-TCA 2•

89 12 0
                                    

Happy reading guys!!

Happy reading guys!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zafran Hardian

°°°

"Uhuk-uhuk," Liana menarik nafasnya lelah karena bekerja seharian, ia ingin segera keluar dari jeratan iblis keluarga Natasha. Namun entah kapan itu akan terjadi.

Ceklek

terlihat Lusi baru pulang dari perginya yang tadi di perintahkan Elang. Senyum Lusi mengembang saat menatap ibunya.

"sama Vita aja Ma, Mama istirahat," Lusi mengambil alih pekerjaan yang sedang di kerjakan Liana.

Liana senang dan bangga memiliki anak seperti Lusi, bisa diandalkan dan tidak ingin membuat orangtuanya kelelahan atau kesusahan.

"Ga usah, tanggung sebentar lagi juga selesai. kKamu aja yang istirahat, pasti cape kan?" tanya Liana, Lusi tersenyum dan tersentuh betapa tulusnya Liana tidak ingin merepotkankannya lagi.

"Ma please, biar Vita aja. Ini udah mau magrib, Mama siapin mukena buat kita shalat aja," pinta Lusi dengan wajah melasnya membuat hati ibunya luluh.

Liana menganggukkan kepalanya, lalu memberikan spatula tersebut pada Lusi dan mengelus bahu Lusi sebelum meninggalkannya.

Dengan cekatan Lusi memainkan peran sebagai chef, iya maksudnya tukang masak di rumahnya Natasha.

35 menit berkutat dengan alat masakannya, lalu Lusi menyiapkan hidangan yang sudah di masaknya diatas meja makan.

"Selesai juga," gumam Lusi sambil mengelap peluh yang mengucur dari pelipis hingga rahangnya.

Lusi memasuki kamarnya dan mengambil handuk untuk segera menyegarkan tubuhnya kembali yang sudah terasa sangat panas.

Hanya membutuhkan waktu 15 agar tubuhnya kembali segar, Lusi mengambil kaos berwarna gelap dan celana pendek selutut untuk tidurnya.

Lusi menyempatkan membuka hand phone nya untuk membaca wattpad guna melepas penat seharian ini.

Ya, ini lah kebiasaannya. Setelah selesai melakukan sesuatu ia pasti menyempatkan diri untuk membaca, terkadang ia ingin menulis. Namun, ia ragu dan takut tidak bisa menyelesaikan ceritanya.

Lusi tersenyum-senyum sendiri membaca cerita ya yang menurutnya sulit untuk jadi kenyataan. Apa lagi kalau bukan cerita seorang CEO yang menolong gadis di jalan atau di club malam dan mengurungnya di dalam mansion yang megah.

Ingin rasanya Lusi menjadi gadis beruntung itu, ya walau pun harus hidup di bawah tekanan namun hidupnya sangat tercukupi malah lebih dari cukup.

"Oke, Novita Lusiana! Stop halu, stop senyum-senyum. Semuanya cuma ada di cerita, semuanya itu ga nyata. Jadi stop bermimpi ketemu CEO muda yang kaya gitu!" tekan Lusi pada dirinya sendiri lalu mengeluarkan aplikasi oren tersebut menjadi aplikasi nontonnya.

The Cool AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang