-TCA 13•

46 8 0
                                    

happy reading!!

°°°

Hari-hari yang Lusi jalani kini kembali pada awal. Membosankan seperti hidup kalian semua. cape, Natasha sudah mulai mengatur-ngatur hidup Lusi lagi.

'Kenapa? Kenapa cuma 3 bulan gue bisa bebas? Kenapa?!!' jerit Lusi dalam hati mengingat saat dirinya hidup bebas dirumah Alga.

"LUSI!!!"

"Cobaan macam apa lagi ini?" lirih Lusi lalu berjalan lunglai menuju sumber suara.

Kalian pasti tahu siapa yang memanggil Lusi. ya, Natasha, katanya sih dia hidup sengsara karna Lusi tinggalin. Tapi, masih bisa sendiri karena Shakti sedang ditinggal oleh Shera.

"Shakti nelpon gue," ujar Natasha memberikan hand phone nya yang masih berdering dengan nama Shakti yang tertera disana.

Lusi mengambil hand phone milik Natasha dan berjalan keluar rumah untuk mengangkat panggilan dari Shakti.

"Halo?"

"Bisa ketemu sebentar?"

"Bisa, dimana?"

"Nanti gue sharelock,"

"Oke,"

Shakti mematikan sambungan teleponnya, dan tak lama Lusi melihat Shakti mengirimi lokasinya saat ini.

Tanpa pikir panjang Lusi langsung saja meneruskan lokasi tersebut ke nomor miliknya.

Setelah memberikan hand phone itu pada pemiliknya. l
Lusi langsung bersiap dan seperti biasa, Lusi akan berdandan nyentrik jika akan bertemu dengan Shakti.

Lusi membawa hand phone, dompet, cermin, pembersih make up, kapas dan tentunya Lusi membawa topi kesayangannya.

Dengan cepat Lusi langsung keluar dan mencari taksi yang melewat sekitar sana, Lusi baru menyadari jika lokasi yang Shakti berikan adalah ujung jalan. Tempat yang sangat sepi dan juga berbahaya jika dimalam hari.

Setelah sampai Lusi langsung saja berjalan. Disana hanya ada satu rumah yang sudah tidak layak, bahkan itu bisa disebut dengan gudang bukan rumah.

terlihat Shakti yang sedang berbincang sedikit dengan beberapa orang disana.

"Shakti," Lusi langsung menghampiri Shakti.

"Ikut gue," dengan senang hati Lusi mengikuti Shakti dari belakang.

Shakti membawa Lusi ke satu rungan yang gelap dan juga─kotor.

Lusi bingung saat ia disatukan dalan ruangan bersama seorang lelaki dengan keadaan terikat. Lusi tidak tahu siapa dia.

"Jadi, lo yang nyuruh Satria buat nabrak Shera?" tanya Shakti dengan wajah datar. Lebih tepatnya menginterogasi.

Lusi hanya diam dan menunduk sambil berpikir, Satria? Siapa?

"Jawab!" Bentak Shakti karna pertanyaannya tidak dijawab.

Lusi masih diam dan menunduk, ia tidak berniat menjawab pertanyaan Shakti. Ia memikirkan apa ini semua perbuatan natasha.

Shakti geram dengan diamnya Lusi, ia hendak melayangkan tamparan pada pipi Lusi tapi segera ditahan oleh Zafran.

"Jangan pake fisik," ujar Zafran lalu menepis tangan Shakti.

'Baik juga si judes,' batin lusi saat mendengar suara dingin Zafran.

"Gue tanya lagi. Lo yang nyuruh Satria buat nabrak Shera?" Tanya Shakti sekali lagi.

Kejadian itu, kejadian itu malah mengingatkan Lusi saat mengetahui jika Shera kehilangan anaknya karena tertabrak.

Lusi meneteskan air matanya karena ia teringat itu. Ia merasa diingatkan kembali jika ia tidak pantas untuk menjadi seorang ibu atau bahkan menjadi seorang perempuan, Lusi sangat jauh dari kata pantas atas semua tindakannya.

The Cool AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang