatinya?
"Udah," jawab Ulga terfokus pada jalanan.
rumah Alga cukup jauh dari mall, membutuhkan waktu 40 menit hingga akhirnya sampai.
"Masuk," Lusi memasuki rumah Alga yang lebih megah dan mewah dari rumah Natasha.
rumah Alga begitu elegan, namun sayang. Disini sangat sepi, seperti tidak ada kehidupan.
"Istri lo mana?" tanya Lusi karena tidak melihat istri dari Alga.
"Udah ngga ada," jawab Alga pelan membuat Lusi merasa bersalah karena bertanya soal istrinya yang sudah tiada.
"Maaf, gue ga tau," cicit Lusi.
"Gapapa, dia meninggal pas ngelahirin," terang Alga yang memberitahu mengapa istrinya meninggal.
"Yu liat anak gue," Lusi hanya mengikuti Alga dari belakang.
Hingga mereka sampai di lantai dua dan berdiri di hadapan pintu bertuliskan 'Regan Ananta.'
Saat dibuka, disana seperti ruangan bayi yang baru selesai di dekorasi.
Lusi langsung masuk dan melihat seorang bayi laki-laki tertidur pulas di tempat tidurnya.
"Umurnya berapa?" tanya Lusi penasaran karena Regan atau anaknya Alga ini masih sangat kecil.
"Tiga minggu," jawab Alga.
pantes.
Lusi memperhatikan Regan, ia sangat tampan. Sepertinya istri Alga sangat cantik, karena wajah Regan tidak sama sekali mirip degan Alga.
Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore, Lusi memutuskan untuk segera pulang. namun Alga memaksa Lusi untuk mengantarnya pulang dan akhirnya Lusi mengiyakan.
Lusi turun agak sedikit jauh dari apartemen Aksa, karena ia tidak mau jika nantinya mobil Alga menghalangi mobil penghuni apartemen.
"Makasih belanjaannya dan juga hand phone nya walaupun gue ga ngerti cara pakainya," ujar Lusi berterimakasih pada Alga yang sudah memberikan banyak barang.
Alga mengangguk, "iya santai aja, kalo butuh sesuatu langsung call gue aja," Lusi mengangguk paham.
Alga mendekatkan wajahnya pada wajah Lusi, ia berniat untuk cipika-cipiki pada Lusi karena mau menolongnya dan putranya.
"Hai Lus," sapa Shakti dengan senyum meremehkan.
"Hai Ti, ngapain disini?" Tanya Lusi terkejut dengan kehadiran Shakti dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cool Assistant
Teen FictionFollow dulu hayu • Spin off dari cerita Shakti • Semua ini dimulai saat orang tua Lusi gagal membangun usaha. Karna kegagalan tersebut, Lusi yang terbiasa dengan kemewahan pun terpaksa menjadi kacung dari anak si peminjam uang. Lusi dipaksa untuk me...